Barisan aritmatika adalah salah satu konsep fundamental dalam matematika, khususnya dalam topik aljabar dan deret. Kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memformulasikan suku-suku dalam barisan ini tidak hanya krusial untuk keberhasilan akademis tetapi juga memiliki aplikasi luas dalam perhitungan finansial, pemrograman, dan analisis pertumbuhan linier. Artikel ini akan memandu Anda melalui setiap aspek yang diperlukan untuk menguasai cara mencari barisan aritmatika, mulai dari definisi dasar, penurunan rumus, hingga teknik penyelesaian kasus-kasus kompleks.
I. Fondasi dan Konsep Dasar Barisan Aritmatika
Untuk mencari barisan aritmatika, kita harus memahami apa yang membuatnya berbeda dari jenis barisan lainnya. Barisan aritmatika (BA), sering juga disebut barisan hitung, adalah suatu susunan bilangan di mana selisih antara suku yang berurutan selalu tetap atau konstan. Selisih konstan inilah yang menjadi ciri khas utama dan kunci untuk seluruh perhitungan selanjutnya.
Definisi Kunci dan Terminologi
Sebelum melangkah ke rumus, penting untuk memahami terminologi baku yang digunakan:
- Suku Pertama ($a$ atau $U_1$): Bilangan awal yang memulai barisan. Ini adalah titik referensi dari mana semua suku berikutnya berasal. Tanpa suku pertama, barisan tidak dapat didefinisikan secara unik.
- Beda atau Selisih Umum ($b$): Nilai konstan yang ditambahkan (atau dikurangi) pada satu suku untuk mendapatkan suku berikutnya. Nilai $b$ ini dapat positif, negatif, atau nol. Jika $b > 0$, barisan tersebut menaik (bertambah). Jika $b < 0$, barisan tersebut menurun (berkurang). Jika $b = 0$, barisan tersebut konstan.
- Suku ke-$n$ ($U_n$): Nilai bilangan pada posisi ke-$n$ dalam barisan tersebut. Misalnya, $U_5$ adalah suku kelima.
- Jumlah $n$ Suku Pertama ($S_n$): Total penjumlahan dari suku pertama hingga suku ke-$n$ (termasuk $U_n$). Ini lebih merujuk pada Deret Aritmatika.
Mengidentifikasi Beda ($b$)
Beda ($b$) adalah penentu utama barisan aritmatika. Cara termudah untuk mencari beda adalah mengurangi suku ke-$n$ dengan suku sebelumnya ($U_{n-1}$).
b = U₂ - U₁ = U₃ - U₂ = U_n - U_{n-1}
Jika selisihnya tidak sama untuk setiap pasangan suku berurutan, maka barisan tersebut BUKAN barisan aritmatika. Proses identifikasi ini adalah langkah awal yang mutlak diperlukan dalam setiap masalah barisan aritmatika.
II. Mencari Suku ke-n ($U_n$): Rumus Dasar dan Penurunan
Tujuan utama dalam mencari barisan aritmatika adalah menentukan suku tertentu tanpa harus mendaftar semua suku sebelumnya. Rumus suku ke-$n$ (general term) adalah alat paling vital untuk melakukan hal ini.
Penurunan Logis Rumus $U_n$
Mari kita lihat bagaimana suku-suku terbentuk dari suku pertama ($a$) dan beda ($b$):
- $U_1 = a$
- $U_2 = U_1 + b = a + 1b$
- $U_3 = U_2 + b = (a + b) + b = a + 2b$
- $U_4 = U_3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b$
Dari pola ini, kita amati bahwa untuk suku ke-$n$, beda ($b$) ditambahkan sebanyak $(n-1)$ kali ke suku pertama ($a$).
U_n = a + (n - 1)b
Dimana: $U_n$ = Suku ke-$n$, $a$ = Suku pertama ($U_1$), $n$ = Posisi suku, $b$ = Beda.
Langkah-Langkah Mencari $U_n$ Ketika $a$ dan $b$ Diketahui
Ini adalah kasus termudah dan paling sering dijumpai. Jika Anda sudah tahu titik awal dan kecepatan perubahannya, mencari suku ke-$n$ hanyalah masalah substitusi.
- Identifikasi $a$ dan $b$: Tentukan suku pertama ($a$) dan hitung beda ($b$) dengan mengurangi dua suku berurutan (misalnya $U_2 - U_1$).
- Tentukan $n$: Tentukan posisi suku yang ingin Anda cari (misalnya, jika Anda mencari suku ke-10, maka $n=10$).
