Dalam kitab suci Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang memiliki makna mendalam dan relevan bagi kehidupan umat manusia. Salah satu ayat yang seringkali dibahas terkait dengan hubungan antarmanusia, khususnya dalam konteks kasih sayang dan penerimaan, adalah Surat An Nisa ayat 84. Ayat ini memiliki potensi untuk dipahami sebagai sumber ketenangan hati dan permohonan perlindungan dari Allah SWT.
Visualisasi Ayat Al-Qur'an Surat An Nisa Ayat 84
فَـقَاتِلْ فِـي سَبِـيْلِ اللّٰهِ ۚ لَا تُكَلَّفُ اِلَّا نَفْسَكَ ۚ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ ۖ عَسَى اللّٰهُ اَنْ يَكُفَّ بَاْسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ۗ وَاللّٰهُ اَشَدُّ بَاْسًا وَّاَشَدُّ تَنْكِيْلًا
(QS. An Nisa: 84)
Meskipun terjemahan ayat ini berbicara tentang perintah berperang di jalan Allah dan semangat juang kaum mukmin, konteks "pengasihan" yang seringkali dikaitkan dengan ayat ini adalah dalam interpretasi yang lebih luas. Pengasihan di sini tidak dimaknai sebagai mantra atau sarana untuk memaksakan perasaan cinta pada orang lain, melainkan lebih kepada permohonan kepada Allah agar hati kita senantiasa diliputi kasih sayang, diberikan ketenangan, dan dijauhkan dari keburukan.
Ayat ini mengingatkan bahwa setiap individu bertanggung jawab atas amalnya sendiri. Perintah untuk mengobarkan semangat kaum mukmin dapat diartikan sebagai upaya untuk menyebarkan kebaikan, ketenangan, dan kedamaian. Ketika seseorang tulus dalam niatnya, berupaya menyebarkan kebaikan, dan memohon perlindungan serta kasih sayang dari Allah, maka secara tidak langsung, hal tersebut dapat memengaruhi cara orang lain memandangnya. Bukan karena paksaan, tetapi karena pancaran ketulusan dan kebaikan yang Allah anugerahkan.
Memahami Surat An Nisa ayat 84 dalam konteks pengasihan dapat diaplikasikan dalam beberapa cara:
Penting untuk digarisbawahi bahwa konsep "pengasihan" dalam Islam, terutama yang merujuk pada ayat-ayat Al-Qur'an, bukanlah tentang sihir, pelet, atau mantra untuk memengaruhi perasaan orang lain secara paksa. Islam mengajarkan bahwa cinta dan kasih sayang yang hakiki harus tumbuh dari hati yang tulus dan atas dasar kerelaan. Usaha untuk mendapatkan kasih sayang orang lain haruslah dilakukan dengan cara-cara yang diridhai Allah, seperti akhlak yang mulia, perkataan yang santun, dan perbuatan yang baik.
Surat An Nisa ayat 84, ketika dipahami dalam konteks yang benar, mengajarkan kita untuk senantiasa berjuang di jalan kebaikan, menyemangati diri sendiri dan orang lain untuk berbuat hal yang sama, serta memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah. Dengan begitu, insya Allah, kita akan mendapatkan keberkahan dan kasih sayang dari-Nya, yang pada akhirnya akan memancar dan memengaruhi hubungan kita dengan sesama.
Mengamalkan isi kandungan ayat ini secara konsisten dan dengan niat yang lurus akan menumbuhkan ketenangan jiwa dan sikap yang lebih positif dalam berinteraksi. Kehidupan sosial yang harmonis dan hubungan yang dipenuhi kasih sayang adalah dambaan setiap insan. Melalui pemahaman dan pengamalan ayat suci ini, kita diarahkan untuk meraihnya melalui jalan yang diridhai.