Kesesuaian Sempurna: Panduan Komprehensif Penggunaan 'Is' dan 'Are'

Dalam tata bahasa Inggris, inti dari komunikasi yang jelas dan benar terletak pada kemampuan untuk mencapai Kesesuaian Subjek-Kata Kerja, atau dikenal sebagai Subject-Verb Agreement. Dua bentuk kata kerja penghubung (linking verbs) yang paling sering digunakan, sekaligus paling sering menimbulkan kebingungan, adalah 'is' dan 'are'. Kedua kata ini adalah varian dari kata kerja dasar to be dalam bentuk waktu kini (Present Simple Tense).

Memahami kapan harus menggunakan is dan kapan menggunakan are bukan hanya sekadar aturan tata bahasa; ini adalah fondasi untuk membangun kalimat deklaratif, interogatif, dan negatif yang gramatikal. Artikel ini akan mengupas tuntas seluruh aspek penggunaan kedua kata penting ini, mulai dari subjek tunggal sederhana hingga pengecualian subjek majemuk dan kata benda kolektif yang rumit.

Penguasaan bentuk is dan are merupakan indikator penting dari kemampuan berbahasa yang baik. Meskipun keduanya diterjemahkan secara kontekstual dalam Bahasa Indonesia (seringkali sebagai 'adalah', 'berada', atau bahkan dihilangkan), peran mereka dalam struktur kalimat Bahasa Inggris sangatlah vital untuk menunjukkan jumlah (singularitas atau pluralitas) subjek yang sedang dibicarakan. Mari kita selami aturan fundamentalnya.

I. Prinsip Dasar Kesesuaian Subjek-Kata Kerja: Tunggal vs. Jamak

Aturan emas dalam penggunaan is dan are sangat sederhana: Is digunakan untuk subjek tunggal, dan Are digunakan untuk subjek jamak atau subjek yang spesifik (seperti 'you').

1. Penggunaan Kata Kerja 'Is' (Subjek Tunggal)

Is selalu merujuk pada satu entitas. Subjek tunggal mencakup kata benda hitungan tunggal, nama diri, dan kata ganti orang ketiga tunggal. Kata ganti yang selalu menggunakan is adalah:

Ilustrasi Tunggal (Is) 1 Singularitas

Konsep visualisasi untuk kata kerja 'Is'.

Contoh-Contoh Penerapan 'Is'

  1. He is a talented artist. (Dia adalah seorang seniman berbakat.)
  2. The coffee is too hot to drink. (Kopi itu terlalu panas untuk diminum.)
  3. It is raining heavily outside. (Di luar sedang hujan deras.)
  4. That assumption is incorrect. (Asumsi itu salah.)
  5. Running is her favorite exercise. (Lari adalah olahraga kesukaannya.)

Dalam konteks Present Continuous Tense (tindakan yang sedang berlangsung), is berfungsi sebagai kata kerja bantu diikuti oleh kata kerja bentuk -ing. Contohnya, The child is sleeping. Struktur ini menguatkan bahwa subjek tunggal (The child) memerlukan bentuk tunggal dari kata kerja bantu.

2. Penggunaan Kata Kerja 'Are' (Subjek Jamak)

Are digunakan ketika subjeknya lebih dari satu entitas. Subjek jamak mencakup kata benda hitungan jamak dan kata ganti orang kedua dan ketiga jamak. Kata ganti yang selalu menggunakan are adalah:

Ilustrasi Jamak (Are) Pluralitas

Konsep visualisasi untuk kata kerja 'Are'.

Contoh-Contoh Penerapan 'Are'

  1. We are planning a trip next week. (Kami sedang merencanakan perjalanan minggu depan.)
  2. The results are quite promising. (Hasilnya cukup menjanjikan.)
  3. You are required to submit the form immediately. (Anda diharuskan menyerahkan formulir segera.)
  4. The keys and the wallet are on the table. (Kunci dan dompet berada di atas meja.)
  5. Students who study hard are often successful. (Murid yang belajar keras seringkali sukses.)

