Proses penghalusan kayu seringkali dianggap memakan waktu, terutama untuk proyek skala besar atau kayu yang sangat kasar. Di sinilah perkakas listrik berperan besar. Salah satu metode yang sering dipertimbangkan oleh para profesional dan penghobi serius adalah menggunakan amplas kayu dengan gerinda. Meskipun gerinda identik dengan memotong logam atau batu, dengan attachment yang tepat, alat serbaguna ini bisa menjadi mesin penghalus kayu yang sangat cepat dan efisien.
Mengapa memilih gerinda dibandingkan mesin amplas orbital standar? Jawabannya terletak pada kecepatan dan tenaga. Gerinda beroperasi pada RPM (rotasi per menit) yang jauh lebih tinggi, memungkinkan penghilangan material yang cepat. Ini sangat berguna saat Anda perlu meratakan permukaan yang sangat tidak rata, menghilangkan cat tebal, atau membentuk kurva kasar pada kayu.
Kesalahan terbesar saat mengamplas kayu dengan gerinda adalah menggunakan cakram yang salah. Gerinda standar biasanya menggunakan cakram potong yang sangat keras. Untuk pengamplasan, Anda memerlukan aksesori khusus:
Saat memilih grit (kekasaran), selalu mulai dengan grit yang kasar (misalnya P40 atau P60) untuk penghilangan cepat, dan secara bertahap beralih ke grit yang lebih halus (P120 ke atas) untuk persiapan akhir sebelum pelapisan.
Mengamplas kayu dengan gerinda berkecepatan tinggi sangat berisiko menghasilkan debu, panas berlebih, dan kehilangan kontrol alat. Selalu kenakan:
Penggunaan gerinda memerlukan teknik yang sangat berbeda dari mesin amplas detail. Karena kecepatannya yang tinggi, tekanan ringan dan gerakan konstan adalah kunci utama.
Jika gerinda Anda memiliki pengaturan kecepatan variabel, atur pada kecepatan menengah hingga rendah (sekitar 8.000 hingga 12.000 RPM). Kecepatan yang terlalu tinggi akan membakar serat kayu, meninggalkan bekas hitam yang sulit dihilangkan.
Gerinda dirancang untuk bekerja pada sudut. Untuk pengamplasan yang efektif, usahakan sudut kontak antara cakram amplas dan kayu sekitar 10 hingga 20 derajat. Hindari menekan cakram secara rata (90 derajat), karena ini akan menyebabkan gerinda "menggigit" kayu secara tidak merata dan berpotensi menyebabkan alat terpental.
Jangan pernah menahan gerinda di satu titik. Gerakkan alat secara menyapu (sweeping motion) di sepanjang permukaan kayu. Biarkan berat alat dan kecepatan rotasi yang melakukan pekerjaan penghalusan. Gerakan yang lambat dan stabil akan menghasilkan hasil akhir yang lebih halus dan merata.
Meskipun cepat, penting untuk menyadari keterbatasan metode ini. Mengamplas kayu dengan gerinda jarang cocok untuk finishing akhir yang sangat halus (seperti untuk furnitur kelas atas yang akan difinish dengan pernis transparan). Gerinda cenderung meninggalkan pola pusaran yang halus yang mungkin terlihat di bawah lapisan cat atau pernis yang tipis. Setelah menggunakan gerinda, sangat disarankan untuk beralih ke mesin amplas orbital acak (Random Orbital Sander) dengan grit 220 ke atas untuk menghilangkan tanda-tanda dari proses gerinda sebelumnya.
Kesimpulannya, mengamplas kayu menggunakan gerinda adalah alat yang luar biasa untuk pekerjaan persiapan kasar, meratakan sambungan, atau menghilangkan lapisan tebal. Kunci keberhasilannya terletak pada penggunaan aksesori yang tepat dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol keselamatan yang ketat.