Amandel, atau tonsil, adalah sepasang jaringan kelenjar yang terletak di bagian belakang tenggorokan Anda. Fungsinya adalah sebagai garis pertahanan pertama tubuh melawan infeksi. Namun, ketika amandel sering meradang (tonsilitis) atau membesar hingga mengganggu pernapasan, banyak orang mempertimbangkan untuk membuangnya melalui prosedur operasi yang dikenal sebagai tonsilektomi.
Keputusan untuk menjalani operasi pembuangan amandel bukanlah keputusan yang mudah. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai apa itu tonsilektomi, kapan prosedur ini diperlukan, serta bagaimana proses pemulihannya.
Tonsilektomi adalah prosedur bedah untuk mengangkat amandel. Operasi ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan). Meskipun dahulu operasi ini sangat umum dilakukan pada anak-anak, saat ini tonsilektomi lebih sering diindikasikan pada kasus di mana gejala sudah sangat mengganggu kualitas hidup pasien, baik anak-anak maupun dewasa.
Ilustrasi di atas menunjukkan perbandingan antara kondisi amandel normal dan kondisi amandel yang meradang parah, yang sering menjadi alasan utama dilakukannya pembuangan amandel.
Keputusan untuk membuang amandel biasanya didasarkan pada frekuensi dan tingkat keparahan gejala yang dialami. Indikasi paling umum meliputi:
Langkah pertama dalam cara membuang amandel adalah konsultasi dengan dokter THT. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mungkin meminta riwayat medis lengkap, dan terkadang melakukan tes darah atau tes pencitraan jika dicurigai adanya masalah medis lain.
Jika operasi disetujui, Anda akan dijadwalkan. Penting untuk memberitahu dokter mengenai semua obat yang sedang dikonsumsi (termasuk suplemen dan obat herbal), karena beberapa obat perlu dihentikan sementara untuk mengurangi risiko pendarahan selama operasi.
Tonsilektomi umumnya dilakukan di bawah anestesi umum. Pasien akan tertidur sepenuhnya selama prosedur. Dokter bedah akan menggunakan instrumen khusus untuk mengangkat jaringan amandel secara keseluruhan. Prosedur ini biasanya memakan waktu antara 30 hingga 60 menit.
Ada beberapa teknik yang digunakan, seperti diseksi elektrokauter, laser, atau coblation, yang bertujuan meminimalkan trauma pada jaringan sekitarnya dan mengurangi risiko perdarahan pasca operasi.
Pemulihan adalah fase krusial setelah cara membuang amandel dilakukan. Pada orang dewasa, masa pemulihan cenderung lebih lama dan lebih menyakitkan dibandingkan anak-anak.
Meskipun tonsilektomi adalah prosedur yang umum, seperti operasi lainnya, ia memiliki risiko. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah perdarahan. Perdarahan bisa terjadi segera setelah operasi atau muncul kembali 5 hingga 10 hari setelah operasi, ketika lapisan keropeng (scab) mulai terlepas.
Komplikasi lain yang jarang terjadi meliputi infeksi, perubahan suara sementara, dan reaksi terhadap anestesi.
Memilih cara membuang amandel adalah langkah medis yang dilakukan setelah semua opsi pengobatan konservatif gagal mengatasi gejala kronis. Dengan persiapan yang matang, prosedur yang dilakukan oleh dokter ahli, dan kepatuhan ketat terhadap panduan pemulihan, pasien dapat mengharapkan kualitas hidup yang jauh lebih baik, bebas dari tonsilitis berulang atau gangguan tidur akibat obstruksi saluran napas.