Amandel, atau tonsil, adalah dua gumpalan jaringan limfatik yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Fungsinya adalah sebagai garda pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi. Ketika amandel menjadi besar (kondisi yang disebut tonsilomegali), hal ini biasanya merupakan respons terhadap serangan kuman atau virus. Meskipun pembesaran amandel sering terjadi pada anak-anak dan biasanya membaik dengan sendirinya, pada beberapa kasus, pembesaran ini bisa sangat mengganggu, menyebabkan nyeri, kesulitan menelan, dan masalah pernapasan.
Mengatasi amandel besar sering kali berfokus pada penanganan penyebab utamanya. Jika pembesaran disebabkan oleh infeksi bakteri seperti radang tenggorokan streptokokus, pengobatan antibiotik diperlukan. Namun, untuk kasus ringan atau yang disebabkan oleh virus, penanganan di rumah seringkali cukup efektif untuk meredakan gejala sementara sambil menunggu peradangan mereda.
Ilustrasi visualisasi pembesaran tonsil.
Ketika amandel membesar, fokus utama adalah mengurangi peradangan dan menjaga kenyamanan pasien. Berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan di rumah:
Ini adalah metode paling dasar namun efektif. Air garam hangat membantu menarik cairan keluar dari jaringan yang bengkak, mengurangi pembengkakan, dan membersihkan area tenggorokan dari iritan. Campurkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, lalu gunakan untuk berkumur setidaknya tiga kali sehari. Pastikan untuk membuang air kumur, bukan menelannya.
Sistem kekebalan tubuh membutuhkan energi untuk melawan infeksi penyebab pembesaran amandel. Pastikan penderita mendapatkan tidur yang berkualitas dan cukup. Istirahat membantu mempercepat proses penyembuhan secara alami.
Minum banyak cairan sangat penting. Cairan membantu menjaga tenggorokan tetap lembap, mencegah dehidrasi (terutama jika ada demam), dan membantu melonggarkan lendir. Pilihan terbaik adalah air putih, teh herbal hangat (non-kafein), atau kaldu hangat. Hindari minuman yang terlalu asam atau dingin.
Saat menelan terasa sakit, makanan keras dapat semakin mengiritasi amandel. Pilih makanan yang mudah ditelan seperti sup krim, bubur, yogurt, atau es krim (dalam jumlah sedang). Makanan dingin seperti es batu atau lolipop dingin juga dapat membantu memberikan efek mati rasa sementara pada tenggorokan yang sakit.
Udara kering dapat membuat tenggorokan terasa gatal dan memperburuk rasa sakit akibat amandel yang meradang. Menggunakan humidifier (alat pelembap udara) di kamar tidur, terutama saat tidur, dapat menjaga kelembapan saluran napas.
Meskipun banyak kasus amandel besar membaik sendiri, ada tanda bahaya yang menunjukkan perlunya intervensi medis segera:
Jika pembesaran amandel disebabkan oleh infeksi bakteri (sering ditandai dengan bercak putih atau nanah pada amandel), dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Sangat penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik sesuai anjuran, meskipun gejala sudah membaik setelah beberapa hari. Menghentikan antibiotik terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi kambuh dan resistensi obat.
Jika amandel terus membesar secara kronis, menyebabkan sleep apnea (henti napas saat tidur), atau sering menyebabkan infeksi berulang (misalnya lebih dari 5-7 kali dalam setahun), dokter mungkin akan menyarankan prosedur operasi pengangkatan amandel, yang dikenal sebagai tonsilektomi. Keputusan ini selalu dibuat setelah mempertimbangkan risiko dan manfaat jangka panjang bagi kesehatan pasien.
Dengan menerapkan perawatan rumahan yang tepat dan mengetahui kapan harus mencari bantuan profesional, pembesaran amandel dapat dikelola dengan efektif hingga kondisi kembali normal.