Memahami Radang Tenggorokan Bernanah: Penyebab, Gejala, dan Penanganan Tuntas

Radang tenggorokan adalah kondisi umum yang seringkali disebabkan oleh infeksi virus dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, ketika kondisi ini berkembang menjadi radang tenggorokan bernanah, ini menandakan adanya infeksi bakteri yang lebih serius dan memerlukan perhatian medis segera. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh bakteri Streptococcus grup A, yang jika tidak ditangani dapat berujung pada komplikasi serius.

Apa Itu Radang Tenggorokan Bernanah?

Radang tenggorokan bernanah, atau yang secara medis dikenal sebagai faringitis supuratif, ditandai dengan munculnya bercak atau gumpalan berwarna putih kekuningan (nanah atau pus) pada tonsil (amandel) atau bagian belakang tenggorokan. Kehadiran nanah menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja keras melawan infeksi bakteri yang aktif.

Meskipun sering dikaitkan dengan radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri *Streptococcus pyogenes* (Streptokokus), yang menyebabkan penyakit radang tenggorokan atau Strep Throat, kondisi bernanah juga bisa terjadi akibat infeksi virus tertentu dalam kasus yang jarang, namun prevalensi bakteri jauh lebih tinggi.

Gejala Khas yang Perlu Diwaspadai

Gejala radang tenggorokan bernanah biasanya muncul secara tiba-tiba dan cenderung lebih parah dibandingkan radang tenggorokan biasa. Beberapa gejala utamanya meliputi:

• Nyeri tenggorokan hebat yang membuat menelan sangat sulit dan menyakitkan (odinofagia).
• Adanya bercak putih, kekuningan, atau abu-abu (nanah) yang terlihat jelas di permukaan tonsil.
• Demam tinggi yang bisa mencapai 38°C atau lebih.
• Pembengkakan kelenjar getah bening di leher yang terasa nyeri saat disentuh.
• Seringkali disertai sakit kepala, mual, atau nyeri perut (terutama pada anak-anak).
• Suara serak atau hilang total.

Penyebab Utama Munculnya Nanah

Seperti disinggung sebelumnya, penyebab paling umum dari radang tenggorokan bernanah adalah infeksi bakteri. Berikut adalah perbandingan umum penyebabnya:

1. Bakteri Streptococcus Grup A (GAS): Ini adalah penyebab utama Strep Throat. Bakteri ini menyebabkan peradangan parah, yang kemudian memicu akumulasi sel darah putih mati dan cairan membentuk nanah pada tonsil.
2. Mononukleosis (Epstein-Barr Virus): Meskipun disebabkan virus, infeksi mononukleosis seringkali menyebabkan tonsil yang sangat bengkak dan kadang-kadang dilapisi seperti nanah (meskipun secara teknis bukan nanah bakteri murni).
3. Infeksi Bakteri Lainnya: Seperti *Staphylococcus aureus* atau bakteri lain yang menyebabkan abses peritonsil, yaitu kantung nanah yang terbentuk di sekitar amandel.

Mengatasi Radang Tenggorokan Bernanah dengan Tepat

Karena nanah mengindikasikan infeksi bakteri yang dominan, penanganan harus difokuskan untuk memberantas bakteri tersebut dan meredakan gejala parah.

1. Perawatan Medis (Wajib)

Jika terdiagnosis Strep Throat (bakteri), dokter akan meresepkan antibiotik seperti Amoxicillin atau Penisilin. Sangat krusial untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik sesuai anjuran, meskipun gejala sudah membaik dalam beberapa hari. Menghentikan pengobatan dini dapat menyebabkan bakteri tidak tuntas terbunuh, meningkatkan risiko komplikasi seperti demam rematik atau glomerulonefritis.

2. Perawatan Rumahan untuk Meredakan Nyeri

Sementara antibiotik mulai bekerja, perawatan suportif sangat membantu mengurangi ketidaknyamanan:

• Berkumur Air Garam Hangat: Larutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat. Berkumur beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi pembengkakan dan membersihkan area tenggorokan.
• Asupan Cairan Cukup: Minum banyak cairan hangat (teh herbal dengan madu, air kaldu) untuk menjaga tenggorokan tetap lembap dan mencegah dehidrasi akibat demam.
• Obat Pereda Nyeri: Parasetamol atau Ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan nyeri tenggorokan dan menurunkan demam (sesuai dosis anjuran).
• Istirahat Total: Istirahat yang cukup memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memulihkan energi dan melawan infeksi secara efektif.

Radang tenggorokan bernanah bukanlah kondisi yang boleh diabaikan. Diagnosis dini dan kepatuhan terhadap pengobatan, terutama antibiotik jika disebabkan bakteri, adalah kunci untuk pemulihan total dan pencegahan komplikasi jangka panjang.