Amandel, atau tonsil, adalah dua gumpalan jaringan limfoid yang terletak di kedua sisi bagian belakang tenggorokan Anda. Mereka adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh, khususnya saat kita masih anak-anak. Berfungsi sebagai garis pertahanan pertama, amandel bertugas menyaring dan menangkap kuman, virus, serta bakteri yang masuk melalui mulut dan hidung.
Meskipun fungsinya sangat krusial di masa pertumbuhan, peran amandel cenderung berkurang setelah usia remaja, karena sistem kekebalan tubuh telah berkembang dan memiliki banyak "pasukan" lain untuk melawan infeksi. Namun, menjaga kondisi amandel tetap prima adalah kunci untuk mencegah masalah pernapasan dan infeksi berulang.
Mengetahui seperti apa tampilan amandel yang sehat membantu kita membedakannya ketika terjadi pembengkakan atau infeksi (tonsilitis). Amandel yang sehat memiliki karakteristik fisik yang jelas dan tidak menimbulkan gejala mengganggu.
Kondisi sehat tercermin dari ketiadaan gejala. Amandel yang sehat tidak menyebabkan:
Amandel bertindak sebagai filter imunologis. Ketika patogen terhirup atau tertelan, amandel akan menangkapnya dan memicu respons imun. Sel-sel imun di dalam amandel kemudian mulai memproduksi antibodi untuk menetralisir ancaman. Inilah mengapa amandel sering meradang (bengkak) saat tubuh sedang aktif melawan infeksi.
Proses ini penting karena melatih sistem imun untuk mengenali musuh-musuh umum di masa depan. Amandel adalah salah satu komponen dari Cincin Waldeyer, sebuah cincin jaringan limfoid yang mengelilingi tenggorokan dan hidung bagian atas.
Untuk mendukung fungsi optimal amandel dan mencegah infeksi berulang, kebiasaan hidup sehat sangat dianjurkan.
Penting untuk diingat bahwa jika amandel sering membengkak, berwarna sangat merah, terasa sangat sakit, atau terdapat bercak putih, ini adalah tanda infeksi (tonsilitis) yang memerlukan pemeriksaan dokter untuk penanganan antibiotik atau perawatan yang tepat. Amandel yang sehat adalah aset pertahanan yang bekerja tanpa keluhan.