- Substitusi ke Rumus: Masukkan nilai $a$, $b$, dan $n$ ke dalam rumus $U_n = a + (n - 1)b$.
- Hitung Nilai $U_n$: Lakukan perhitungan aljabar untuk mendapatkan hasil akhir.
Contoh Kasus Sederhana:
Diberikan barisan: 3, 7, 11, 15, ... Tentukan suku ke-25 ($U_{25}$).
- Langkah 1: Identifikasi $a$ dan $b$. $a = 3$. $b = 7 - 3 = 4$.
- Langkah 2: Tentukan $n$. $n = 25$.
- Langkah 3: Substitusi. $U_{25} = 3 + (25 - 1)4$
- Langkah 4: Hitung. $U_{25} = 3 + (24)4 = 3 + 96 = 99$.
Jadi, suku ke-25 dari barisan tersebut adalah 99.
Mencari Suku ke-$n$ Berdasarkan Suku Lain ($U_p$)
Terkadang, Anda tidak diberi suku pertama ($a$), tetapi diberi suku lain ($U_p$). Dalam hal ini, kita bisa memodifikasi rumus $U_n$. Ingat bahwa $U_n$ adalah $U_p$ ditambah dengan beda sebanyak $n-p$ kali.
U_n = U_p + (n - p)b
Contoh Modifikasi Rumus:
Diketahui $U_6 = 30$ dan $b = 5$. Cari $U_{15}$.
- Di sini, $p=6$ dan $n=15$.
- $U_{15} = U_6 + (15 - 6)b$
- $U_{15} = 30 + (9)5$
- $U_{15} = 30 + 45 = 75$.
Pendekatan ini sangat efisien karena menghindari keharusan mencari $a$ terlebih dahulu.
III. Cara Mencari Beda ($b$) dan Suku Pertama ($a$) dari Dua Suku Sembarang
Dalam situasi yang lebih menantang, barisan aritmatika disajikan hanya dengan dua suku yang letaknya jauh, tanpa informasi eksplisit tentang $a$ atau $b$. Ini memerlukan sistem persamaan linier atau teknik pengurangan suku yang efektif.
Teknik 1: Pengurangan Suku (Metode Langsung Mencari $b$)
Jika kita memiliki dua suku, $U_x$ dan $U_y$ (dengan $x > y$), kita bisa mencari beda ($b$) secara langsung. Ingat bahwa perbedaan antara $U_x$ dan $U_y$ adalah hasil dari $U_x - U_y$ kali beda, yang berarti $U_x - U_y = (x - y)b$.
b = (U_x - U_y) / (x - y)
- Identifikasi Data: Tentukan nilai $U_x$, $U_y$, dan posisi $x$ dan $y$. Pastikan $x \neq y$.
- Hitung Beda ($b$): Gunakan rumus pengurangan suku di atas.
- Cari Suku Pertama ($a$): Setelah $b$ ditemukan, gunakan salah satu suku yang diketahui (misalnya $U_y$) dan substitusikan ke dalam rumus $U_y = a + (y - 1)b$. Kemudian, selesaikan untuk $a$.
Contoh Mencari $a$ dan $b$:
Diketahui suku ke-4 adalah 19 ($U_4 = 19$) dan suku ke-10 adalah 43 ($U_{10} = 43$). Tentukan rumus suku ke-$n$.
- Langkah 1: Identifikasi. $U_{10} = 43$ ($x=10$), $U_4 = 19$ ($y=4$).
- Langkah 2: Cari $b$. $b = (U_{10} - U_4) / (10 - 4)$ $b = (43 - 19) / 6$ $b = 24 / 6 = 4$. (Jadi, bedanya adalah 4).
- Langkah 3: Cari $a$ menggunakan $U_4$. $U_4 = a + (4 - 1)b$ $19 = a + 3(4)$ $19 = a + 12$ $a = 19 - 12 = 7$. (Suku pertama adalah 7).
- Langkah 4: Rumus $U_n$. $U_n = a + (n - 1)b = 7 + (n - 1)4 = 4n + 3$.
Teknik 2: Sistem Persamaan Linier (SPLDV)
Teknik ini lebih formal dan berguna ketika Anda ingin memastikan keakuratan perhitungan aljabar. Setiap suku yang diketahui dapat diubah menjadi persamaan linier dalam bentuk $a$ dan $b$.
