Kitab Kristen Katolik, yang lebih dikenal sebagai Alkitab Katolik, merupakan jantung dan jiwa dari iman Katolik. Kitab ini bukan sekadar kumpulan cerita atau ajaran kuno, melainkan wahyu ilahi yang menjadi sumber utama kebenaran dan panduan bagi setiap umat Katolik dalam menjalani kehidupan. Memahami Kitab Suci Katolik secara mendalam adalah langkah esensial bagi siapa pun yang ingin menggali kekayaan spiritual dan teologis Gereja Katolik.
Salah satu perbedaan paling mencolok antara Alkitab Katolik dan Alkitab Protestan adalah kanonnya. Alkitab Katolik memuat 73 kitab, termasuk tujuh kitab deuterokanonika (atau deuterokanonik) dalam Perjanjian Lama, yaitu: Tobit, Yudit, 1 Makabe, 2 Makabe, Kebijaksanaan Salomo, Sirakh, dan Barukh, serta tambahan pada Kitab Ester dan Daniel. Kitab-kitab ini diakui sebagai bagian dari Kitab Suci oleh Gereja Katolik karena memiliki otoritas ilahi dan telah diwariskan sejak masa Gereja mula-mula. Sebaliknya, Alkitab Protestan umumnya hanya memuat 66 kitab tanpa kitab-kitab deuterokanonika tersebut.
Alkitab Katolik terbagi menjadi dua bagian utama: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Perjanjian Lama berisi kisah penciptaan dunia, sejarah bangsa Israel, hukum-hukum Allah, serta nubuat para nabi tentang kedatangan Mesias. Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama dapat dikategorikan lebih lanjut menjadi:
Perjanjian Baru berfokus pada kehidupan, ajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus, serta pertumbuhan Gereja mula-mula. Kitab-kitab dalam Perjanjian Baru meliputi:
Kitab Kristen Katolik bukan hanya untuk dibaca, tetapi untuk dihayati dan direnungkan. Gereja Katolik menekankan pembacaan Kitab Suci dalam konteks Tradisi Suci dan Magisterium (ajaran resmi Gereja). Melalui Liturgi, khususnya Misa Kudus, umat diajak untuk mendengar dan merenungkan Sabda Allah yang dibacakan. Doa pribadi dengan Kitab Suci (Lectio Divina) juga merupakan praktik yang sangat dianjurkan untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan.
Kitab Suci adalah sumber inspirasi bagi doa, refleksi moral, dan pemahaman iman. Ajaran-ajarannya memberikan fondasi bagi sakramen-sakramen, etika sosial, dan berbagai aspek kehidupan spiritual. Mempelajari dan mengamalkan Kitab Suci adalah jalan menuju pemenuhan diri sebagai pengikut Kristus dan partisipasi yang lebih penuh dalam kehidupan Gereja.
Bagi umat Katolik, Alkitab adalah Sabda Allah yang hidup, yang terus berbicara kepada mereka di setiap zaman. Membacanya berarti mendengarkan suara Tuhan, yang menuntun, menghibur, dan menginspirasi dalam setiap langkah perjalanan iman mereka.