Pekerjaan finishing dinding, baik itu sebelum pengecatan, setelah plesteran, atau saat merapikan dempul, sangat bergantung pada alat yang tepat. Salah satu alat paling fundamental namun sering diremehkan adalah amplas tembok. Menggunakan amplas yang salah bisa menghasilkan permukaan yang tidak rata, bekas goresan yang sulit dihilangkan, atau bahkan merusak lapisan dasar dinding.
Memahami jenis amplas tembok tidak hanya soal grit (kekasaran), tetapi juga material permukaan dan tujuan penggunaannya. Secara umum, amplas dikategorikan berdasarkan tingkat kekasaran butirannya (grit). Grit yang rendah (misalnya P60) berarti amplas kasar, sementara grit yang tinggi (misalnya P400) berarti amplas sangat halus.
Kategori Utama Jenis Amplas Tembok Berdasarkan Grit
Pemilihan grit adalah kunci utama keberhasilan dalam mengamplas tembok. Berikut adalah panduan umum mengenai kategori grit yang sering digunakan dalam proyek konstruksi dan renovasi dinding:
- Amplas Kasar (Grit P60 - P80): Amplas jenis ini digunakan untuk pekerjaan berat. Fungsinya adalah menghilangkan ketidakrataan yang signifikan pada permukaan tembok baru, seperti menghilangkan tumpukan plesteran berlebih, meratakan sambungan bata yang menonjol, atau membersihkan sisa cat tebal yang mengelupas. Karena sifatnya yang agresif, penggunaan amplas ini harus hati-hati agar tidak mengikis terlalu banyak material.
- Amplas Sedang (Grit P100 - P150): Ini adalah rentang grit yang paling umum digunakan untuk pekerjaan perataan tahap kedua. Setelah permukaan diratakan kasar, amplas sedang digunakan untuk menghaluskan bekas-bekas goresan dari amplas kasar dan mulai mempersiapkan tembok untuk proses dempul atau cat dasar.
- Amplas Halus (Grit P180 - P240): Amplas dalam kategori ini biasanya diaplikasikan setelah dempul diaplikasikan dan kering. Tujuannya adalah untuk menghaluskan dempul agar benar-benar rata dengan permukaan tembok di sekitarnya. Hasil akhir dari pengamplasan tahap ini harus terasa sangat mulus saat disentuh.
- Amplas Sangat Halus (Grit P320 ke Atas): Amplas dengan grit sangat tinggi jarang digunakan pada tembok plesteran biasa, kecuali untuk finishing yang sangat spesifik atau ketika diaplikasikan pada bahan yang lebih lunak seperti dempul tipis atau kompon pelapis. Penggunaan pada dinding biasa sering kali hanya membuang waktu karena perbedaan kehalusan yang dihasilkan hampir tidak signifikan dibandingkan P240.
Jenis Material Amplas Tembok
Selain grit, material dasar amplas juga memengaruhi kinerjanya. Untuk tembok, umumnya digunakan dua jenis material pengampas:
- Amplas Keramik (Aluminum Oxide): Meskipun sering disebut amplas keramik karena ketahanannya, material seperti Aluminum Oxide (Alu Oksida) sangat efektif. Amplas ini memiliki daya potong yang cepat dan tahan lama. Sangat cocok digunakan pada plesteran semen atau beton yang keras.
- Amplas Kertas (Silicon Carbide): Amplas berbahan dasar kertas dengan butiran Silicon Carbide (Silikon Karbida) cenderung lebih fleksibel dan efektif digunakan pada permukaan yang lebih lunak atau saat dibutuhkan kehalusan maksimal. Material ini baik untuk mengamplas dempul kering atau cat lama.
Saat memilih, perhatikan juga bagaimana amplas tersebut dipasang. Ada amplas lembaran yang dipotong sesuai kebutuhan, ada pula amplas yang sudah terpasang pada blok amplas (dempul) atau digunakan pada mesin gerinda poles khusus tembok.
Tips Penting Saat Mengamplas Dinding
Pemilihan jenis amplas tembok yang tepat harus didukung oleh teknik yang benar agar hasilnya maksimal dan pekerjaan tidak sia-sia:
- Selalu Mulai dari Kasar ke Halus: Jangan pernah melompati satu tingkat grit. Jika Anda langsung menggunakan P150 setelah plesteran, bekas goresan P60 akan tetap tertinggal dan terlihat jelas setelah dicat.
- Gunakan Masker dan Kacamata Pelindung: Debu hasil pengamplasan tembok (terutama semen dan dempul) mengandung partikel halus yang berbahaya bagi paru-paru dan mata.
- Perhatikan Kelembaban: Pengamplasan sebaiknya dilakukan pada kondisi kering sempurna. Dinding yang masih lembab akan membuat dempul atau plesteran menggumpal pada amplas, membuatnya cepat rusak dan tidak efektif.
- Teknik Menggosok: Gunakan gerakan memutar atau gerakan maju mundur yang pendek dan konsisten. Hindari menekan terlalu keras pada satu titik; biarkan grit amplas yang bekerja.
Dengan memahami fungsi dan karakteristik dari setiap jenis amplas tembok, Anda dapat memastikan bahwa setiap tahap persiapan dinding berjalan efisien, menghasilkan permukaan akhir yang benar-benar rata dan siap menerima lapisan cat terbaik.