Gerinda (grinder) adalah alat serbaguna yang sangat umum digunakan dalam pekerjaan bengkel, konstruksi, hingga hobi DIY. Namun, efektivitas gerinda sangat bergantung pada mata yang digunakan, dan salah satu komponen terpenting adalah amplas atau cakram abrasif.
Memilih jenis amplas gerinda yang tepat akan menentukan hasil akhir, kecepatan kerja, dan keamanan penggunaan. Kesalahan dalam pemilihan dapat menyebabkan material rusak, mata gerinda cepat aus, atau bahkan bahaya serius. Ada beberapa klasifikasi utama berdasarkan material, fungsi, dan bentuknya.
Amplas gerinda tidak hanya untuk mengampelas halus. Mereka memiliki peran spesifik sesuai bahan dan tujuan pengerjaan:
Ini adalah jenis amplas gerinda yang paling serbaguna. Terdiri dari lapisan-lapisan (flap) kertas amplas yang disusun radial. Kelebihannya adalah saat lapisan terluar aus, lapisan di bawahnya siap bekerja, memberikan umur pakai yang lebih lama dan hasil akhir yang lebih konsisten tanpa perlu sering mengganti cakram.
Ini adalah cakram tebal yang terbuat dari material abrasif yang diikat dengan resin atau bahan pengikat lainnya. Batu gerinda digunakan untuk pekerjaan berat.
Cakram ini sangat tipis, dirancang untuk memotong material, bukan untuk mengampelas atau menghaluskan. Ketebalannya yang minim mengurangi gesekan dan panas saat memotong.
Sama seperti amplas biasa, amplas gerinda juga memiliki penanda grit yang menentukan tingkat kekasarannya. Grit diukur dalam angka, di mana angka yang lebih kecil berarti lebih kasar (agresif), dan angka yang lebih besar berarti lebih halus.
Pemilihan grit sangat krusial untuk proses finishing:
Material yang akan dikerjakan menentukan jenis bahan abrasif yang harus Anda pilih:
Intinya, mengenal jenis amplas gerinda adalah kunci untuk mendapatkan efisiensi maksimal sambil menjaga keamanan saat bekerja dengan alat berkecepatan tinggi ini. Selalu periksa spesifikasi RPM cakram yang sesuai dengan kecepatan maksimum gerinda Anda.