Dalam lautan Al-Qur'an yang penuh dengan hikmah dan petunjuk ilahi, terdapat ayat-ayat yang memancarkan keagungan luar biasa karena mengandung mukjizat, pelajaran mendalam, dan kisah inspiratif. Salah satu ayat yang demikian adalah Surah Ali Imran ayat ke-47. Ayat ini tidak hanya menceritakan peristiwa luar biasa yang berkaitan dengan Maryam Al-Masih 'Alaihimassalam, tetapi juga menyoroti kekuasaan Allah SWT yang tiada tara serta keutamaan orang-orang yang memiliki keimanan yang teguh.
Surah Ali Imran merupakan surah yang membahas berbagai aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim, mulai dari keimanan, akidah, hingga kisah para nabi dan rasul. Ayat 47 dari surah ini secara spesifik mengisahkan tentang dialog antara para malaikat dengan Maryam binti Imran. Ketika Maryam yang masih suci dan belum menikah didatangi Malaikat Jibril yang menyampaikan kabar gembira mengenai akan lahirnya seorang anak dari rahimnya, Maryam mengajukan pertanyaan yang wajar dari perspektif manusia.
"Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun?" (Ali Imran: 47)
Pertanyaan Maryam ini mencerminkan kebingungan yang alami, sebab secara logika manusia, kehamilan terjadi melalui hubungan fisik antara laki-laki dan perempuan. Namun, Allah SWT melalui firman-Nya dalam ayat yang sama, memberikan jawaban yang tegas dan penuh keagungan:
"Demikianlah, Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, Dia hanya berfirman kepadanya, 'Jadilah!', maka jadilah ia." (Ali Imran: 47)
Jawaban ini merupakan penegasan mutlak atas kekuasaan Allah SWT yang melampaui segala hukum alam yang kita kenal. Kelahiran Nabi Isa 'Alaihimassalam dari Maryam tanpa seorang ayah adalah salah satu mukjizat terbesar yang membuktikan kebesaran dan kehendak mutlak Sang Pencipta. Ini menunjukkan bahwa bagi Allah, tidak ada yang mustahil. Perkara yang bagi manusia dianggap tidak mungkin, bagi Allah hanyalah sebuah 'perintah' yang seketika terwujud.
Lebih dari sekadar kisah mukjizat, Surah Ali Imran ayat 47 memberikan berbagai pelajaran berharga bagi umat manusia:
1. Keutamaan Keimanan dan Tawakkal
Maryam 'Alaihimassalam, meskipun terkejut dan mengajukan pertanyaan, pada akhirnya menerima ketetapan Allah dengan penuh keikhlasan dan tawakkal. Beliau menyerahkan sepenuhnya urusannya kepada Allah. Keimanan seperti inilah yang sangat dihargai oleh Allah SWT. Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu mempercayakan segala sesuatu kepada Allah, terutama ketika menghadapi situasi yang di luar nalar atau kemampuan kita.
2. Konfirmasi Kekuasaan Allah yang Mutlak
Ayat ini adalah bukti nyata bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan yang tak terbatas. Dia adalah Pencipta yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Firman-Nya bersifat menciptakan. Ketika Dia berkata "Jadilah!", maka jadilah sesuatu itu. Hal ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita untuk tidak pernah meragukan kekuatan dan kehendak Allah, serta senantiasa berlindung dan memohon pertolongan hanya kepada-Nya.
3. Pentingnya Ketaatan pada Perintah Allah
Kisah Maryam juga menekankan pentingnya ketaatan pada perintah Allah, bahkan ketika perintah tersebut terlihat sulit atau membingungkan. Maryam adalah sosok wanita pilihan yang dianugerahi keutamaan karena ketakwaannya dan ketaatannya yang tanpa syarat kepada Allah. Ini menjadi teladan bagi kaum wanita dan seluruh umat Islam untuk menjaga kesucian diri, ketaatan, dan ketakwaan.
4. Menerima Takdir dengan Lapang Dada
Meskipun pertanyaan Maryam bersifat reflektif dan meminta kejelasan, pada dasarnya ia menunjukkan kesiapannya untuk menerima apa pun yang telah ditetapkan Allah. Pelajaran bagi kita adalah untuk belajar menerima takdir Allah, baik yang menyenangkan maupun yang tidak, dengan lapang dada dan kesabaran, karena di balik setiap ketetapan-Nya pasti terdapat kebaikan dan hikmah yang mungkin belum kita pahami.
5. Kebenaran Wahyu dan Mukjizat dalam Agama Samawi
Ayat ini secara tidak langsung menegaskan kebenaran wahyu Allah dan adanya mukjizat sebagai bukti kenabian dan kerasulan. Kelahiran Nabi Isa yang luar biasa adalah salah satu fondasi penting dalam ajaran Islam dan menjadi bukti otentisitas risalah yang dibawa oleh para nabi.
Surah Ali Imran ayat 47 adalah permata dalam Al-Qur'an yang membuka jendela pemahaman kita tentang kebesaran Allah, keagungan mukjizat, dan pentingnya keimanan yang mendalam. Ia mengajarkan kita untuk tidak pernah berhenti belajar, bertawakkal, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Sang Pencipta. Dengan merenungi ayat ini, semoga kita semakin mantap dalam keyakinan dan semakin taat dalam menjalankan perintah-Nya.