Menggunakan contoh di atas ($U_4 = 19$ dan $U_{10} = 43$):
- Persamaan I (dari $U_4$): $a + 3b = 19$
- Persamaan II (dari $U_{10}$): $a + 9b = 43$
Langkah Eliminasi: Kurangi Persamaan I dari Persamaan II:
$$ \begin{aligned} (a + 9b) - (a + 3b) &= 43 - 19 \\ 6b &= 24 \\ b &= 4 \end{aligned} $$Langkah Substitusi: Masukkan $b=4$ ke Persamaan I:
$$ \begin{aligned} a + 3(4) &= 19 \\ a + 12 &= 19 \\ a &= 7 \end{aligned} $$Kedua teknik ini menghasilkan hasil yang identik, namun teknik pengurangan suku (Teknik 1) umumnya lebih cepat jika Anda mencari $b$ terlebih dahulu.
IV. Mencari Jumlah $n$ Suku Pertama ($S_n$): Deret Aritmatika
Setelah kita dapat mencari suku ke-$n$, langkah berikutnya adalah mencari total penjumlahan dari suku pertama hingga suku ke-$n$, yang disebut deret aritmatika ($S_n$).
Penurunan Rumus $S_n$
Rumus jumlah deret aritmatika pertama kali ditemukan dengan elegan oleh Carl Friedrich Gauss saat ia masih kecil. Ide dasarnya adalah menjumlahkan barisan dengan urutan normal dan urutan terbalik.
$$ S_n = U_1 + U_2 + U_3 + \dots + U_{n-2} + U_{n-1} + U_n $$Tulis $S_n$ dalam urutan terbalik (ingat, $U_1 = a$ dan $U_n = l$ (suku terakhir)):
$$ S_n = U_n + U_{n-1} + U_{n-2} + \dots + U_3 + U_2 + U_1 $$Jumlahkan kedua persamaan secara vertikal:
$$ 2S_n = (U_1 + U_n) + (U_2 + U_{n-1}) + \dots + (U_n + U_1) $$Karena $U_k + U_{n-k+1}$ selalu sama dengan $U_1 + U_n$ untuk semua $k$, maka akan ada $n$ pasang $(U_1 + U_n)$.
$$ 2S_n = n \times (U_1 + U_n) $$S_n = n/2 (U₁ + U_n)
Atau, jika $U_n$ diekspresikan sebagai $a + (n-1)b$:
S_n = n/2 (2a + (n - 1)b)
Mencari Suku ke-$n$ dari Jumlah Deret
Salah satu trik penting adalah mengetahui cara mencari suku ke-$n$ ($U_n$) jika Anda hanya memiliki informasi tentang jumlah deret ($S_n$). Suku ke-$n$ adalah perbedaan antara jumlah $n$ suku pertama dan jumlah $(n-1)$ suku pertama.
U_n = S_n - S_{n-1}
Contoh Mencari $U_n$ dari $S_n$:
Jumlah $n$ suku pertama suatu deret aritmatika dinyatakan oleh $S_n = 2n^2 + 5n$. Cari suku ke-8 ($U_8$).
- Langkah 1: Hitung $S_8$ ($n=8$): $S_8 = 2(8)^2 + 5(8) = 2(64) + 40 = 128 + 40 = 168$.
- Langkah 2: Hitung $S_7$ ($n=7$): $S_7 = 2(7)^2 + 5(7) = 2(49) + 35 = 98 + 35 = 133$.
- Langkah 3: Hitung $U_8$: $U_8 = S_8 - S_7 = 168 - 133 = 35$.
Suku ke-8 adalah 35.
V. Teknik Lanjutan dalam Mencari Barisan Aritmatika
A. Menyisipkan Suku (Interpolasi)
Salah satu masalah umum adalah menyisipkan sejumlah suku ($k$) di antara dua suku yang sudah ada, misalnya antara $A$ dan $B$, sehingga membentuk barisan aritmatika baru. Jumlah suku baru dalam barisan ini adalah $n_{baru} = 2 + k$.
Misalnya, Anda memiliki barisan $A, \dots, B$. Jika Anda menyisipkan $k$ suku, maka $A$ adalah suku pertama dan $B$ adalah suku ke-$(k+2)$ dalam barisan baru.
Beda ($b_{baru}$) harus ditemukan agar barisan baru tetap aritmatika. Perbedaan total antara $B$ dan $A$ harus dibagi rata di antara $k+1$ interval.
b_{baru} = (B - A) / (k + 1)
Dimana $k$ adalah jumlah suku yang disisipkan.
Contoh Interpolasi:
Sisipkan 3 bilangan di antara 10 dan 50, sehingga terbentuk barisan aritmatika.
- $A = 10$, $B = 50$, $k = 3$.
- Beda baru: $b_{baru} = (50 - 10) / (3 + 1) = 40 / 4 = 10$.