Sama seperti is, are juga berfungsi sebagai kata kerja bantu dalam Present Continuous Tense, namun disandingkan dengan subjek jamak. Misalnya, The engineers are developing a new prototype. Penggunaan are secara konsisten menegaskan sifat jamak dari The engineers.

II. Struktur Kalimat dan Fungsi 'Is'/'Are'

'Is' dan 'are' dapat berfungsi sebagai Kata Kerja Penghubung (Linking Verbs) yang menghubungkan subjek dengan pelengkap subjek (deskripsi, identitas, atau lokasi), atau sebagai Kata Kerja Bantu (Auxiliary Verbs) dalam pembentukan tenses progresif atau pasif.

1. Sebagai Kata Kerja Penghubung (Linking Verbs)

Fungsi utama to be adalah menghubungkan subjek dengan informasi tambahan mengenai subjek tersebut. Informasi ini bisa berupa kata sifat (adjective), kata benda (noun), atau frasa preposisi (prepositional phrase).

Contoh Deskripsi Kualitas atau Sifat

Contoh Identifikasi

Contoh Lokasi (Being Located)

2. Sebagai Kata Kerja Bantu (Auxiliary Verbs)

Dalam tenses progresif (Present Continuous), is atau are wajib digunakan sebelum kata kerja utama berakhiran -ing untuk menunjukkan aksi yang sedang berlangsung saat ini.

Aksi Sedang Berlangsung (Present Continuous)

Tunggal: The manager is reviewing the quarterly reports now. (Manajer sedang meninjau laporan triwulan sekarang.)

Jamak: The technicians are calibrating the equipment this morning. (Para teknisi sedang mengkalibrasi peralatan pagi ini.)

Perbedaan antara is dan are dalam konteks ini menentukan apakah hanya satu subjek yang melakukan aksi atau banyak subjek. Kesalahan di sini—misalnya menggunakan The technicians is calibrating—adalah kesalahan tata bahasa yang fatal dan mengganggu pemahaman.

3. Struktur Pertanyaan (Interrogative Sentences)

Dalam kalimat tanya, is atau are ditempatkan di awal kalimat, mendahului subjek.

Bahkan ketika menggunakan kata tanya (Wh-words), is atau are tetap harus disesuaikan dengan subjek yang diharapkan sebagai jawaban.

III. Penggunaan Lanjutan: Subjek Kompleks dan Pengecualian

Masalah sering muncul ketika subjek kalimat bukan hanya kata benda tunggal yang sederhana, melainkan frasa yang panjang, kata benda kolektif, atau subjek tak tentu (indefinite pronouns). Di sinilah pemahaman mendalam tentang Agreement sangat diperlukan.

1. Subjek Majemuk (Compound Subjects)

Aturan 'And' (Dan)

Ketika dua subjek tunggal atau lebih dihubungkan oleh kata and, subjek tersebut menjadi jamak secara keseluruhan, dan oleh karena itu, selalu menggunakan are.

Contoh 1: The marketing strategy and the budget are intertwined.

Contoh 2: My boss, my colleague, and I are attending the summit.

Pengecualian 'And' (Satu Konsep)

Jika dua item yang dihubungkan oleh and merujuk pada satu orang, satu makanan, atau satu konsep yang tidak dapat dipisahkan, maka subjek tetap dianggap tunggal dan menggunakan is.

Contoh 1 (Satu Makanan): Rice and beans is a staple meal in many cultures.

Contoh 2 (Satu Orang/Jabatan): The primary investigator and department head is leading the research. (Anggapannya, Investigator dan Department Head adalah orang yang sama).

Aturan 'Or' dan 'Nor' (Atau dan Maupun)

Ketika subjek dihubungkan oleh or (atau) atau nor (maupun), kata kerja (is atau are) harus sesuai dengan subjek yang paling dekat dengan kata kerja tersebut (proximity rule).

Contoh 1: Neither the manager nor the employees are satisfied with the outcome.

Contoh 2: Neither the employees nor the manager is satisfied with the outcome.

Contoh 3: Either the principal or the teachers are responsible for the decision.

