Ilustrasi visual burung alap-alap dan mangsanya.
Burung alap-alap (Falco) merupakan salah satu raptor kecil yang sangat diminati oleh para penghobi burung pemangsa, terutama karena ukurannya yang relatif mungil dan kelincahan terbangnya yang luar biasa. Di antara berbagai jenis alap-alap, spesies yang sering dikaitkan dengan perburuan serangga besar seperti capung, atau yang memiliki nama lokal unik, seringkali menarik perhatian pasar. Ketika kita membahas harga anakan alap alap capung, kita merujuk pada anakan (piyik) dari spesies alap-alap yang secara alami atau berdasarkan habitatnya sering memangsa serangga terbang cepat, meskipun dalam konteks pemeliharaan, ini lebih merujuk pada jenis alap-alap kecil seperti American Kestrel atau Common Kestrel (yang di Indonesia dikenal sebagai Alap-alap Kawah atau Alap-alap Capung oleh sebagian komunitas).
Faktor utama yang mempengaruhi harga jual anakan adalah legalitas penangkaran, status konservasi, dan keaslian garis keturunannya. Memelihara burung pemangsa di Indonesia memerlukan izin ketat dari otoritas terkait, sehingga alap-alap yang dijual secara legal dari hasil penangkaran resmi akan memiliki harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan pasar gelap, yang mana sangat tidak dianjurkan.
Menentukan patokan harga yang pasti untuk harga anakan alap alap capung adalah hal yang sulit karena sangat fluktuatif. Harga dipengaruhi oleh beberapa variabel kunci yang perlu dipahami calon pembeli:
Meskipun tidak ada harga baku nasional, berdasarkan laporan komunitas penggemar dan penangkar legal, berikut adalah perkiraan kisaran harga yang sering ditemui untuk anakan alap-alap yang berasal dari sumber terpercaya (bukan hasil tangkaran ilegal):
| Kondisi Anakan | Perkiraan Rentang Harga (IDR) |
|---|---|
| Piyik Sangat Muda (Butuh Inkubator) | Rp 1.500.000 - Rp 3.000.000+ |
| Anakan Siap Sapih (Weaning Stage) | Rp 3.500.000 - Rp 6.000.000 |
| Anakan Bersertifikat Lengkap (Breeder Resmi) | Rp 7.000.000 ke atas |
Catatan Penting: Harga di atas adalah estimasi. Selalu verifikasi harga langsung kepada breeder resmi yang memiliki izin resmi dari BKSDA. Pembelian ilegal dari hasil tangkapan liar akan dikenakan sanksi hukum berat.
Keputusan untuk membeli harga anakan alap alap capung yang berasal dari penangkaran memiliki keuntungan signifikan dibandingkan mengambil dari alam liar. Selain mendukung konservasi dengan mengurangi tekanan pada populasi liar, anakan hasil penangkaran cenderung lebih adaptif terhadap lingkungan manusia. Mereka lebih mudah beradaptasi dengan makanan yang diberikan (misalnya, potongan daging ayam atau puyuh) dan memiliki riwayat kesehatan yang tercatat.
Memelihara burung pemangsa memerlukan komitmen tinggi, bukan hanya soal biaya awal. Pemelihara harus siap menyediakan kandang yang memadai (mewakili ruang terbang yang cukup), pelatihan rutin (terutama untuk mewah atau penerbangan bebas), dan pemahaman mendalam tentang etika memelihara raptor. Meskipun alap-alap dianggap mudah dipelihara dibanding Elang besar, naluri berburunya tetap kuat.
Ketika berinteraksi dengan penjual, jangan hanya terpaku pada angka akhir. Tanyakan riwayat indukan, metode pemberian makan, dan kapan terakhir kali sang anakan diperiksa kesehatannya. Jika memungkinkan, cari testimoni dari pembeli sebelumnya. Jangan ragu membandingkan harga antar breeder legal untuk mendapatkan penawaran terbaik. Ingat, investasi terbesar dalam pemeliharaan alap-alap bukanlah harga beli anakan itu sendiri, melainkan biaya perawatan jangka panjang yang meliputi pakan berkualitas, obat-obatan, dan peralatan terbang seperti tali anklet serta sarung tangan khusus (gauntlet).
Memastikan legalitas adalah langkah pertama dan terpenting. Alap-alap, meski kecil, adalah aset ekologis yang dilindungi. Dengan memilih jalur penangkaran resmi, Anda tidak hanya mendapatkan burung berkualitas dengan harga yang transparan, tetapi juga turut serta menjaga kelestarian alam Indonesia. Harga yang wajar mencerminkan upaya breeder dalam menjaga kualitas dan memenuhi regulasi pemerintah.