- Barisan barunya adalah: $10, 20, 30, 40, 50$.
B. Barisan Aritmatika Tingkat Kedua (Barisan Bertingkat)
Terkadang, selisih antar suku pertama tidak konstan, tetapi selisih dari selisih tersebut (beda tingkat kedua) yang konstan. Ini disebut barisan aritmatika tingkat dua (kuadratik).
Contoh: 2, 6, 12, 20, 30, ...
- Beda Tingkat 1 (selisih antar suku): 4, 6, 8, 10, ... (Tidak konstan)
- Beda Tingkat 2 (selisih antar beda): 2, 2, 2, ... (Konstan, $c=2$)
Rumus umum untuk barisan tingkat kedua melibatkan $n^2$: $$ U_n = An^2 + Bn + C $$ Untuk mencari $A$, $B$, dan $C$, kita menggunakan sistem koefisien berdasarkan beda tingkat 1 ($b_1$) dan beda tingkat 2 ($c$):
- $2A = c$ (Beda tingkat kedua)
- $3A + B = b_1$ (Suku pertama dari beda tingkat pertama)
- $A + B + C = U_1$ (Suku pertama barisan utama)
Proses mencari barisan tingkat dua jauh lebih rumit, melibatkan analisis mendalam terhadap koefisien kuadrat dan linier, namun esensinya tetap mencari nilai konstan ($c$) dan menggunakannya untuk menyusun persamaan kuadratik.
C. Hubungan Suku Tengah ($U_t$)
Jika jumlah suku ($n$) dalam barisan aritmatika adalah ganjil, maka terdapat suku tengah ($U_t$). Suku tengah ini memiliki sifat unik: ia adalah rata-rata aritmatika dari suku pertama dan suku terakhir.
U_t = (U₁ + U_n) / 2
Jika barisan memiliki 7 suku, suku tengahnya adalah $U_4$. Jika $U_1=5$ dan $U_7=25$, maka $U_4 = (5+25)/2 = 15$. Sifat ini mempercepat pencarian jika $n$ ganjil.
VI. Analisis Mendalam: Cara Mencari Berdasarkan Skenario Input yang Berbeda
Penguasaan barisan aritmatika sejati datang dari kemampuan menyelesaikan masalah di mana informasi yang diberikan bersifat parsial atau tidak langsung. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk tiga skenario input utama.
Skenario 1: Mencari Posisi Suku ($n$)
Terkadang, kita tahu suku pertama ($a$), beda ($b$), dan nilai suku tertentu ($U_n$), tetapi kita perlu tahu di posisi mana ($n$) nilai tersebut berada. Ini adalah kasus pembalikan rumus $U_n$.
Rumus $U_n = a + (n - 1)b$ dimanipulasi untuk mencari $n$:
$$ \begin{aligned} U_n - a &= (n - 1)b \\ (U_n - a)/b &= n - 1 \\ n &= \frac{U_n - a}{b} + 1 \end{aligned} $$- Hitung Selisih Total: Kurangi suku yang dicari ($U_n$) dengan suku pertama ($a$).
- Bagi dengan Beda: Bagi hasil selisih total dengan beda ($b$).
- Tambahkan Satu: Tambahkan 1 ke hasil pembagian (karena kita mencari posisi, bukan jumlah beda).
Contoh Skenario 1:
Barisan aritmatika dimulai dari 5 dengan beda 3. Angka 89 berada di posisi ke berapa?
- $a=5$, $b=3$, $U_n=89$.
- $n = \frac{89 - 5}{3} + 1$
- $n = \frac{84}{3} + 1$
- $n = 28 + 1 = 29$.
Angka 89 adalah suku ke-29.
Peringatan Penting: Jika hasil perhitungan $(U_n - a)/b$ tidak menghasilkan bilangan bulat, maka nilai $U_n$ tersebut BUKAN merupakan anggota dari barisan aritmatika tersebut. Barisan aritmatika hanya terdiri dari suku-suku pada posisi bilangan bulat positif.
Skenario 2: Mencari Barisan dari Informasi $S_n$ dan $a$
Jika kita diberi jumlah deret ($S_n$) dan suku pertama ($a$), kita perlu mencari beda ($b$). Kita menggunakan rumus $S_n$ yang diperluas.
$$ S_n = \frac{n}{2} [2a + (n - 1)b] $$- Substitusikan Nilai $S_n$, $n$, dan $a$: Masukkan semua nilai yang diketahui ke dalam rumus $S_n$.
- Sederhanakan Persamaan: Kali kedua sisi dengan 2 dan bagi dengan $n$.
