Kitab Suci, sebagaimana dipahami oleh Gereja Katolik, terbagi menjadi dua bagian utama: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama merupakan fondasi yang tak terpisahkan dari seluruh kisah keselamatan ilahi, memberikan konteks, nubuatan, dan persiapan bagi kedatangan Yesus Kristus, sang tokoh sentral dalam Perjanjian Baru. Bagi umat Katolik, Perjanjian Lama bukan sekadar kumpulan cerita kuno, melainkan wahyu ilahi yang bernilai kekal, yang mengungkapkan sifat Allah, hubungan-Nya dengan umat pilihan-Nya, serta janji-janji keselamatan yang akhirnya digenapi dalam diri Kristus.
Simbol kuno tradisi dan janji ilahi.
Perjanjian Lama mencakup rentang waktu yang sangat panjang, mulai dari penciptaan dunia hingga beberapa abad sebelum kelahiran Kristus. Kitab-kitabnya meliputi berbagai genre sastra: kitab Taurat (Pentateukh), kitab sejarah, kitab hikmat (puisi dan sastra kebijaksanaan), serta kitab para nabi. Kisah-kisah dalam Perjanjian Lama menceritakan tentang:
Gereja Katolik secara konsisten mengajarkan bahwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru merupakan dua bagian yang tak terpisahkan dari satu Kitab Suci yang sama. Perjanjian Baru bukanlah penolakan terhadap Perjanjian Lama, melainkan penggenapan dan penyempurnaannya. Yesus Kristus sendiri tidak membatalkan Hukum Taurat atau ajaran para nabi, melainkan menggenapinya (Matius 5:17). Perjanjian Lama berisi banyak nubuatan, bayangan, dan persiapan yang menemukan makna dan pemenuhannya yang paling sempurna dalam kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
Misalnya, pengorbanan domba Paskah dalam Perjanjian Lama dilihat sebagai bayangan dari pengorbanan Yesus Kristus, "Anak Domba Allah" yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29). Kitab-kitab para nabi seperti Yesaya penuh dengan gambaran Mesias yang akan datang, yang penderitaannya akan membawa penyembuhan bagi umat manusia.
Bagi umat Katolik, Perjanjian Lama memiliki peran penting dalam:
Meskipun Gereja Katolik mengakui adanya perbedaan budaya dan konteks historis antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, inti pesan keselamatan yang disampaikan tetap sama: kasih Allah yang tak terbatas bagi umat manusia dan panggilan untuk hidup dalam hubungan yang benar dengan-Nya. Mempelajari dan merenungkan Perjanjian Lama memberikan kekayaan rohani yang mendalam dan memperkuat pemahaman iman Katolik akan karya penebusan Kristus.