Munculnya benjolan merah di tenggorokan seringkali menjadi perhatian utama karena area ini sensitif dan mudah meradang. Fenomena ini bisa bermanifestasi sebagai bintik-bintik kecil, bercak besar, atau tonjolan yang tampak saat Anda melihat ke dalam cermin atau saat dokter melakukan pemeriksaan. Meskipun seringkali berhubungan dengan infeksi ringan, penting untuk memahami berbagai kemungkinan penyebabnya, mulai dari yang tidak berbahaya hingga kondisi yang memerlukan perhatian medis segera.
Benjolan merah pada faring (tenggorokan bagian belakang) atau amandel adalah tanda bahwa terjadi iritasi atau peradangan lokal. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:
Ini adalah penyebab paling umum. Faringitis, baik yang disebabkan oleh virus (seperti flu biasa) maupun bakteri (seperti radang tenggorokan Streptokokus), menyebabkan pembengkakan dan kemerahan pada jaringan tenggorokan. Pada kasus yang parah, terutama yang disebabkan bakteri, bisa muncul bintik-bintik putih kekuningan atau benjolan merah yang sangat jelas di amandel (tonsil).
Amandel yang meradang (tonsil) seringkali menampilkan benjolan merah yang sangat jelas. Amandel adalah jaringan limfoid yang bertugas melawan infeksi. Ketika infeksi datang, amandel membengkak dan memerah. Jika disertai nanah, benjolan ini bisa menjadi sangat besar dan menyakitkan.
Konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas atau pedas dapat menyebabkan luka bakar ringan pada lapisan mukosa tenggorokan, yang kemudian tampak sebagai area merah atau benjolan kecil sementara. Batuk kronis atau muntah berulang juga bisa menyebabkan iritasi fisik yang memicu reaksi inflamasi.
Disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV), mononukleosis sering menyebabkan radang tenggorokan yang parah, disertai pembesaran kelenjar getah bening di leher dan munculnya benjolan merah pada langit-langit mulut atau belakang tenggorokan.
Asam lambung yang naik ke kerongkongan (esofagus) dapat mencapai tenggorokan, menyebabkan iritasi kronis. Iritasi jangka panjang ini dapat mengakibatkan pembengkakan atau perubahan warna menjadi merah pada area sensitif di belakang tenggorokan.
Meskipun sebagian besar kasus benjolan merah bersifat sementara dan sembuh sendiri, ada beberapa kondisi yang memerlukan diagnosis medis segera:
Segera cari bantuan medis jika benjolan merah disertai dengan gejala berikut: demam tinggi yang tidak turun, kesulitan bernapas, kesulitan menelan air liur, pembengkakan leher yang signifikan, atau jika gejala tidak membaik setelah lebih dari satu minggu.
Jika benjolan merah didiagnosis atau dicurigai berasal dari infeksi virus ringan atau iritasi, langkah-langkah perawatan di rumah dapat membantu meredakan gejala:
Penting untuk diingat bahwa diagnosis pasti hanya dapat diberikan oleh profesional kesehatan. Jangan mengobati diri sendiri dengan antibiotik tanpa resep dokter, karena sebagian besar radang tenggorokan disebabkan oleh virus dan tidak merespons antibiotik.