- Isolasi $b$: Lakukan operasi aljabar untuk menyelesaikan persamaan terhadap variabel $b$.
Contoh Skenario 2:
Jumlah 12 suku pertama ($S_{12}$) dari suatu barisan aritmatika adalah 306. Jika suku pertamanya ($a$) adalah 10, tentukan beda ($b$).
- $S_{12} = 306$, $n=12$, $a=10$.
- $306 = \frac{12}{2} [2(10) + (12 - 1)b]$
- $306 = 6 [20 + 11b]$
- $306 / 6 = 20 + 11b$
- $51 = 20 + 11b$
- $31 = 11b$
- $b = 31 / 11$. (Beda dapat berupa pecahan).
Skenario 3: Membandingkan Dua Barisan Aritmatika
Seringkali, masalah meminta Anda untuk mencari kapan suku dari dua barisan aritmatika yang berbeda ($BA_1$ dan $BA_2$) memiliki nilai yang sama. Ini melibatkan penetapan $U_n$ dari kedua barisan agar setara.
- Barisan 1: $U_{n,1} = a_1 + (n - 1)b_1$
- Barisan 2: $U_{n,2} = a_2 + (n - 1)b_2$
Tentukan $n$ sedemikian rupa sehingga $U_{n,1} = U_{n,2}$.
Contoh Skenario 3:
Barisan A: 2, 5, 8, ... ( $a_1=2, b_1=3$) Barisan B: 10, 12, 14, ... ( $a_2=10, b_2=2$) Pada suku ke-$n$ berapa kedua barisan memiliki nilai yang sama?
- Setarakan rumus: $2 + (n - 1)3 = 10 + (n - 1)2$
- $2 + 3n - 3 = 10 + 2n - 2$
- $3n - 1 = 2n + 8$
- $3n - 2n = 8 + 1$
- $n = 9$.
Kedua barisan akan memiliki nilai yang sama pada suku ke-9. Kita bisa cek: $U_{9,1} = 2 + 8(3) = 26$. $U_{9,2} = 10 + 8(2) = 26$. (Hasilnya konsisten).
VII. Aplikasi Praktis dan Strategi Pemecahan Masalah
Barisan aritmatika tidak hanya terbatas pada buku pelajaran, tetapi merupakan model matematis yang sangat baik untuk menggambarkan pertumbuhan atau penurunan linier di dunia nyata. Mencari barisan aritmatika dalam konteks aplikasi memerlukan kemampuan menerjemahkan kata-kata menjadi variabel $a, b, U_n,$ dan $S_n$.
A. Aplikasi dalam Keuangan dan Perencanaan
Konsep barisan aritmatika sangat penting dalam menghitung bunga tunggal, penyusutan aset linier, atau pola menabung yang konstan setiap periode.
Contoh Aplikasi Keuangan:
Seorang karyawan menerima kenaikan gaji tetap sebesar Rp 150.000 setiap bulan. Gaji awal (bulan ke-1) adalah Rp 4.000.000. Berapa total gaji yang diterima karyawan tersebut selama 2 tahun (24 bulan)?
- $a = 4.000.000$
- $b = 150.000$
- $n = 24$
Kita mencari $S_{24}$ (total gaji selama 24 bulan). Kita gunakan rumus $S_n = n/2 (2a + (n - 1)b)$:
- $S_{24} = 24/2 [2(4.000.000) + (24 - 1)150.000]$
- $S_{24} = 12 [8.000.000 + 23(150.000)]$
- $S_{24} = 12 [8.000.000 + 3.450.000]$
- $S_{24} = 12 [11.450.000]$
- $S_{24} = 137.400.000$.
Total gaji yang diterima selama dua tahun adalah Rp 137.400.000.
B. Strategi Umum Pemecahan Masalah
- Pahami Variabel Input: Tentukan dengan pasti apa yang sudah diketahui (apakah $a$, $b$, $U_n$, $S_n$, atau kombinasi $U_x$ dan $U_y$).
- Identifikasi Variabel Target: Tentukan apa yang diminta oleh soal (mencari $b$, mencari $a$, mencari $n$, mencari $U_k$, atau mencari $S_n$).
- Pilih Rumus yang Tepat:
- Jika input hanya dua suku $U_x$ dan $U_y$, gunakan $b = (U_x - U_y) / (x - y)$ terlebih dahulu.
- Jika melibatkan $S_n$ dan $U_n$ secara bersamaan, gunakan hubungan $U_n = S_n - S_{n-1}$.
- Jika mencari posisi ($n$), gunakan manipulasi aljabar dari $U_n = a + (n - 1)b$.
