Ketika kita mempelajari Surat An-Nas, surat penutup dalam Al-Qur'an yang memiliki kedudukan agung sebagai penangkal kejahatan, kita akan sampai pada ayat keempat yang sangat spesifik. Pertanyaan mengenai **surat an nas ayat 4 bunyinya** mengarahkan kita pada identifikasi musuh utama yang menjadi fokus permohonan perlindungan kita kepada Allah SWT. Ayat ini adalah puncak dari pengenalan diri kita terhadap sumber godaan.
Ayat keempat dari Surah An-Nas berbunyi: "Min syaril waswaasil khannaas" (مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ). Ayat ini secara eksplisit menunjuk pada satu entitas jahat yang tugasnya adalah membisikkan keraguan dan keburukan ke dalam hati manusia.
Frasa "Al-Waswas Al-Khannas" mengandung dua deskripsi penting mengenai sifat setan atau jin yang mengganggu manusia.
Dengan demikian, ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa godaan terbesar datang dari bisikan tersembunyi yang hanya aktif ketika kita lalai dari mengingat Pencipta kita. Permohonan perlindungan kita diarahkan secara spesifik kepada kejahatan setan yang memiliki sifat 'mengintip' dan 'mundur' ketika ia berhadapan dengan cahaya iman.
Surat An-Nas terdiri dari enam ayat yang disusun secara sistematis untuk memberikan panduan pertahanan spiritual total. Kita diajarkan untuk berlindung kepada Allah (Rabbun Naas), meminta perlindungan kepada Raja manusia (Malikin Naas), dan memohon perlindungan kepada Tuhan (Ilaahin Naas) dari tiga sumber kejahatan utama:
Ayat 4 ini menegaskan bahwa meskipun ada kejahatan nyata dari jin dan manusia (Ayat 6), akar dari banyak kejahatan duniawi seringkali dimulai dari godaan internal yang ditanamkan oleh setan. Memahami bunyi **surat an nas ayat 4 bunyinya** membantu kita waspada terhadap pikiran negatif yang tiba-tiba muncul tanpa sebab yang jelas, karena itu bisa jadi adalah upaya si "Al-Khannas" untuk menjauhkan kita dari jalan kebaikan.
Membaca surat ini, terutama fokus pada ayat ini, adalah bentuk benteng spiritual. Ketika kita mengucapkannya dengan kesadaran penuh, kita memohon agar Allah SWT, Sang Pemilik Kekuasaan mutlak atas segala manusia, mengusir kegelapan bisikan tersebut, sehingga hati kita tetap bersih dan terarah pada ketaatan. Ini adalah doa yang sangat praktis untuk kehidupan sehari-hari di tengah hiruk pikuk godaan modern.