Perhatikan setiap perubahan pada area tenggorokan Anda.
Merasa ada sesuatu yang mengganjal atau menemukan benjolan kecil saat menelan atau bercermin di area tenggorokan adalah pengalaman yang bisa menimbulkan kecemasan. Fenomena di dalam tenggorokan ada benjolan kecil bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi yang ringan dan sementara hingga kondisi yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Memahami kemungkinan penyebabnya adalah langkah pertama untuk meredakan kekhawatiran dan menentukan tindakan yang tepat.
Sebagian besar benjolan atau rasa mengganjal di tenggorokan bersifat jinak dan berkaitan dengan peradangan atau masalah non-serius. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:
Amandel adalah kumpulan jaringan limfoid yang terletak di kedua sisi belakang tenggorokan. Ketika terinfeksi bakteri atau virus, amandel bisa membengkak dan terkadang membentuk benjolan yang terlihat atau terasa saat menelan. Pembengkakan ini sering disertai nyeri tenggorokan, demam, dan kesulitan menelan.
Tenggorokan dipenuhi dengan kelenjar getah bening yang berfungsi menyaring kuman. Ketika tubuh melawan infeksi (seperti flu biasa, pilek, atau infeksi gigi), kelenjar-kelenjar ini akan bekerja keras dan membesar. Benjolan yang Anda rasakan mungkin sebenarnya adalah kelenjar getah bening yang membengkak di area leher bagian depan atau samping, yang terasa dekat dengan tenggorokan.
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Paparan asam kronis dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada lapisan tenggorokan (faringitis), yang sering kali menimbulkan sensasi seperti ada benjolan atau gumpalan yang menetap, yang dalam dunia medis disebut globus sensation.
Bagi mereka yang sering menggunakan suara secara berlebihan (seperti guru, penyanyi, atau orator), iritasi pada pita suara dapat menyebabkan terbentuknya benjolan kecil jinak yang disebut nodul atau kista. Ini bisa terasa seperti benjolan yang menetap di dalam tenggorokan, dan seringkali memengaruhi kualitas suara (serak).
Meskipun jarang, benjolan di tenggorokan juga bisa menandakan kondisi lain yang perlu dievaluasi oleh dokter:
Jika benjolan yang Anda rasakan hanya muncul sesekali, terkait dengan infeksi tenggorokan yang sedang diobati, dan hilang setelah sembuh, kemungkinan besar itu tidak berbahaya. Namun, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) jika mengalami gejala berikut:
Sambil menunggu jadwal konsultasi atau jika Anda yakin penyebabnya ringan (seperti iritasi tenggorokan), beberapa langkah berikut dapat membantu meredakan ketidaknyamanan:
Pastikan hidrasi tubuh tercukupi dengan minum banyak air hangat. Hindari minuman yang terlalu dingin, pedas, atau berkafein. Berkumur dengan larutan air garam hangat juga dapat membantu mengurangi peradangan ringan di area tenggorokan. Jika Anda merasa suara Anda tegang, istirahatkan suara Anda sebisa mungkin.
Penemuan benjolan kecil di dalam tenggorokan tidak selalu merupakan alasan untuk panik, namun ini adalah isyarat penting dari tubuh Anda. Deteksi dini dan evaluasi profesional memastikan bahwa kondisi apa pun yang mendasarinya dapat ditangani secara efektif dan tepat waktu.