Mengenal Lebih Dekat: Apa Saja yang Menyebabkan Sakit Tenggorokan?

Sakit tenggorokan, atau faringitis, adalah keluhan umum yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sensasi nyeri, gatal, atau sensasi terbakar di area tenggorokan seringkali membuat kita sulit menelan makanan atau minuman. Meskipun banyak kasus sakit tenggorokan dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari, penting untuk mengetahui apa sebenarnya yang sakit tenggorokan disebabkan agar penanganan yang tepat dapat dilakukan.

Penyebab Utama Sakit Tenggorokan

Mayoritas kasus sakit tenggorokan dipicu oleh infeksi, namun ada juga faktor lingkungan yang berperan. Memahami penyebab dasarnya akan membantu dalam membedakan apakah dibutuhkan pengobatan spesifik atau hanya perawatan mandiri di rumah.

1. Infeksi Virus

Sekitar 85% hingga 95% kasus sakit tenggorokan pada orang dewasa disebabkan oleh virus. Infeksi virus ini seringkali merupakan bagian dari penyakit pernapasan umum. Jika sakit tenggorokan Anda disertai gejala flu seperti hidung tersumbat, batuk, dan pilek, kemungkinan besar penyebabnya adalah virus.

• Flu (Influenza)
• Pilek biasa (Rhinovirus, Coronavirus)
• Mononukleosis (Disebabkan oleh virus Epstein-Barr, sering menyebabkan radang tenggorokan yang parah dan berkepanjangan)

Penting diingat, antibiotik sama sekali tidak efektif untuk mengobati sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus.

2. Infeksi Bakteri

Meskipun lebih jarang dibandingkan virus, infeksi bakteri dapat menyebabkan sakit tenggorokan yang lebih parah dan memerlukan penanganan medis segera. Penyebab bakteri yang paling umum adalah Streptococcus pyogenes, yang menyebabkan radang tenggorokan Streptokokus (Strep Throat).

Gejala sakit tenggorokan karena bakteri seringkali muncul tiba-tiba dan mungkin disertai demam tinggi, bintik putih atau nanah pada amandel, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher tanpa adanya gejala batuk atau pilek.

3. Alergi

Alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bulu hewan dapat menyebabkan lendir berlebihan menetes dari bagian belakang hidung ke tenggorokan (Postnasal Drip). Penumpukan lendir ini dapat mengiritasi dinding tenggorokan, menimbulkan rasa gatal dan nyeri kronis.

4. Iritasi Lingkungan dan Kebiasaan

Faktor non-infeksi juga sering menjadi sumber dari ketidaknyamanan di tenggorokan.

• Udara Kering: Udara yang terlalu kering, terutama saat menggunakan pemanas ruangan (heater), dapat menghilangkan kelembaban alami tenggorokan.
• Polusi dan Asap: Paparan asap rokok (aktif maupun pasif) dan polusi udara adalah iritan kuat yang secara langsung memicu peradangan.
• Penggunaan Suara Berlebihan: Berteriak, berbicara keras dalam waktu lama, atau menyanyi berlebihan dapat menyebabkan ketegangan pada pita suara dan otot tenggorokan.
• Penyakit Asam Lambung (GERD): Asam lambung yang naik ke kerongkongan (refluks) dapat menyebabkan iritasi kronis di bagian belakang tenggorokan, seringkali terasa lebih parah di pagi hari.

Kapan Harus Segera ke Dokter?

Meskipun sebagian besar sakit tenggorokan dapat diatasi dengan istirahat dan minuman hangat, beberapa tanda peringatan memerlukan perhatian medis profesional untuk memastikan tidak terjadi komplikasi serius atau untuk mendapatkan antibiotik jika penyebabnya bakteri.

Segera konsultasikan jika Anda mengalami:

• Nyeri tenggorokan yang sangat parah dan tidak membaik setelah beberapa hari.
• Kesulitan ekstrem saat menelan air liur atau makanan (disfagia).
• Sulit bernapas atau membuka mulut lebar-lebar.
• Demam tinggi (di atas 38.5°C) yang tidak turun.
• Terdapat benjolan atau pembengkakan yang signifikan di leher.
• Adanya ruam kulit yang menyertai sakit tenggorokan.

Mengetahui apa yang sakit tenggorokan disebabkan adalah langkah pertama menuju pemulihan yang efektif. Kebanyakan kasus akan membaik dengan perawatan rumahan seperti istirahat, hidrasi yang cukup, dan berkumur air garam hangat. Namun, selalu waspada terhadap gejala yang mengarah pada infeksi bakteri atau komplikasi lainnya.