Gejala Amandel Orang Dewasa: Mengenali Tanda Infeksi di Tenggorokan
Amandel, atau yang secara medis dikenal sebagai tonsil, adalah sepasang jaringan limfoid yang terletak di kedua sisi tenggorokan. Fungsi utamanya adalah sebagai garda terdepan sistem kekebalan tubuh dalam menangkal kuman yang masuk melalui mulut dan hidung. Meskipun sering dikaitkan dengan anak-anak, infeksi amandel atau tonsilitis juga sangat umum terjadi pada orang dewasa.
Pada orang dewasa, amandel yang meradang biasanya disebabkan oleh infeksi virus (seperti flu atau pilek) atau bakteri (terutama Streptococcus). Mengetahui gejala awal sangat penting agar penanganan dapat segera dilakukan dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Berikut adalah gejala amandel pada orang dewasa yang perlu diwaspadai.
Gejala Utama Tonsilitis pada Orang Dewasa
Gejala tonsilitis seringkali mirip dengan sakit tenggorokan biasa, namun biasanya disertai dengan intensitas yang lebih parah dan tanda-tanda peradangan yang jelas. Gejala ini bisa muncul tiba-tiba dan memburuk dalam satu atau dua hari.
Sakit Tenggorokan yang Parah: Ini adalah gejala paling umum. Rasa sakit biasanya terasa menusuk, terutama saat menelan. Pada kasus dewasa, rasa sakit ini seringkali mengganggu kemampuan makan dan minum normal.
Kesulitan Menelan (Disfagia): Peradangan dan pembengkakan pada amandel membuat proses menelan menjadi sangat menyakitkan dan sulit. Beberapa orang dewasa bahkan mungkin menghindari makan atau minum karena takut rasa sakit.
Amandel Membengkak dan Kemerahan: Ketika diperiksa, amandel akan tampak sangat merah, besar, dan menonjol keluar ke arah tenggorokan.
Bintik Putih atau Kuning (Eksudat): Pada kasus yang disebabkan oleh bakteri (strep throat), seringkali terlihat bercak nanah atau lapisan putih kekuningan yang menutupi permukaan amandel.
Demam Tinggi: Orang dewasa dengan tonsilitis sering mengalami demam di atas 38°C. Demam ini bisa disertai dengan menggigil.
Nyeri Kepala dan Nyeri Badan: Sama seperti infeksi sistemik lainnya, tonsilitis dapat menyebabkan sakit kepala ringan hingga sedang serta nyeri otot dan sendi di seluruh tubuh.
Gejala Penyerta Lainnya
Selain gejala inti di atas, infeksi amandel pada orang dewasa juga sering disertai dengan beberapa manifestasi fisik lainnya yang menambah ketidaknyamanan:
Suara Serak atau Berubah (Muffled Voice): Pembengkakan di tenggorokan dapat memengaruhi resonansi suara, membuat suara terdengar lebih berat atau "kempes".
Bau Mulut (Halitosis): Infeksi bakteri, terutama jika terdapat nanah, dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap dan sulit hilang meskipun sudah menyikat gigi.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening di Leher: Kelenjar getah bening di area rahang dan leher akan terasa nyeri saat disentuh karena sedang bekerja keras melawan infeksi.
Sakit Telinga (Referred Pain): Karena jalur saraf yang berdekatan, rasa sakit dari tenggorokan seringkali menjalar dan dirasakan sebagai nyeri pada telinga.
Kapan Harus ke Dokter?
Sakit tenggorokan ringan akibat virus biasanya akan membaik dalam waktu seminggu. Namun, pada orang dewasa, tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri memerlukan penanganan antibiotik untuk mencegah komplikasi serius, seperti demam rematik atau abses peritonsil (penumpukan nanah di sekitar amandel).
Anda harus segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala berikut:
Demam sangat tinggi yang tidak turun dengan obat penurun panas.
Kesulitan bernapas atau bernapas dengan suara yang abnormal.
Air liur menetes karena tidak mampu menelan.
Nyeri tenggorokan yang sangat parah hingga tidak bisa membuka mulut sepenuhnya.
Gejala tidak membaik setelah 48 jam pengobatan rumahan.
Meskipun perawatan di rumah seperti istirahat cukup, hidrasi yang memadai, dan berkumur air garam hangat dapat membantu meredakan gejala, diagnosis yang tepat dari dokter sangat krusial, terutama untuk menentukan penyebab bakteri atau virus, sehingga pengobatan yang diberikan sesuai dan efektif untuk menghentikan siklus infeksi amandel yang berulang pada orang dewasa.