Dalam ajaran Islam, terdapat amalan-amalan yang sangat dianjurkan untuk menjaga diri dari segala keburukan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Salah satu amalan perlindungan yang paling fundamental dan sering ditekankan adalah pembacaan Surat An-Nas. Surat ini, bersama dengan Surat Al-Falaq dan Ayat Kursi, membentuk benteng spiritual yang kuat bagi seorang Muslim.
Pertanyaan mendasar sering muncul: surat an nas dibaca sebelum apa? Jawabannya sangat luas, karena pembacaannya tidak terbatas pada satu waktu spesifik saja, melainkan menjadi rutinitas harian yang tak terpisahkan dalam menjaga iman dan ketenangan jiwa. Surat An-Nas adalah surat ke-114 dalam Al-Qur'an, dan merupakan penutup kitab suci, yang secara harfiah berarti "Manusia".
Surat An-Nas turun sebagai permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari tipu daya yang paling halus dan berbahaya, yaitu waswas (bisikan) dari setan jin maupun manusia. Surat ini secara eksplisit meminta perlindungan kepada Rabb (Tuhan), Malik (Raja), dan Ilah (Sesembahan) dari kejahatan Al-Khannas (si penggoda yang bersembunyi).
Kandungan ayat-ayat ini menegaskan bahwa perlindungan sejati hanya bersumber dari Allah, yang memiliki tiga sifat utama: Rabb (Pencipta dan Pemelihara), Malik (Penguasa mutlak), dan Ilah (Satu-satunya yang berhak disembah). Ketika seorang Muslim mengucapkan surat ini, ia sedang menegaskan kebergantungannya penuh kepada Sang Pencipta sebelum menghadapi potensi gangguan apapun.
Jadi, kapan tepatnya kita membaca Surat An-Nas? Pembacaan ini harus menjadi kebiasaan rutin, terutama pada waktu-waktu tertentu untuk memaksimalkan perlindungan. Berikut adalah momen-momen krusial di mana Surat An-Nas (seringkali bersama Surat Al-Falaq) sangat dianjurkan untuk dibaca:
Seringkali An-Nas disebut bersama Al-Falaq ("Fajar"). Keduanya disebut sebagai Al-Mu'awwidzatain (Dua Surat Permohonan Perlindungan). Meskipun keduanya bertujuan melindungi, fokusnya sedikit berbeda. Surat Al-Falaq memohon perlindungan dari kejahatan eksternal yang nyata (seperti kegelapan malam, kejahatan tukang sihir, atau kedengkian), sedangkan Surat An-Nas secara spesifik menargetkan kejahatan internal dan spiritual, yaitu bisikan waswas dari jin dan manusia yang berusaha menggoyahkan akidah dan niat baik kita.
Oleh karena itu, untuk perlindungan yang komprehensif, kedua surat ini harus diamalkan bersamaan. Surat Al-Falaq menangkal bahaya dari luar, sementara Surat An-Nas menangkal bahaya dari dalam diri kita yang dipengaruhi oleh godaan.
Konsistensi dalam membaca Surat An-Nas membawa ketenangan batin yang luar biasa. Ketika kita berulang kali mengakui bahwa Allah adalah Raja dan Sesembahan kita, secara otomatis ego dan ketakutan kita akan berkurang. Kita menyadari bahwa satu-satunya kekuatan yang benar-benar patut ditakuti adalah Allah, bukan makhluk lain, termasuk setan yang hanya mampu membisikkan waswas, bukan memaksa.
Bahkan disebutkan dalam beberapa riwayat bahwa ketika Rasulullah SAW dicoba dengan gangguan sihir, beliau diperintahkan oleh Jibril untuk membacakan surat perlindungan ini. Ini menunjukkan tingginya kedudukan dan kemanjuran surat ini sebagai penangkal spiritual tertinggi. Membaca Surat An-Nas sebelum tidur atau sebelum memulai aktivitas penting adalah bentuk persiapan mental dan spiritual agar kita selalu berada dalam lindungan Ilahi, terhindar dari tipu daya halus yang paling ditakuti manusia.
Kesimpulannya, surat an nas dibaca sebelum segala aktivitas yang membutuhkan penjagaan dan perlindungan dari bisikan jahat. Jadikan ia sebagai kunci pembuka hari dan penutup malam Anda, niscaya Allah akan menjaga Anda dari keburukan yang tersembunyi maupun yang tampak.