Harga scrap aluminium per kg adalah indikator penting dalam industri daur ulang logam. Aluminium bekas (scrap) memiliki nilai ekonomis yang signifikan karena proses peleburan ulang membutuhkan energi jauh lebih sedikit dibandingkan produksi dari bijih bauksit. Fluktuasi harga ini dipengaruhi oleh banyak faktor global maupun lokal, menjadikannya subjek yang dinamis untuk dipantau oleh pengepul, industri manufaktur, hingga investor komoditas.
Memahami harga terkini sangat krusial. Bagi para pengepul, ini menentukan margin keuntungan saat menjual material yang terkumpul. Bagi industri pengguna aluminium primer, harga scrap yang tinggi dapat mendorong mereka untuk meningkatkan penggunaan aluminium daur ulang (recycled aluminum) sebagai strategi efisiensi biaya operasional.
Harga jual aluminium sisa bukanlah angka tunggal yang statis. Ada beberapa variabel utama yang menentukan nilai jual per kilogramnya di pasar Indonesia maupun internasional:
1. Jenis dan Kualitas Aluminium (Grade): Aluminium dibagi berdasarkan kemurnian dan komposisi campuran (alloy). Contohnya, Aluminium Duri (Can/Kaleng) biasanya dihargai berbeda dengan Aluminium Potong (Extrusion) atau Aluminium Wire (Kawat). Semakin murni dan bersih materialnya (sedikit kontaminasi non-aluminium), maka harganya akan semakin tinggi.
2. Harga Aluminium Primer Global (LME): Harga aluminium murni yang diperdagangkan di London Metal Exchange (LME) menjadi patokan dasar. Kenaikan atau penurunan harga LME hampir selalu diikuti oleh pergerakan harga scrap.
3. Permintaan Pasar Domestik: Tingkat aktivitas pabrik otomotif, konstruksi, dan pengemasan di Indonesia sangat mempengaruhi permintaan lokal. Permintaan yang tinggi akan mendorong harga naik.
4. Biaya Pemrosesan dan Logistik: Biaya pembersihan, pemilahan, pemadatan (bailing), serta biaya transportasi dari pengepul ke pabrik peleburan akan masuk dalam kalkulasi harga akhir.
Berikut adalah gambaran umum mengenai klasifikasi scrap aluminium yang sering diperdagangkan. Perlu diingat, angka di bawah ini bersifat ilustratif dan dapat berubah sewaktu-waktu.
| Kode/Jenis Scrap | Deskripsi Singkat | Estimasi Harga (Rp/Kg) * |
|---|---|---|
| Aluminium Duri (Can) | Kaleng minuman, bersih, tanpa tutup plastik. | Rp 15.000 - Rp 18.000 |
| Aluminium Extrusion (AC) | Potongan profil jendela, kusen, bersih. | Rp 17.500 - Rp 20.500 |
| Aluminium Wire/Kabel | Kawat tembaga yang sudah dipisahkan (jika bersih). | Rp 19.000 - Rp 22.000 |
| Aluminium Potongan Mesin (Heavy Casting) | Besi cor aluminium tebal, banyak kotoran. | Rp 12.000 - Rp 15.000 |
*Estimasi harga dapat bervariasi antar daerah dan waktu transaksi. Selalu konfirmasi pada pembeli/broker terpercaya.
Bagi Anda yang memiliki stok aluminium bekas, memaksimalkan nilai jual sangat bergantung pada persiapan material. Kualitas adalah kunci untuk mencapai harga tertinggi.
Langkah paling penting adalah memisahkan aluminium berdasarkan komposisi (misalnya, pisahkan antara aluminium murni vs campuran kuningan/besi). Kontaminasi dari logam lain atau material non-logam (seperti cat tebal, plastik, atau oli) akan menurunkan grade dan harga jual secara drastis. Pembeli sering kali melakukan diskon besar jika material yang diserahkan sangat kotor.
Meskipun tidak wajib, memadatkan aluminium scrap (menjadikannya balok atau kubus padat) dapat meningkatkan daya tawar. Material yang padat lebih efisien dalam hal penyimpanan dan transportasi, yang mana ini akan menguntungkan pembeli dan terkadang menghasilkan harga premium kecil.
Jangan menjual sekaligus jika Anda memegang stok besar. Amati pergerakan harga LME mingguan. Jika pasar sedang bullish (naik), menahan penjualan beberapa hari bisa memberikan keuntungan tambahan signifikan. Sebaliknya, jika harga menunjukkan tren menurun tajam, segera lakukan transaksi.
Permintaan terhadap aluminium daur ulang diprediksi akan terus meningkat tajam seiring dengan komitmen global terhadap ekonomi sirkular dan pengurangan jejak karbon. Aluminium merupakan material yang secara teori dapat didaur ulang tanpa batas tanpa kehilangan kualitasnya. Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur pemilahan dan pengolahan scrap aluminium menjadi sangat menjanjikan. Mengetahui harga scrap aluminium per kg hari ini adalah langkah awal untuk berpartisipasi aktif dalam rantai pasok keberlanjutan ini.
Industri peleburan terus berinovasi untuk mengolah material scrap dengan tingkat kontaminasi yang lebih tinggi, namun untuk saat ini, kemurnian tetap menjadi penentu harga tertinggi di pasar.