Spidol, alat tulis sederhana yang sering kita anggap remeh, sebenarnya merupakan hasil perpaduan ilmu kimia dan rekayasa material yang cukup canggih. Dari coretan permanen di papan tulis hingga gambar seni yang presisi, setiap jenis spidol—apakah itu spidol permanen, spidol papan tulis (whiteboard marker), atau spidol warna—memiliki komposisi bahan yang dirancang spesifik untuk fungsinya.
Memahami bahan-bahan dasar spidol membantu kita mengapresiasi bagaimana tinta bisa bertahan lama, mengering dengan cepat, dan bagaimana ujungnya mampu mendistribusikan cairan secara merata. Inti dari sebuah spidol terdiri dari tiga komponen utama: wadah (barrel), reservoir tinta, dan tentu saja, tinta itu sendiri.
Tinta adalah elemen paling krusial. Komposisi tinta sangat bervariasi tergantung pada jenis spidol. Secara umum, tinta spidol tersusun dari:
Ini adalah komponen yang memberikan warna pada spidol. Zat pewarna ini bisa berupa:
Pelarut berfungsi untuk membawa zat pewarna dan memastikan tinta mengalir dengan baik ke ujung spidol. Pilihan pelarut menentukan sifat spidol:
Resin adalah perekat yang memastikan pewarna menempel kuat pada permukaan setelah pelarut menguap. Untuk spidol permanen, resin yang kuat (seperti polimer akrilik) sangat penting agar tinta tahan terhadap air dan gesekan.
Berbagai bahan kimia ditambahkan untuk mengontrol viskositas (kekentalan), mencegah tinta mengering di dalam reservoir (humektan), dan terkadang untuk mengurangi bau tajam dari pelarut.
Bahan fisik menentukan durabilitas dan ergonomi spidol:
Badan spidol umumnya dibuat dari plastik ringan dan tahan lama. Bahan yang paling umum digunakan adalah polipropilena (PP) atau polistirena (PS). Bahan ini dipilih karena tahan terhadap sebagian besar pelarut kimia yang ada di dalam tinta dan cukup murah untuk diproduksi massal.
Ini adalah "tangki" tempat tinta disimpan. Pada spidol berkualitas baik, reservoir ini biasanya berupa serat poliester atau material berpori sintetis yang dapat menahan tinta melalui aksi kapiler, mencegah kebocoran, sekaligus memastikan suplai tinta yang stabil ke ujung.
Ujung spidol, atau nib, adalah komponen rekayasa yang cerdas. Bahan utama untuk nib modern adalah serat sintetis yang dipadatkan (felt), seperti poliester atau akrilik. Porositas dan kekerasan felt ini diatur secara ketat:
Kualitas felt sangat menentukan apakah spidol akan menghasilkan garis yang tajam atau malah bocor dan merusak permukaan.
Meskipun terlihat sederhana, bahan bahan spidol melibatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana zat pewarna berinteraksi dengan berbagai jenis pelarut dalam medium polimer yang terkontrol. Mulai dari pemilihan polimer untuk badan spidol agar tahan bocor, hingga formulasi pelarut yang menentukan daya tahannya, setiap komponen memainkan peran vital dalam memastikan alat tulis sehari-hari ini berfungsi sempurna sesuai fungsinya.