Rasa sakit saat menelan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai disfagia (jika parah) atau odinofagia (nyeri saat menelan), adalah keluhan yang sangat umum. Perasaan ini bisa berkisar dari sedikit gatal hingga rasa nyeri yang tajam, seringkali membuat aktivitas sederhana seperti minum atau makan menjadi sebuah tantangan. Memahami apa yang menyebabkan kondisi ini adalah langkah pertama menuju pemulihan yang efektif.
Ketika Anda merasakan sensasi kalau menelan tenggorokan sakit, hampir selalu ada proses peradangan atau iritasi yang sedang terjadi di sepanjang saluran faring atau esofagus Anda. Meskipun banyak penyebabnya yang tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri, beberapa kondisi memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Ada berbagai faktor yang dapat memicu nyeri tenggorokan saat menelan. Identifikasi penyebabnya akan sangat membantu dalam menentukan pengobatan yang tepat.
Paparan terhadap zat-zat iritan dapat menyebabkan peradangan kronis atau akut. Ini termasuk:
Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD) terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Asam ini sangat korosif dan dapat menyebabkan iritasi parah pada lapisan tenggorokan, yang terasa sangat nyeri ketika makanan melewatinya.
Terkadang, rasa sakit muncul karena trauma fisik minor, misalnya menelan makanan yang terlalu keras, tajam (seperti tulang ikan kecil), atau terlalu panas.
Ilustrasi area tenggorokan yang mengalami iritasi.
Jika sakit tenggorokan saat menelan disebabkan oleh penyebab umum seperti flu atau iritasi ringan, Anda bisa mencoba beberapa cara rumahan berikut untuk meredakan gejala:
Meskipun sebagian besar kasus sakit menelan akan membaik dalam beberapa hari, ada tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan. Jika Anda mengalami salah satu kondisi di bawah ini, sangat disarankan untuk segera mencari bantuan medis:
Dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan fisik, atau dalam kasus tertentu, tes usap tenggorokan untuk memastikan apakah penyebabnya adalah bakteri (seperti Strep throat) yang membutuhkan antibiotik spesifik.