Pembengkakan pada kelenjar getah bening atau jaringan lunak di area leher merupakan keluhan yang umum ditemui. Ketika seseorang merasakan benjolan atau nyeri spesifik pada sisi kiri leher, seringkali muncul kekhawatiran tentang kesehatan amandel di leher kiri. Penting untuk dipahami bahwa amandel (tonsil) sendiri terletak di bagian belakang tenggorokan, namun pembengkakan yang terasa di leher kiri seringkali merupakan manifestasi dari peradangan amandel (tonsilitis) atau pembengkakan kelenjar getah bening di area tersebut yang berfungsi sebagai respons imun.
Mengapa Amandel Terasa Bengkak di Leher Kiri?
Amandel adalah bagian dari sistem limfatik yang bertugas melawan infeksi. Ketika tubuh diserang oleh virus atau bakteri, amandel akan bekerja keras, menyebabkan mereka membesar. Jika infeksi cenderung menyerang satu sisi lebih dominan, atau jika kelenjar getah bening di area kiri merespons lebih kuat, maka pembengkakan yang teraba atau terasa nyeri akan terlokalisasi di amandel di leher kiri atau area sekitarnya.
Penyebab Utama Pembengkakan Lokal
Beberapa kondisi yang paling sering menyebabkan pembengkakan lokal meliputi:
- Tonsilitis Asimetris: Infeksi bakteri (seperti Strep Throat) atau virus kadang menyerang satu sisi amandel lebih parah daripada sisi lainnya.
- Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati): Kelenjar getah bening di bawah rahang kiri membengkak sebagai reaksi pertahanan terhadap infeksi di mulut, tenggorokan, telinga, atau sinus di sisi kiri. Ini sering dikira sebagai amandel yang bengkak.
- Abses Peritonsil (Quinsy): Ini adalah komplikasi serius dari tonsilitis di mana nanah terbentuk di satu sisi amandel. Kondisi ini menyebabkan nyeri hebat, kesulitan menelan, dan pembengkakan yang sangat jelas di satu sisi leher.
- Infeksi Gigi atau Gusi: Infeksi gigi yang parah di sisi kiri dapat memicu pembengkakan kelenjar getah bening di area leher yang berdekatan.
Gejala yang Menyertai Pembengkakan
Selain benjolan yang teraba, kondisi terkait amandel di leher kiri biasanya disertai gejala umum infeksi tenggorokan. Jika pembengkakan disebabkan oleh tonsilitis, gejala yang mungkin muncul antara lain:
- Sakit tenggorokan parah, terutama saat menelan (odinofagia).
- Demam dan menggigil.
- Amandel tampak merah, meradang, atau terdapat bercak putih/kuning (nanah).
- Suara serak atau terdengar 'sangat teredam' (muffled voice).
- Nyeri menjalar ke telinga.
Jika pembengkakan di leher kiri terasa keras, tidak nyeri, menetap lebih dari dua minggu, dan tidak disertai gejala infeksi tenggorokan, pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter sangat dianjurkan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain.
Penanganan dan Kapan Harus ke Dokter
Penanganan sangat bergantung pada penyebab utama. Untuk infeksi virus ringan, istirahat, hidrasi yang cukup, dan obat pereda nyeri yang dijual bebas (seperti parasetamol) seringkali sudah cukup untuk meredakan gejala dalam beberapa hari.
Perawatan Mandiri di Rumah
Anda dapat mencoba langkah-langkah berikut untuk mengurangi ketidaknyamanan saat mengalami pembengkakan ringan:
- Berkumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari.
- Mengonsumsi cairan hangat (teh herbal dengan madu).
- Mengistirahatkan suara.
Indikasi Medis Darurat
Sangat penting untuk segera mencari bantuan medis jika pembengkakan amandel di leher kiri disertai dengan tanda-tanda berikut, terutama karena dapat mengindikasikan abses peritonsil atau infeksi yang lebih serius:
- Kesulitan bernapas atau napas berbunyi (stridor).
- Air liur menetes (tidak mampu menelan ludah).
- Leher kaku atau sangat nyeri saat bergerak.
- Demam sangat tinggi yang tidak turun dengan obat.
- Pembengkakan membesar sangat cepat dan terasa sangat keras.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan tes usap tenggorokan (swab test) untuk memastikan apakah penyebabnya bakteri (memerlukan antibiotik) atau virus. Jangan pernah mengobati sendiri pembengkakan yang persisten tanpa diagnosis profesional.
Kesimpulannya, rasa tidak nyaman atau benjolan yang teraba di leher kiri yang berkaitan dengan masalah tenggorokan seringkali adalah respons peradangan dari sistem imun terhadap infeksi amandel atau area sekitarnya. Mengenali gejala penyerta dan mengetahui kapan harus mencari pertolongan medis adalah kunci untuk penanganan yang cepat dan tepat.