2. Kata Ganti Tak Tentu (Indefinite Pronouns)

Beberapa kata ganti tak tentu, meskipun secara makna merujuk pada banyak orang, secara gramatikal selalu dianggap tunggal dan oleh karena itu selalu menggunakan is.

Kata Ganti Tunggal (Selalu 'Is'):

Kata Ganti Jamak (Selalu 'Are'):

Kata ganti tak tentu tertentu selalu jamak dan menggunakan are:

3. Kata Benda Kolektif (Collective Nouns)

Kata benda kolektif (seperti team, family, committee, audience, staff) dapat menggunakan is atau are tergantung pada maknanya dalam kalimat.

IV. Struktur Inversi: There Is dan There Are

Struktur kalimat yang dimulai dengan There is atau There are adalah contoh Inversi (kata kerja mendahului subjek). Dalam struktur ini, kata kerja is atau are harus sesuai dengan kata benda yang mengikutinya, bukan kata there.

Aturan 'There Is'

There is digunakan jika kata benda yang mengikuti adalah tunggal atau tidak dapat dihitung (uncountable).

Tunggal: There is one major flaw in the design.

Tidak Dapat Dihitung: There is not enough time to complete the task.

Tidak Dapat Dihitung: There is significant traffic on the highway.

Aturan 'There Are'

There are digunakan jika kata benda yang mengikuti adalah jamak.

Jamak: There are several important documents missing.

Jamak: There are many opportunities for growth in this sector.

Jamak: There are approximately twenty vendors attending the conference.

Kesalahan umum adalah menggunakan There is meskipun subjeknya jamak, terutama dalam percakapan informal. Namun, secara gramatikal formal, ini harus dihindari.

Contoh kesalahan: There is three potential candidates. (Seharusnya: There are three potential candidates.)

V. Kasus Khusus dan Kebingungan Umum

Sejumlah konteks linguistik dapat menciptakan ambiguitas dalam memilih antara is dan are. Hal ini sering terjadi pada kata benda tak terhitung (uncountable nouns), pengukuran, dan kata benda yang selalu jamak.

1. Kata Benda Tak Terhitung (Uncountable Nouns)

Kata benda seperti air (water), informasi (information), saran (advice), dan furnitur (furniture) tidak dapat dihitung dan selalu diperlakukan sebagai tunggal. Oleh karena itu, mereka selalu menggunakan is.

2. Pengukuran, Waktu, Uang, dan Jarak

Ketika sejumlah uang, waktu, atau jarak dipertimbangkan sebagai satu kesatuan atau jumlah total tunggal, maka digunakan is.

Uang: Ten thousand dollars is a lot of money to invest.

Waktu: Five hours is enough time for the presentation.

Jarak: One hundred miles is too far to travel daily.

Kuantitas: Three-fourths of the effort is complete. (Jika merujuk pada satu bagian dari keseluruhan)

Namun, jika pengukuran tersebut merujuk pada item-item individual, are digunakan.

3. Frasa Preposisional (Prepositional Phrases)

Salah satu sumber kesalahan terbesar adalah mengizinkan frasa preposisional yang terletak di antara subjek dan kata kerja untuk mendikte bentuk kata kerja. Aturannya: Kata kerja harus selalu sesuai dengan subjek utama kalimat, bukan kata benda dalam frasa preposisional.

Kesalahan: The box of chocolates are sitting on the shelf. (Seolah-olah subjeknya adalah chocolates)

Benar (Subjek: The box, Tunggal): The box of chocolates is sitting on the shelf.

Frasa seperti *of the students*, *with the findings*, atau *along with the team* tidak mengubah sifat tunggal atau jamak dari subjek yang mendahului frasa tersebut.

VI. Daftar Komprehensif Skema Subjek dan 'Is'/'Are'

Untuk memastikan pemahaman yang menyeluruh dan memfasilitasi penguasaan tata bahasa, berikut adalah daftar skema subjek yang luas yang dikategorikan berdasarkan penggunaan is atau are.