- Gunakan Substitusi Aljabar: Hindari kesalahan perhitungan dengan menuliskan setiap langkah substitusi secara eksplisit, terutama saat menyelesaikan sistem persamaan linier.
C. Perbandingan dengan Barisan Geometri (Pembeda Krusial)
Kesalahan umum adalah salah membedakan antara barisan aritmatika dan barisan geometri. Mencari barisan aritmatika didasarkan pada beda (penjumlahan konstan), sedangkan barisan geometri didasarkan pada rasio (perkalian konstan).
| Fitur | Barisan Aritmatika | Barisan Geometri |
|---|---|---|
| Ciri Khas | Beda (b) konstan (Penjumlahan/Pengurangan) | Rasio (r) konstan (Perkalian/Pembagian) |
| Rumus $U_n$ | $U_n = a + (n - 1)b$ | $U_n = ar^{n-1}$ |
| Tipe Pertumbuhan | Linier | Eksponensial |
VIII. Latihan Kasus Praktik Integratif Mendalam
Untuk memastikan penguasaan konsep "cara mencari barisan aritmatika," kita akan menganalisis kasus yang menggabungkan berbagai teknik dan memerlukan pemikiran langkah demi langkah yang panjang.
Kasus A: Kombinasi $U_n$ dan $S_n$
Diketahui suatu barisan aritmatika memiliki $U_3 = 11$ dan jumlah 7 suku pertama ($S_7$) adalah 133. Tentukan suku ke-20 ($U_{20}$).
Langkah A.1: Menyusun Persamaan dari $U_3$
Kita tahu $U_n = a + (n-1)b$.
$$ U_3 = a + 2b = 11 \quad \text{(Persamaan I)} $$Langkah A.2: Menyusun Persamaan dari $S_7$
Kita tahu $S_n = n/2 (2a + (n-1)b)$.
$$ S_7 = 7/2 (2a + (7 - 1)b) = 133 $$ $$ 7/2 (2a + 6b) = 133 $$Kalikan kedua sisi dengan 2/7:
$$ 2a + 6b = 133 \times 2 / 7 $$ $$ 2a + 6b = 38 \quad \text{(Persamaan II)} $$Langkah A.3: Menyelesaikan SPLDV untuk $a$ dan $b$
Kita punya dua persamaan: I) $a + 2b = 11$ II) $2a + 6b = 38$
Untuk eliminasi, kalikan Persamaan I dengan 2:
$$ 2a + 4b = 22 \quad \text{(Persamaan I Baru)} $$Kurangi Persamaan I Baru dari Persamaan II:
$$ (2a + 6b) - (2a + 4b) = 38 - 22 $$ $$ 2b = 16 $$ $$ b = 8 $$Langkah A.4: Mencari $a$
Substitusikan $b=8$ ke Persamaan I:
$$ a + 2(8) = 11 $$ $$ a + 16 = 11 $$ $$ a = 11 - 16 = -5 $$Kita mendapatkan $a = -5$ dan $b = 8$.
Langkah A.5: Mencari $U_{20}$
Gunakan rumus $U_{20} = a + (20 - 1)b$:
$$ U_{20} = -5 + (19)8 $$ $$ U_{20} = -5 + 152 $$ $$ U_{20} = 147 $$Suku ke-20 adalah 147.
Kasus B: Sifat Jumlah Suku Ganjil dan Suku Tengah
Diberikan lima bilangan yang membentuk barisan aritmatika. Jika jumlah kelima bilangan tersebut adalah 105, dan suku ketiga dikurangi suku pertama hasilnya adalah 14, tentukan barisan tersebut.
Langkah B.1: Menggunakan Sifat $S_n$ Ganjil
Karena $n=5$ (ganjil), kita tahu bahwa $S_5 = n \times U_t$. Suku tengahnya adalah $U_3$.
$$ S_5 = 5 \times U_3 $$ $$ 105 = 5 \times U_3 $$ $$ U_3 = 105 / 5 = 21 $$Suku ketiga ($U_3$) adalah 21.
Langkah B.2: Menggunakan Informasi Selisih Suku
Diketahui $U_3 - U_1 = 14$. Kita tahu bahwa $U_3 = U_1 + 2b$.
$$ (U_1 + 2b) - U_1 = 14 $$ $$ 2b = 14 $$ $$ b = 7 $$Beda ($b$) adalah 7.
