Surat An Nisa, yang berarti "Wanita", merupakan surat Madaniyah yang membahas berbagai aspek kehidupan sosial, hukum, dan moral dalam Islam. Di antara ayat-ayatnya yang sarat makna, bagian yang mencakup ayat 40 hingga 50 menyimpan pelajaran berharga mengenai keadilan, tanggung jawab, serta pandangan Islam terhadap perbuatan baik dan buruk.
Ilustrasi abstrak yang melambangkan keadilan dan keseimbangan.
Ayat 40 dari Surat An Nisa menegaskan bahwa Allah tidak akan menzalimi siapa pun, bahkan sekecil zarah (biji sawi). Jika ada perbuatan baik, Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya. Sebaliknya, jika ada keburukan sekecil apa pun, Allah akan membalasnya. Penegasan ini menunjukkan betapa setiap amal, baik besar maupun kecil, memiliki konsekuensi dan akan diperhitungkan secara adil oleh Allah.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۖ وَإِن تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِن لَّدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak menganiaya (seseorang) sekalipun sebesar zarrah, dan jika ada kebaikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.
Selanjutnya, ayat 41 hingga 48 membahas tentang datangnya saksi pada hari kiamat, termasuk kesaksian dari diri sendiri (atas perbuatannya) dan kesaksian dari nabi-nabi atas umatnya. Ayat-ayat ini menekankan pentingnya pertanggungjawaban individu di hadapan Allah.
Ayat 49-50 memberikan peringatan keras terhadap orang-orang yang menganggap diri mereka suci atau "membersihkan" diri mereka sendiri tanpa dasar yang benar dari Allah. Allah SWT berfirman:
أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ يُزَكُّونَ أَنفُسَهُم ۚ بَلِ ٱللَّهُ يُزَكِّى مَن يَشَآءُ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menganggap dirinya telah mensucikan diri? Sebenarnya Allah mensucikan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak akan dianiaya sedikit pun.
Pesan ini secara implisit mengajarkan bahwa penyucian diri yang sejati datangnya dari Allah dan melalui petunjuk-Nya. Menganggap diri suci tanpa mengindahkan ajaran agama atau tanpa kerendahan hati adalah sebuah kesombongan yang dibenci Allah. Ayat-ayat ini juga mengingatkan untuk tidak terpengaruh oleh gaya hidup atau keyakinan orang-orang kafir yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Surat An Nisa ayat 40-50 mengajarkan beberapa poin penting:
Memahami dan merenungkan ayat-ayat ini dapat membantu umat Islam untuk memperkuat keyakinan, meningkatkan kualitas amal ibadah, serta menjauhi sifat-sifat tercela seperti kesombongan dan mengikuti jalan yang tidak diridhai Allah.