Amandel, atau tonsil, adalah sepasang jaringan limfoid yang terletak di bagian belakang tenggorokan, berfungsi sebagai garis pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi. Meskipun jarang terjadi, kondisi amandel dapat mengalami cedera hingga robek. Amandel robek bukanlah kondisi yang umum terjadi sebagai komplikasi dari radang amandel biasa (tonsilitis), namun seringkali merupakan akibat dari trauma fisik atau intervensi medis tertentu.
Memahami apa yang menyebabkan amandel robek dan bagaimana mengidentifikasinya sangat penting, mengingat kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang signifikan, kesulitan menelan, dan risiko pendarahan.
Secara medis, robekan pada amandel disebut sebagai ruptur tonsil. Ini merujuk pada luka atau sobekan pada permukaan atau jaringan internal tonsil. Robekan ini bisa berkisar dari luka kecil yang tampak seperti pecahnya abses peritonsil (nanah di sekitar amandel) hingga robekan yang lebih besar akibat trauma langsung.
Meskipun amandel yang meradang (tonsilitis) sering dikaitkan dengan rasa sakit, robekan menambahkan lapisan komplikasi berupa potensi kehilangan darah dan rasa sakit tajam yang berkelanjutan saat berbicara atau menelan.
Robekan amandel umumnya disebabkan oleh dua kategori utama: trauma fisik dan komplikasi dari infeksi yang sudah ada.
Ini adalah penyebab yang paling jelas. Trauma dapat terjadi akibat:
Penyebab paling umum dari apa yang tampak seperti 'robekan' adalah pecahnya abses peritonsil. Abses adalah kantong berisi nanah yang terbentuk di jaringan sekitar amandel, biasanya akibat infeksi bakteri (seringkali Streptococcus) yang tidak tertangani dengan baik.
Ketika tekanan di dalam abses menjadi terlalu tinggi, kantong nanah tersebut dapat pecah secara spontan. Cairan dan nanah akan mengalir ke tenggorokan. Meskipun ini bukan robekan pada jaringan amandel itu sendiri, pecahnya abses sering kali melibatkan sebagian jaringan tonsil, menimbulkan gejala yang mirip dengan amandel robek yang berdarah.
Gejala amandel robek seringkali lebih dramatis dibandingkan radang amandel biasa:
Jika Anda atau seseorang mengalami pendarahan yang signifikan dari tenggorokan, terutama setelah merasakan sakit tajam, ini harus dianggap sebagai keadaan darurat medis. Jangan menunda mencari pertolongan profesional.
Saat menunggu bantuan medis, coba lakukan hal berikut:
Penanganan spesifik oleh dokter THT akan tergantung pada tingkat keparahan robekan dan penyebabnya:
Untuk Pendarahan Aktif: Dokter mungkin perlu mengidentifikasi sumber perdarahan dengan hati-hati. Jika disebabkan oleh abses, drainase abses diperlukan. Robekan yang dalam mungkin memerlukan jahitan (suturing) di bawah anestesi lokal atau umum untuk mengontrol pendarahan dan mempromosikan penyembuhan.
Pengobatan Pendukung: Antibiotik akan diberikan jika infeksi bakteri menjadi penyebab utama. Pereda nyeri kuat dan instruksi diet lunak juga akan diberikan untuk memastikan pasien dapat tetap terhidrasi dan nutrisi terpenuhi selama masa pemulihan.
Pemulihan dari amandel robek membutuhkan istirahat yang cukup dan perhatian ketat terhadap instruksi dokter untuk mencegah infeksi sekunder atau robekan lebih lanjut.