Langkah B.3: Mencari Suku Pertama ($a$)
Kita tahu $U_3 = 21$ dan $b=7$. Gunakan $U_3 = a + 2b$:
$$ 21 = a + 2(7) $$ $$ 21 = a + 14 $$ $$ a = 7 $$Langkah B.4: Menuliskan Barisan
Dengan $a=7$ dan $b=7$, barisan tersebut adalah:
$$ U_1=7, U_2=14, U_3=21, U_4=28, U_5=35 $$Cek: $7+14+21+28+35 = 105$. (Konsisten).
Kasus C: Mencari Banyak Suku ($n$) dari Total Deret
Sebuah deret aritmatika memiliki suku pertama $a=6$ dan beda $b=2$. Jika jumlah seluruh deret adalah 168, berapa banyak suku ($n$) dalam deret tersebut?
Langkah C.1: Menyusun Persamaan Kuadratik
Gunakan rumus $S_n = n/2 (2a + (n - 1)b)$, substitusikan $S_n=168, a=6, b=2$:
$$ 168 = \frac{n}{2} [2(6) + (n - 1)2] $$ $$ 168 = \frac{n}{2} [12 + 2n - 2] $$ $$ 168 = \frac{n}{2} [10 + 2n] $$Langkah C.2: Penyederhanaan
Distribusikan $n/2$ ke dalam kurung:
$$ 168 = 5n + n^2 $$Langkah C.3: Menyelesaikan Persamaan Kuadratik
Ubah menjadi bentuk standar $n^2 + 5n - 168 = 0$. Kita perlu mencari dua bilangan yang jika dikalikan hasilnya $-168$ dan jika dijumlahkan hasilnya $+5$.
Faktor-faktor 168: (1, 168), (2, 84), (3, 56), (4, 42), (6, 28), (7, 24), (8, 21), (12, 14).
Pasangan yang berselisih 5 adalah 12 dan 14. Karena hasilnya positif 5, maka $14$ harus positif dan $12$ harus negatif.
$$ (n + 14)(n - 12) = 0 $$Maka, $n = -14$ atau $n = 12$.
Langkah C.4: Penentuan Jawaban yang Logis
Karena $n$ mewakili jumlah suku, $n$ harus bilangan bulat positif. Oleh karena itu, $n = 12$.
Banyak suku dalam deret tersebut adalah 12.
Kasus D: Barisan Aritmatika Bertingkat Dua (Ulangi dan Perjelas)
Jika kita kembali ke barisan tingkat dua, proses pencarian $U_n$ sangat bergantung pada koefisien $A, B, C$. Kita akan mencari rumus umum $U_n = An^2 + Bn + C$ untuk barisan 2, 6, 12, 20, 30, ...
Analisis Beda: Barisan: 2, 6, 12, 20, 30 Beda 1 ($b_n$): 4, 6, 8, 10 Beda 2 (c): 2, 2, 2 (Maka $c=2$)
Langkah D.1: Mencari Koefisien $A$
$2A = c \Rightarrow 2A = 2 \Rightarrow A = 1$
Langkah D.2: Mencari Koefisien $B$
Gunakan suku pertama dari Beda 1 ($b_1 = 4$): $3A + B = b_1$ $3(1) + B = 4$ $3 + B = 4 \Rightarrow B = 1$
Langkah D.3: Mencari Koefisien $C$
Gunakan suku pertama barisan utama ($U_1 = 2$): $A + B + C = U_1$ $1 + 1 + C = 2$ $2 + C = 2 \Rightarrow C = 0$
Langkah D.4: Menyusun Rumus Akhir
Substitusikan $A=1, B=1, C=0$ ke $U_n = An^2 + Bn + C$:
$$ U_n = 1n^2 + 1n + 0 $$ $$ U_n = n(n + 1) $$Dengan rumus ini, kita dapat mencari suku ke-100 tanpa mendaftar: $U_{100} = 100(101) = 10100$. Ini menunjukkan kekuatan mencari barisan aritmatika melalui generalisasi rumus, bahkan untuk tingkat yang lebih tinggi.
IX. Penguatan Konsep dan Strategi Pencarian Universal
Penguasaan barisan aritmatika menuntut bukan hanya penghafalan rumus, tetapi pemahaman hubungan dinamis antar variabel. Semua proses mencari—baik itu $a, b, U_n, n,$ maupun $S_n$—adalah manifestasi dari dua rumus utama yang saling terikat erat.
Inti Strategi Pencarian
Pada dasarnya, setiap masalah "cara mencari barisan aritmatika" dapat direduksi menjadi kebutuhan untuk menemukan dua parameter fundamental: $a$ (suku pertama) dan $b$ (beda). Setelah $a$ dan $b$ diketahui, seluruh barisan dapat direkonstruksi.
