Memahami Bacaan Sholat: Keutamaan "Kabiro walhamdulillah"
Ilustrasi: Makna dan Keagungan Dalam Sholat
Sholat merupakan pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim, sebuah ibadah yang menghubungkan langsung antara hamba dengan Sang Pencipta. Di dalam setiap gerakan dan bacaan sholat, terdapat makna dan kekhusyuan yang mendalam. Salah satu lafadz yang sering kita ucapkan, terutama dalam keadaan takbiratul ihram atau saat mengagungkan Allah, adalah "Kabiro walhamdulillah". Ungkapan ini sederhana namun sarat akan pujian dan pengakuan kebesaran Allah.
Lafadz "Kabiro walhamdulillah" merupakan bagian dari rangkaian dzikir dan pujian yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kata "Kabiro" berasal dari bahasa Arab yang berarti "agung", "besar", atau "luar biasa". Sementara "walhamdulillah" adalah ungkapan syukur dan pujian yang berarti "dan segala puji bagi Allah". Jika digabungkan, maknanya menjadi "Maha Agung (Allah) dan segala puji bagi Allah".
Konteks Penggunaan "Kabiro walhamdulillah"
Umumnya, bacaan ini diucapkan setelah takbiratul ihram (mengangkat tangan seraya bertakbir) sebelum memulai bacaan Al-Fatihah pada rakaat sholat. Hal ini sebagaimana diajarkan dalam sebuah hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah RA:
Bacaan Setelah Takbiratul Ihram
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ
"Mahasuci Engkau, ya Allah, dengan memuji-Mu. Mahasuci nama-Mu, Mahatinggi keagungan-Mu, dan tiada Tuhan selain Engkau."
Setelah membaca doa iftitah di atas, sebagian ulama juga menganjurkan untuk menambahkan bacaan pujian seperti:
Bacaan Tambahan (Opsional)
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
"Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana putihnya baju dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah aku dengan air, salju, dan embun."
Nah, di antara dua bacaan ini, ada juga yang menambahkan rangkaian pujian yang lebih ringkas yang mencakup "Kabiro walhamdulillah". Meskipun tidak secara eksplisit terpisah sebagai bacaan tunggal, semangat pengagungan dan pujian terkandung dalam bacaan-bacaan tersebut. Terkadang, dalam suasana spiritual yang khusyuk, seorang mukmin dapat mengucapkan pujian-pujian spontan yang berasal dari lubuk hati terdalam, dan "Kabiro walhamdulillah" adalah salah satu bentuk ungkapan tersebut yang sangat umum.
Makna Mendalam "Kabiro walhamdulillah"
Pengucapan "Kabiro" menegaskan keyakinan kita akan kebesaran Allah yang tak terbatas. Allah adalah Sang Pencipta alam semesta, Sang Pengatur segala urusan, Dzat yang memiliki segala kekuasaan dan kemuliaan. Mengingat kebesaran-Nya membuat kita menyadari kecilnya diri kita di hadapan-Nya, sehingga menumbuhkan rasa tawadhu' dan kerendahan hati.
Selanjutnya, "walhamdulillah" adalah pengakuan bahwa segala pujian, sanjungan, dan kebaikan hanya layak ditujukan kepada Allah semata. Segala nikmat yang kita rasakan, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, semuanya berasal dari Allah. Ungkapan ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dalam setiap keadaan, baik dalam suka maupun duka. Kapanpun dan di manapun, pujian tertinggi tetaplah untuk Allah.
Keutamaan Mengagungkan Allah dalam Sholat
Sholat bukan sekadar gerakan fisik, melainkan sebuah dialog spiritual. Mengagungkan Allah dengan lafadz seperti "Kabiro walhamdulillah" membantu kita untuk lebih menghadirkan hati dan kekhusyuan dalam sholat. Ketika kita benar-benar merasakan kebesaran Allah, kekhawatiran duniawi akan terasa lebih ringan, dan fokus kita akan tertuju pada ibadah kepada-Nya.
Dalam hadits lain disebutkan keutamaan dzikir dan pujian kepada Allah. Mengingat Allah dalam sholat dapat mendatangkan ketenangan jiwa, melapangkan dada, dan menjauhkan dari segala kegelisahan. Allah Ta'ala berfirman:
Firman Allah tentang Dzikir
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram." (QS. Ar-Ra'd: 28)
Dengan demikian, setiap lafadz pujian yang kita ucapkan dalam sholat, termasuk semangat di balik "Kabiro walhamdulillah", memiliki peran penting dalam membentuk kekhusyuan dan kedekatan kita kepada Allah. Memahami makna dan meresapi setiap ucapan akan menjadikan sholat kita lebih bermakna dan berkualitas.