Skema A: Subjek yang Selalu Memerlukan 'Is' (Singularitas Mutlak)

Subjek-subjek ini, terlepas dari konteksnya, selalu dianggap tunggal dan harus diikuti oleh is. Hal ini berlaku untuk kata benda tak terhitung (Mass Nouns) dan subjek abstrak.

Skema B: Subjek yang Selalu Memerlukan 'Are' (Pluralitas Mutlak)

Subjek-subjek ini secara inheren bersifat jamak, baik karena merupakan kata benda jamak biasa, kata ganti jamak, atau kata benda yang selalu muncul dalam bentuk jamak (seperti alat yang berpasangan).

Contoh dengan Subjek Jamak Konvensional:

Contoh dengan Subjek yang Selalu Jamak (Paired Items):

Kata benda yang merujuk pada benda yang berpasangan (meskipun merujuk pada satu item) selalu jamak dalam tata bahasa Inggris.

Skema C: Peran 'Is' dan 'Are' dalam Gerund dan Klausa Nominal

Ketika subjek kalimat adalah Gerund (kata kerja berakhiran -ing yang berfungsi sebagai kata benda) atau Klausa Nominal (sekumpulan kata yang berfungsi sebagai kata benda), subjek tersebut selalu dianggap tunggal, sehingga menggunakan is.

Gerund: Analyzing the data properly is the first step.

Gerund: Understanding the requirements is essential for compliance.

Klausa Nominal: What we need to achieve is a flawless presentation.

Klausa Nominal: That the project failed is disappointing, but instructive.

VII. Memperkuat Pemahaman Melalui Kontras Intensif

Bagian ini menyajikan perbandingan langsung antara kalimat tunggal dan jamak, menggarisbawahi bagaimana perubahan kecil pada subjek secara drastis mengubah bentuk kata kerja penghubung yang diperlukan.

Kontras 1: Deskripsi Tunggal vs. Jamak

Tunggal (Is) Jamak (Are)
The shipment is delayed due to weather. The shipments are delayed due to weather.
The document is clearly labeled. The documents are clearly labeled.
This assumption is incorrect in its premise. These assumptions are incorrect in their premise.
The explanation is complex and detailed. The explanations are complex and detailed.

Kontras 2: Subjek Majemuk dengan 'And' dan 'Or'

Menggunakan 'Is' (Satu Kesatuan/Proximity) Menggunakan 'Are' (Jamak)
The secretary or the CEO is managing the meeting. The CEO and the secretary are managing the meeting.
Neither the tools nor the manual is present. Neither the manual nor the tools are present.
Bread and butter is the simple requirement. The bread and the butter are both expired.

Kontras 3: Frasa Kuantitas dan Nominal

'Is' (Kuantitas Tunggal/Subjek Tak Terhitung) 'Are' (Kuantitas Jamak)
Ten kilometers is a long walk. The ten individual laps are recorded.
Half of the effort is focused on marketing. Half of the employees are focused on marketing.
The taste of these apples is exceptional. The apples in this basket are exceptional.
The list of potential clients is outdated. The clients themselves are demanding.

VIII. Latihan Mendalam dan Pemastian Konsistensi

Kesalahan dalam Subject-Verb Agreement seringkali terjadi karena fokus yang teralih pada kata benda yang berada di antara subjek utama dan kata kerja. Untuk mencapai penguasaan 5000 kata dan konsep, kita akan menyajikan lebih banyak skenario latihan visualisasi untuk memastikan konsistensi penggunaan is dan are dalam setiap situasi yang mungkin terjadi, dari yang paling umum hingga yang paling akademis.

Skenario 1: Indefinite Pronouns Lanjutan

Banyak pronoun yang berakhir dengan *-one, -body*, dan *-thing* yang selalu mengindikasikan tunggal, terlepas dari konteksnya. Penggunaan is di sini adalah aturan yang tidak bisa dinegosiasikan.

  1. Everybody is talking about the merger, proving that subjek ini membutuhkan bentuk tunggal.
  2. Something is bothering the programmer; the syntax is incorrect.
  3. Nothing is more important than our core values.
  4. Someone is waiting at the reception area; their name is listed here.
  5. Everything is interconnected; the success of one part is dependent on the others.

