Amandel atau tonsil adalah sepasang jaringan limfoid yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Fungsinya adalah sebagai pertahanan pertama tubuh terhadap kuman yang masuk melalui mulut dan hidung. Ketika amandel menjadi meradang dan membengkak, kondisi ini disebut tonsilitis. Tonsilitis seringkali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan gejalanya bisa sangat mengganggu, mulai dari sakit tenggorokan parah, kesulitan menelan, hingga demam.
Mengobati amandel yang meradang memerlukan pendekatan yang tepat, tergantung pada penyebabnya. Penanganan awal di rumah seringkali sangat membantu meredakan gejala, namun penting untuk mengetahui kapan Anda harus mencari pertolongan medis profesional.
Mayoritas kasus radang amandel disebabkan oleh infeksi virus (seperti flu atau pilek). Namun, sekitar 15% hingga 30% kasus pada anak-anak dan 5% hingga 15% pada orang dewasa disebabkan oleh bakteri, terutama bakteri Streptococcus (yang menyebabkan radang tenggorokan).
Gejala umum meliputi:
Ilustrasi representasi amandel yang meradang
Jika radang amandel dicurigai disebabkan oleh virus, pengobatan fokus pada manajemen gejala dan dukungan pemulihan alami. Langkah-langkah ini dapat sangat efektif untuk meredakan ketidaknyamanan:
Ini adalah metode klasik yang sangat direkomendasikan. Larutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat. Berkumur beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi pembengkakan dan membersihkan lendir dari tenggorokan. Tindakan ini bersifat antiseptik ringan dan membantu menarik cairan keluar dari jaringan yang meradang.
Minum banyak cairan sangat penting. Cairan membantu menjaga selaput lendir tetap lembap, mencegah dehidrasi akibat demam, dan memudahkan menelan. Pilihlah air putih, teh herbal hangat (tanpa kafein), atau kaldu hangat.
Saat menelan terasa sakit, hindari makanan keras atau pedas. Pilih makanan yang mudah ditelan seperti sup krim, yogurt, bubur, atau bahkan es krim/es loli. Makanan dingin memiliki efek anestesi ringan yang dapat menenangkan rasa sakit.
Tubuh memerlukan energi penuh untuk melawan infeksi. Tidur yang berkualitas membantu sistem kekebalan bekerja secara optimal. Hindari aktivitas berat selama masa pemulihan.
Udara yang kering dapat memperburuk iritasi tenggorokan. Menggunakan pelembap udara di kamar tidur, terutama saat tidur, dapat menjaga kelembapan udara dan mengurangi kekeringan pada tenggorokan.
Jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari, atau jika Anda mencurigai infeksi bakteri, konsultasi medis sangat diperlukan. Dokter mungkin akan melakukan tes cepat untuk mendeteksi keberadaan bakteri Streptococcus.
Jika radang amandel disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Sangat penting untuk menyelesaikan seluruh dosis antibiotik sesuai anjuran, bahkan jika gejala sudah membaik sebelum obat habis. Menghentikan antibiotik terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi kambuh atau bakteri menjadi resisten.
Pada kasus infeksi bakteri yang berulang dan parah (misalnya, lebih dari 5-7 kali dalam setahun), dokter mungkin akan menyarankan prosedur operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi). Keputusan ini akan diambil setelah mempertimbangkan manfaat dan risiko jangka panjang bagi pasien.
Setelah sembuh, menjaga kebersihan adalah kunci untuk mencegah radang amandel datang kembali. Pastikan untuk sering mencuci tangan, terutama setelah batuk atau bersin, dan hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit. Mengelola alergi atau masalah asam lambung (GERD) juga terkadang dapat mengurangi iritasi kronis pada amandel.
Mengobati amandel yang meradang adalah tentang manajemen gejala yang suportif sambil membiarkan sistem kekebalan tubuh bekerja. Dengan perawatan yang tepat, baik di rumah maupun dengan bantuan medis, pemulihan biasanya dapat dicapai dalam waktu satu hingga dua minggu.