Memahami Radang Pada Tenggorokan: Penyebab, Gejala, dan Penanganan
Radang pada tenggorokan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai faringitis, adalah kondisi umum yang ditandai dengan rasa sakit, gatal, atau sensasi terbakar di bagian belakang tenggorokan. Meskipun seringkali tidak serius dan dapat sembuh sendiri, ketidaknyamanan yang ditimbulkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat menelan.
Apa Itu Radang Tenggorokan dan Mengapa Terjadi?
Tenggorokan berfungsi sebagai saluran utama untuk udara yang masuk ke paru-paru dan makanan/minuman menuju kerongkongan. Ketika lapisan mukosa di area ini mengalami peradangan, muncullah gejala radang tenggorokan. Penyebab utamanya sangat beragam, namun dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama:
1. Penyebab Infeksi
Ini adalah penyebab paling umum dari radang tenggorokan:
Virus: Sekitar 85% kasus radang tenggorokan disebabkan oleh virus, seperti virus penyebab flu biasa (rhinovirus) atau influenza. Radang tenggorokan akibat virus biasanya disertai gejala pilek atau batuk.
Bakteri: Bakteri yang paling sering menyebabkan adalah Streptococcus pyogenes (penyebab radang tenggorokan streptokokus atau "strep throat"). Kondisi ini memerlukan penanganan antibiotik karena berpotensi menimbulkan komplikasi serius jika tidak diobati.
Jamur: Meskipun jarang, infeksi jamur (seperti kandidiasis oral) dapat terjadi, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau mereka yang baru saja menggunakan antibiotik dalam jangka waktu lama.
2. Penyebab Non-Infeksi
Faktor lingkungan dan gaya hidup juga berperan besar dalam memicu iritasi:
Alergi: Alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bulu hewan dapat menyebabkan postnasal drip (lendir menetes dari hidung ke tenggorokan), yang memicu iritasi kronis.
Iritan Lingkungan: Paparan asap rokok (aktif maupun pasif), polusi udara yang tinggi, atau bahan kimia keras di rumah atau tempat kerja.
GERD (Penyakit Asam Lambung): Asam lambung yang naik hingga mencapai kerongkongan bagian bawah dan tenggorokan (laringofaringeal refluks) dapat menyebabkan peradangan kronis, sering kali tanpa disertai rasa panas ulu hati.
Kelelahan Pita Suara: Berteriak, berbicara terlalu keras, atau bernyanyi berlebihan dalam waktu lama dapat membuat tenggorokan meradang.
Mengenali Tanda dan Gejala
Meskipun rasa sakit saat menelan adalah gejala yang paling menonjol, ada beberapa indikator lain dari radang tenggorokan:
Rasa gatal atau kering pada tenggorokan.
Bengkak dan kemerahan pada amandel atau faring.
Suara serak atau parau.
Timbulnya bintik-bintik putih atau nanah (biasanya pada infeksi bakteri).
Nyeri kepala, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Langkah Penanganan Mandiri untuk Radang Tenggorokan
Untuk kasus radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus atau iritasi ringan, penanganan di rumah sudah cukup efektif untuk meredakan gejala. Fokus utama adalah menjaga kelembaban dan menghindari iritasi lebih lanjut.
Tips Perawatan di Rumah:
Berkumur Air Garam Hangat: Campurkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat. Berkumur beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi pembengkakan dan membersihkan lendir.
Konsumsi Cairan Hangat: Teh herbal hangat dengan madu, air lemon hangat, atau kaldu bening dapat melapisi tenggorokan dan memberikan efek menenangkan. Hindari minuman yang terlalu panas.
Gunakan Pelembap Udara (Humidifier): Udara yang kering dapat memperburuk rasa sakit. Pelembap dapat menjaga kelembaban udara di sekitar Anda.
Istirahatkan Suara: Usahakan untuk berbicara seminimal mungkin. Hindari juga kondisi berbisik karena ini justru bisa lebih melelahkan pita suara.
Obat Pereda Nyeri Bebas: Obat seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu meredakan rasa sakit dan menurunkan demam jika ada.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Meskipun mayoritas radang tenggorokan akan membaik dalam waktu seminggu, Anda perlu mencari pertolongan medis profesional jika mengalami hal berikut:
Demam sangat tinggi (di atas 38.5°C) yang berlangsung lebih dari dua hari.
Kesulitan bernapas atau kesulitan membuka mulut.
Terdapat nanah yang jelas terlihat di bagian belakang tenggorokan.
Nyeri yang sangat hebat sehingga tidak mampu menelan air liur.
Gejala tidak membaik setelah satu minggu.
Penanganan yang tepat, terutama jika disebabkan oleh bakteri, sangat penting untuk mencegah komplikasi seperti radang sendi reumatik atau masalah ginjal. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan resep pengobatan yang sesuai.