Memiliki benjolan di area tenggorokan—seringkali terasa saat menelan atau bahkan saat diam—adalah kondisi yang umum dialami banyak orang. Seringkali, kekhawatiran muncul ketika benjolan tersebut tidak disertai rasa sakit. Meskipun rasa sakit (odinofagia atau disfagia) biasanya menjadi alarm kuat, benjolan yang tidak nyeri tetap memerlukan perhatian dan pemahaman yang tepat mengenai kemungkinan penyebabnya.
Penting untuk dicatat bahwa benjolan di leher atau tenggorokan bisa berasal dari berbagai struktur, termasuk kelenjar getah bening, tiroid, otot, atau jaringan lunak lainnya. Ketika tidak ada rasa nyeri, hal ini bisa mengindikasikan bahwa penyebabnya bersifat kronis, non-inflamasi, atau jinak.
Visualisasi pemeriksaan area leher.
Ada beberapa kondisi medis yang sering dikaitkan dengan benjolan yang teraba namun tidak menimbulkan rasa sakit. Pemahaman ini membantu mengurangi kecemasan awal sebelum berkonsultasi dengan profesional medis:
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi menyaring infeksi. Mereka bisa membesar sebagai respons terhadap infeksi (bahkan yang ringan seperti flu biasa) atau peradangan. Jika benjolan tersebut teraba lunak, bergerak ketika disentuh, dan ukurannya kecil (di bawah 1-2 cm), ini seringkali merupakan reaksi normal tubuh. Ketika infeksi mereda, pembengkakan biasanya akan menyusut kembali.
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di dasar leher. Nodul tiroid (benjolan pada kelenjar tiroid) sangat umum terjadi, terutama pada wanita. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak (kanker hanya terjadi pada sekitar 5-10% kasus). Nodul yang jinak biasanya padat atau berisi cairan (kista) dan seringkali tidak menimbulkan gejala, termasuk rasa sakit.
Kista adalah kantung berisi udara, cairan, atau material semi-padat yang terbentuk di bawah kulit atau di dalam jaringan. Beberapa kista yang muncul di leher atau tenggorokan tidak terasa sakit, seperti:
Lipoma adalah tumor jinak yang terdiri dari jaringan lemak. Benjolan ini biasanya terasa sangat lunak, mudah digerakkan, dan tumbuh sangat lambat. Lipoma dapat terbentuk di mana saja di bawah kulit, termasuk di area leher, dan hampir selalu tidak menimbulkan rasa sakit.
Kadang-kadang, benjolan yang teraba hanyalah tonjolan normal dari struktur anatomi yang tampak lebih jelas pada beberapa orang, atau mungkin bekas jaringan parut dari trauma lama yang kini mengeras.
Meskipun banyak kasus benjolan tak sakit bersifat jinak, mengabaikannya bukanlah pilihan yang tepat, terutama karena benjolan yang tampak tidak berbahaya bisa saja menjadi indikasi kondisi yang lebih serius seiring waktu. Sangat disarankan untuk memeriksakan diri jika Anda mengalami salah satu dari tanda-tanda berikut:
Ketika Anda mengunjungi dokter karena benjolan di tenggorokan, pemeriksaan awal akan meliputi wawancara medis mendalam mengenai riwayat kesehatan Anda dan kapan Anda pertama kali menyadari benjolan tersebut. Dokter kemudian akan melakukan palpasi (perabaan) untuk menentukan konsistensi, mobilitas, dan lokasi pasti benjolan tersebut.
Tergantung hasil pemeriksaan awal, dokter mungkin merekomendasikan:
Kesimpulannya, benjolan di tenggorokan yang tidak menyakitkan seringkali disebabkan oleh kondisi jinak yang umum terjadi seperti pembengkakan kelenjar getah bening atau nodul tiroid. Namun, untuk memastikan tidak ada kondisi serius yang tersembunyi, evaluasi medis profesional adalah langkah yang paling bijak dan aman.