- Prioritas Beda ($b$): Dalam 90% kasus, langkah pertama yang paling efisien adalah mencari $b$. Jika diberikan dua suku, gunakan metode pembagian selisih posisi: $b = (U_x - U_y) / (x - y)$.
- Pencarian $a$: Gunakan $b$ yang sudah ditemukan dan substitusikan kembali ke suku terdekat yang diketahui ($U_1$ atau $U_2$ biasanya termudah) untuk mencari $a$.
- Verifikasi Konsistensi: Selalu cek hasil $a$ dan $b$ dengan data kedua yang diberikan. Misalnya, jika Anda menggunakan $U_4$ untuk mencari $a$, pastikan $a$ dan $b$ tersebut juga memenuhi $U_{10}$ yang diberikan.
Pentingnya Beda Negatif dan Nol
Kesulitan sering muncul ketika beda ($b$) adalah bilangan negatif atau nol. Jika $b$ negatif, barisan akan berkurang nilainya. Misalnya, $a=50, b=-3$. Barisan: 50, 47, 44, 41, ... Ini sangat relevan dalam aplikasi penyusutan atau penurunan suhu.
Contoh Beda Negatif:
Barisan 90, 85, 80, ... Tentukan $U_{35}$.
- $a=90$. $b = 85 - 90 = -5$.
- $U_{35} = 90 + (35 - 1)(-5)$
- $U_{35} = 90 + (34)(-5)$
- $U_{35} = 90 - 170 = -80$.
Suku ke-35 memiliki nilai negatif, yang menunjukkan penurunan drastis.
Analisis Rumus $S_n$ dalam Bentuk Fungsi Kuadrat
Penting untuk dicatat bahwa rumus $S_n = \frac{n}{2} (2a + (n - 1)b)$ jika diekspansi akan selalu menghasilkan fungsi kuadrat dari $n$, yaitu $S_n = An^2 + Bn + C$. Namun, karena $S_0$ (jumlah 0 suku) harus nol, maka konstanta $C$ dalam ekspresi umum $S_n$ selalu nol jika hanya melibatkan $a$ dan $b$.
$$ S_n = \left(\frac{b}{2}\right)n^2 + \left(a - \frac{b}{2}\right)n $$Dari bentuk ini, kita bisa mendapatkan kembali $a$ dan $b$ jika hanya diberikan rumus $S_n$.
- Koefisien $n^2$: $b/2 = A \Rightarrow b = 2A$
- Koefisien $n$: $a - b/2 = B \Rightarrow a = B + b/2 = B + A$
Jika kita kembali ke Contoh Skenario 2, $S_n = 2n^2 + 5n$. Maka $A=2$ dan $B=5$.
- $b = 2A = 2(2) = 4$.
- $a = A + B = 2 + 5 = 7$.
Dengan teknik ini, kita mencari $a$ dan $b$ secara instan hanya dari bentuk aljabar $S_n$, yang merupakan strategi pencarian canggih untuk memecahkan masalah tanpa perlu metode $S_n - S_{n-1}$.
Mencari Batas Jumlah Maksimum Suku
Dalam kasus di mana $b$ adalah negatif (barisan menurun), sering ditanyakan berapa jumlah maksimum suku yang mungkin dijumlahkan sebelum deret mulai menurun totalnya (ketika suku menjadi negatif). Ini mengharuskan kita mencari $n$ di mana $U_n$ masih positif atau nol.
Contoh Batas Maksimum:
Barisan aritmatika: 40, 36, 32, ... ( $a=40, b=-4$). Cari $n$ terbesar sehingga $S_n$ maksimum.
- Langkah 1: Cari kapan suku menjadi nol atau negatif ($U_n \le 0$). $U_n = 40 + (n - 1)(-4) \le 0$ $40 - 4n + 4 \le 0$ $44 \le 4n$ $n \ge 11$
- Langkah 2: Suku pertama yang negatif adalah $U_{12}$. Suku terakhir yang masih positif adalah $U_{11}$.
- Langkah 3: Jumlah maksimum terjadi pada $S_{11}$.
- $U_{11} = 40 + 10(-4) = 0$.
- $S_{11} = 11/2 (40 + 0) = 11 \times 20 = 220$.
Barisan ini hanya memiliki 11 suku yang berkontribusi positif (atau nol) terhadap jumlahnya. Jumlah maksimum deret adalah 220.
Keseluruhan proses mencari barisan aritmatika adalah latihan dalam logika sistematis. Dengan menguasai lima kunci (a, b, n, Un, Sn) dan memahami hubungan interaktif di antara mereka, setiap tantangan barisan aritmatika dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.