Sakit tenggorokan adalah keluhan umum yang sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, seperti flu, pilek, atau radang amandel (tonsilitis). Namun, bagi sebagian orang, kondisi ini seringkali disertai dengan gejala yang tidak terduga: rasa nyeri atau tidak nyaman di telinga. Fenomena ini sangat umum, terutama pada anak-anak, tetapi juga dialami oleh orang dewasa. Ketika Anda merasa tenggorokan panas dan sulit menelan, sensasi menusuk di telinga dapat membuat penderitaan berlipat ganda.
Rasa sakit telinga yang muncul bersamaan dengan sakit tenggorokan bukanlah kebetulan. Kedua area ini, meskipun tampak terpisah, secara anatomis saling terhubung erat. Pemahaman mengenai koneksi ini sangat penting untuk mengidentifikasi penyebab pasti dan menentukan pengobatan yang tepat.
Penyebab utama mengapa sakit tenggorokan bisa menyebabkan sakit telinga terletak pada sebuah saluran kecil yang disebut **Saluran Eustachius** (atau tuba auditorius). Saluran ini berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara telinga tengah dan bagian belakang hidung serta tenggorokan (nasofaring).
Ketika saluran ini tersumbat, tekanan di telinga tengah menjadi tidak seimbang. Selain itu, infeksi yang menjalar dari tenggorokan dapat masuk ke telinga tengah, menyebabkan otitis media (radang telinga tengah). Tekanan dan peradangan inilah yang kita rasakan sebagai nyeri atau rasa penuh di dalam telinga. Rasa sakit ini biasanya bersifat rujukan (referred pain), di mana otak menerima sinyal nyeri dari tenggorokan namun menafsirkannya sebagai nyeri yang berasal dari telinga, karena saraf yang menghantarkan rasa sakit tersebut berbagi jalur.
Sakit telinga akibat radang tenggorokan umumnya terasa tumpul, nyeri yang datang dan pergi, atau rasa penuh. Rasa sakit ini cenderung memburuk saat menelan atau menguap, karena gerakan menelan secara langsung memengaruhi tekanan di telinga tengah.
Penting untuk membedakan apakah sakit telinga tersebut murni disebabkan oleh radang tenggorokan atau apakah infeksi telah berkembang menjadi infeksi telinga primer. Jika rasa sakit telinga sangat parah, disertai demam tinggi, keluarnya cairan dari telinga, atau penurunan pendengaran yang signifikan, ini mungkin mengindikasikan infeksi telinga tengah yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Dokter akan menggunakan otoskop untuk melihat apakah ada kemerahan atau penumpukan cairan di belakang gendang telinga Anda.
Karena akar masalahnya seringkali adalah radang tenggorokan itu sendiri, penanganan yang efektif biasanya berfokus pada penyembuhan tenggorokan.
Meskipun sebagian besar kasus sakit telinga akibat radang tenggorokan akan sembuh seiring membaiknya kondisi tenggorokan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Mereka dapat memastikan bahwa tidak ada komplikasi lebih lanjut pada telinga Anda dan memberikan saran pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.