Amandel, atau tonsil, adalah sepasang jaringan limfoid yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Fungsinya adalah membantu melawan infeksi. Namun, ketika amandel sering meradang (tonsilitis) atau ukurannya sangat besar sehingga mengganggu pernapasan, prosedur operasi pengangkatan amandel atau yang dikenal sebagai tonsilektomi menjadi solusi medis yang paling efektif. Keputusan untuk menjalani operasi amandel biasanya didasarkan pada frekuensi infeksi atau komplikasi yang ditimbulkan.
Tonsilitis berulang adalah indikasi paling umum. Dokter umumnya merekomendasikan operasi jika seseorang mengalami:
Perlu diingat, operasi ini bukan penanganan lini pertama. Antibiotik dan perawatan suportif akan selalu dicoba terlebih dahulu sebelum dokter menyarankan tindakan amandel dioperasi.
Tonsilektomi adalah prosedur bedah umum yang biasanya dilakukan di bawah anestesi umum. Durasi operasi biasanya singkat, seringkali kurang dari satu jam. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengangkat amandel, namun pada dasarnya tujuannya sama: menghilangkan jaringan tonsil yang bermasalah secara total.
Pasien biasanya dapat pulang pada hari yang sama (rawat jalan), meskipun beberapa kasus mungkin memerlukan observasi satu malam di rumah sakit, terutama pada anak-anak kecil atau pasien dengan risiko perdarahan tinggi.
Masa pemulihan adalah fase yang paling menantang setelah amandel dioperasi. Rasa sakit di tenggorokan biasanya sangat terasa selama 7 hingga 14 hari pertama. Manajemen nyeri sangat penting untuk memastikan pasien dapat makan dan minum dengan cukup.
Meskipun prosedur ini aman, seperti operasi lainnya, terdapat risiko komplikasi. Komplikasi yang paling serius dan harus segera ditangani adalah perdarahan pasca-operasi (hemoragi).
Perdarahan dapat terjadi segera setelah operasi atau, lebih sering, terjadi antara hari ke-5 hingga ke-10 saat lapisan luka (slough) mulai lepas. Jika terjadi muntah darah segar atau melihat darah menetes terus-menerus di tenggorokan, segera hubungi dokter atau unit gawat darurat. Risiko lainnya termasuk infeksi ringan pada lokasi operasi dan perubahan suara sementara.
Keputusan untuk melakukan amandel dioperasi harus diambil setelah diskusi mendalam antara pasien (atau orang tua) dan dokter THT, menimbang manfaat jangka panjang berupa peningkatan kualitas hidup versus ketidaknyamanan selama proses penyembuhan.