Menguak Penyebab Susah Menelan di Tenggorokan (Disfagia)

Simbol visual kesulitan menelan X

Ilustrasi proses menelan yang terganggu.

Kesulitan menelan, atau dalam istilah medis disebut disfagia, adalah kondisi yang sangat mengganggu kenyamanan dan dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Sensasi makanan atau cairan yang terasa "nyangkut" di tenggorokan atau dada sering kali menimbulkan kecemasan. Penting untuk memahami bahwa disfagia bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan gejala dari kondisi yang mendasarinya.

Disfagia terbagi menjadi dua jenis utama berdasarkan lokasi masalahnya: orofaringeal (kesulitan memulai menelan, di area mulut dan tenggorokan atas) dan esofageal (kesulitan saat makanan sudah masuk ke kerongkongan/esofagus).

Penyebab Disfagia Orofaringeal (Tenggorokan Atas)

Kesulitan yang terjadi di area tenggorokan atas biasanya berkaitan dengan kegagalan koordinasi otot yang memindahkan makanan dari mulut ke kerongkongan. Beberapa penyebab utamanya meliputi:

Penyebab Disfagia Esofageal (Kerongkongan)

Disfagia esofageal membuat penderitanya merasa makanan tersangkut di dada. Penyebabnya sering kali berkaitan dengan masalah struktural atau masalah pergerakan (motilitas) pada kerongkongan:

Masalah Struktural

Struktur fisik kerongkongan dapat menyempit atau terhalang:

Masalah Motilitas (Pergerakan Otot)

Otot kerongkongan gagal berkontraksi secara efektif untuk mendorong makanan ke lambung:

Faktor Pemicu Lainnya yang Perlu Diperhatikan

Selain kondisi medis utama, beberapa kebiasaan atau kondisi sementara juga dapat memperburuk atau memicu rasa susah menelan di tenggorokan:

  1. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): Asam lambung yang sering naik dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan di kerongkongan, membuat menelan terasa sakit atau sulit.
  2. Infeksi dan Peradangan: Infeksi seperti kandidiasis esofagus (infeksi jamur) atau faringitis parah dapat menyebabkan pembengkakan tenggorokan.
  3. Obat-obatan Tertentu: Beberapa jenis obat, terutama jika dikonsumsi tanpa air yang cukup, dapat mengiritasi dan merusak lapisan esofagus.
  4. Kecemasan atau Stres: Meskipun sering dianggap sepele, stres berat dapat menyebabkan sensasi "benjolan di tenggorokan" (globus pharyngeus), meskipun secara fisik tidak ada sumbatan.
Peringatan Penting: Jika Anda mengalami kesulitan menelan yang baru terjadi, semakin memburuk, disertai penurunan berat badan yang tidak jelas, atau terasa seperti makanan benar-benar tersangkut dan menyebabkan sesak napas, segera cari pertolongan medis profesional. Diagnosis yang akurat memerlukan pemeriksaan oleh dokter spesialis THT atau gastroenterologi.

Diagnosis dan Langkah Selanjutnya

Dokter akan melakukan wawancara mendalam mengenai jenis makanan apa yang sulit ditelan (padat, cair, atau keduanya) dan kapan gejala muncul. Beberapa tes diagnostik yang mungkin dilakukan meliputi:

Mengatasi penyebab susah menelan di tenggorokan membutuhkan pendekatan yang spesifik terhadap kondisi dasarnya. Baik itu melalui perubahan pola makan, obat-obatan untuk mengurangi asam lambung, terapi fisik untuk melatih otot menelan, atau prosedur medis lainnya, identifikasi akar masalah adalah kunci pemulihan.

🏠 Homepage