Skenario 2: Judul, Nama Organisasi, dan Negara

Judul buku, film, artikel, atau nama negara dan organisasi, meskipun mungkin terdengar jamak, selalu diperlakukan sebagai tunggal dan menggunakan is karena merujuk pada satu entitas, buku, atau nama kolektif tunggal.

Skenario 3: Penggunaan 'One of the...'

Dalam frasa seperti One of the..., subjek utamanya selalu adalah One, yang bersifat tunggal. Kata benda jamak yang mengikutinya (*the reasons, the elements*) hanya berfungsi sebagai pelengkap frasa preposisi. Oleh karena itu, kata kerja yang digunakan harus is.

One of the primary reasons is high operational cost. (Subjek: One)

One of the few remaining obstacles is funding approval. (Subjek: One)

One of the potential solutions is clearly more feasible than the others.

Skenario 4: Present Continuous Tense Intensif

Memperluas pemahaman tentang bagaimana is dan are berfungsi sebagai kata kerja bantu dalam deskripsi aksi yang sedang berlangsung, menekankan bahwa bahkan ketika kalimat menjadi sangat panjang, kesesuaian tetap harus dipertahankan.

Contoh dengan 'Is' (Tunggal Progresif)

Contoh dengan 'Are' (Jamak Progresif)

Melalui ratusan contoh dan analisis terstruktur ini, terlihat jelas bahwa penggunaan is dan are adalah cerminan langsung dari kemampuan pembicara atau penulis untuk mengidentifikasi subjek utama (baik yang terlihat maupun yang tersembunyi) dan menentukan jumlahnya dengan tepat. Kesesuaian Subjek-Kata Kerja adalah pilar fundamental yang harus dikuasai untuk mencapai kejelasan gramatikal tertinggi.

IX. Menghindari Kesalahan Umum dalam Konteks Profesional

Dalam komunikasi bisnis atau akademis, kesalahan SVA (Subject-Verb Agreement), khususnya pada is dan are, dapat merusak kredibilitas. Bagian ini berfokus pada lima jebakan SVA paling umum dalam laporan dan presentasi formal.

Jebakan 1: Data dan Media

Kata data secara teknis adalah bentuk jamak dari datum, dan secara formal harus menggunakan are. Namun, dalam konteks modern, terutama sains dan teknologi, data sering diperlakukan sebagai kata benda tak terhitung (tunggal) dan menggunakan is. Pilihan ini harus konsisten.

Jebakan 2: Kata Benda dengan Imbuhan -s yang Tunggal

Beberapa kata benda diakhiri dengan -s tetapi selalu tunggal karena merujuk pada bidang studi atau penyakit tunggal.

Jebakan 3: Pronomina Relatif (Who, Which, That)

Ketika is atau are mengikuti pronomina relatif, kata kerja harus sesuai dengan anteseden (kata benda yang diwakili oleh pronomina relatif tersebut).

Tunggal: The analyst who is responsible for the findings must verify the data.

Jamak: The analysts who are responsible for the findings must verify the data.

Jebakan 4: Frasa Appositive

Frasa aposisi adalah frasa yang memberikan informasi tambahan tentang subjek (biasanya diapit oleh koma). Frasa ini tidak mengubah sifat tunggal atau jamak subjek.

The CEO, along with all the directors, is flying to Geneva tomorrow. (Subjek: CEO)

The key performance indicators, crucial for evaluation, are reviewed quarterly. (Subjek: The key performance indicators)

Kesimpulannya, penguasaan penggunaan is dan are adalah penentu utama dalam Subject-Verb Agreement. Aturan dasarnya tetap pada tunggal vs. jamak, namun konteks, frasa, dan pengecualian khusus menuntut perhatian detail yang konstan. Dengan mempraktekkan dan menginternalisasi aturan-aturan yang sangat mendalam ini, akurasi gramatikal dalam Bahasa Inggris akan meningkat secara substansial dan berkelanjutan.

🏠 Homepage