Sakit tenggorokan (faringitis) adalah kondisi umum yang seringkali membuat proses menelan menjadi sangat menyakitkan. Pemilihan makanan yang tepat sangat krusial untuk mempercepat pemulihan dan meredakan iritasi. Namun, ada beberapa jenis makanan yang justru dapat memperburuk peradangan dan rasa nyeri tersebut.
Ketika tenggorokan mengalami peradangan, lapisan mukosa menjadi sangat sensitif. Tekstur atau sifat kimiawi makanan dapat menyebabkan iritasi mekanis (gesekan) atau iritasi kimiawi (asam/pedas), yang pada akhirnya meningkatkan rasa sakit, batuk, dan memperlambat proses penyembuhan.
Untuk meminimalkan rasa tidak nyaman, berikut adalah jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari sepenuhnya selama masa pemulihan:
Makanan seperti keripik kentang, roti panggang kering, kacang-kacangan utuh, atau sereal kering dapat menggores lapisan tenggorokan yang meradang saat Anda menelannya. Kerusakan kecil ini memicu rasa perih yang lebih intens.
Cabai mengandung senyawa seperti kapsaisin yang sangat mengiritasi. Mengonsumsi makanan pedas akan langsung memicu sensasi terbakar tambahan pada tenggorokan Anda, bahkan jika Anda mampu menelannya.
Buah jeruk (lemon, jeruk nipis, jeruk bali), tomat (dan produk olahannya seperti saus), serta minuman bersoda cenderung meningkatkan produksi asam lambung dan dapat memicu gejala refluks asam, yang memperparah iritasi tenggorokan, terutama jika dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.
Alkohol memiliki efek dehidrasi dan dapat mengiritasi jaringan tenggorokan yang meradang. Kafein dalam jumlah besar, yang biasanya ditemukan dalam kopi atau minuman energi, juga bersifat diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi, membuat tenggorokan terasa lebih kering dan gatal.
Meskipun minuman hangat sering dianjurkan (seperti teh herbal), minuman yang menyengat panasnya dapat membakar dan mengiritasi tenggorokan. Demikian pula, makanan atau minuman yang sangat dingin (es batu, es krim dalam porsi besar) bisa memberikan 'kejutan' pada tenggorokan yang sudah sensitif, menyebabkan kejang otot yang menyakitkan.
Gula olahan dalam jumlah besar (seperti permen keras atau minuman manis kemasan) diketahui dapat menekan fungsi sistem kekebalan tubuh sementara waktu, membuatnya lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi penyebab sakit tenggorokan. Selain itu, gula dapat memicu peradangan.
Fokuslah pada makanan yang lembut, mudah ditelan, dan memberikan nutrisi tanpa menyebabkan iritasi. Pilihlah sup kaldu yang hangat (bukan panas), bubur, telur orak-arik lembut, atau yoghurt tanpa potongan buah keras. Memastikan asupan cairan tetap tinggi sangat penting untuk menjaga kelembapan tenggorokan.
Ingatlah bahwa pemulihan adalah proses bertahap. Dengarkan tubuh Anda; jika suatu makanan menyebabkan rasa tidak nyaman, segera hentikan konsumsinya dan kembali ke makanan yang lebih aman seperti air putih hangat atau teh madu.