Panduan Lengkap: Memahami Penggunaan "Is" dan "Are"
Kata kerja ‘to be’ adalah tulang punggung dari tata bahasa Inggris, berfungsi sebagai penghubung antara subjek dan pelengkapnya. Dari berbagai bentuk yang ada (am, is, are, was, were, been, being), ‘is’ dan ‘are’ adalah dua bentuk yang paling sering digunakan dalam tenses masa kini (present tense). Memahami kapan harus menggunakan ‘is’ dan kapan menggunakan ‘are’ adalah kunci untuk membangun kalimat yang benar, jelas, dan profesional dalam bahasa Inggris.
Perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada konsep sederhana: kesesuaian subjek-kata kerja (Subject-Verb Agreement atau SVA). ‘Is’ digunakan untuk subjek tunggal (singular), sementara ‘are’ digunakan untuk subjek jamak (plural). Namun, implementasi aturan ini tidak selalu semudah yang terlihat. Banyak pengecualian, subjek yang rumit, dan struktur kalimat khusus yang sering membingungkan, bahkan bagi pembelajar tingkat lanjut. Artikel ini akan mengupas tuntas setiap aspek penggunaan ‘is’ dan ‘are’.
1. Dasar-Dasar Kesepahaman Subjek-Kata Kerja (SVA)
‘Is’ dan ‘are’ adalah bentuk present tense dari kata kerja ‘to be’. Penggunaan yang tepat sangat bergantung pada jumlah dan jenis subjek kalimat.
1.1. Penggunaan "Is" (Untuk Subjek Tunggal)
‘Is’ digunakan ketika subjek kalimat adalah tunggal (satu). Ini mencakup:
Kata benda tunggal:The cat, a book, the city.
Kata ganti orang ketiga tunggal:He, She, It.
Kata benda yang tidak dapat dihitung (Non-count nouns):Water, information, research, furniture.
Gerunds (Kata kerja yang berfungsi sebagai subjek):Running, swimming, reading.
Contoh Penggunaan "Is":
1. The **door is** locked.
2. **She is** studying right now.
3. **Information is** crucial for the project.
4. **Swimming is** my favorite activity.
5. The **truth is** often complex.
1.2. Penggunaan "Are" (Untuk Subjek Jamak)
‘Are’ digunakan ketika subjek kalimat adalah jamak (lebih dari satu). Ini mencakup:
Kata benda jamak:The dogs, three cars, those houses.
Kata ganti orang kedua:You (selalu dianggap jamak dalam SVA, meskipun merujuk pada satu orang).
Kata ganti orang pertama jamak:We.
Kata ganti orang ketiga jamak:They.
Contoh Penggunaan "Are":
1. The **students are** ready for the exam.
2. **We are** going to the concert.
3. **You are** the best person for this job.
4. **They are** waiting patiently.
5. The **issues are** being addressed immediately.
Alt Text: Ilustrasi yang menunjukkan Subjek Tunggal (Singular) berpasangan dengan "IS" dan Subjek Jamak (Plural) berpasangan dengan "ARE".
2. Subjek Majemuk dan Pengaruh Konektor
Ketika subjek terdiri dari dua atau lebih elemen yang dihubungkan oleh kata sambung (konektor), aturan SVA menjadi lebih spesifik.
2.1. Konektor "And" (Dan)
Ketika dua subjek tunggal atau lebih dihubungkan oleh kata ‘and’, mereka secara kolektif membentuk subjek jamak, dan oleh karena itu harus menggunakan ‘are’.
1. My **brother and my sister are** visiting next week.
2. **Coffee and toast are** my typical breakfast.
3. **The delay and the confusion are** causing stress.
Pengecualian "And": Satu Konsep
Jika dua elemen dihubungkan oleh ‘and’ tetapi merujuk pada satu orang, satu makanan, atau satu ide yang tidak dapat dipisahkan (dianggap sebagai satu unit), maka subjek tetap tunggal dan menggunakan ‘is’.
1. **Bread and butter is** a staple food.
2. **The writer and editor is** speaking tonight (merujuk pada satu orang yang memegang dua peran).
3. **Fish and chips is** expensive here.
2.2. Konektor "Or", "Nor", "Either...or", dan "Neither...nor"
Aturan untuk konektor yang bersifat pilihan ini berbeda. Kata kerja harus setuju dengan subjek yang paling dekat dengan kata kerja tersebut.
Jika kedua subjek tunggal, gunakan ‘is’.
Jika kedua subjek jamak, gunakan ‘are’.
Jika satu tunggal dan satu jamak, kata kerja mengikuti yang terdekat.
Aturan Kedekatan (Proximity Rule):
1. Neither the students **nor the teacher is** present. (Teacher = tunggal, terdekat)
2. Neither the teacher **nor the students are** present. (Students = jamak, terdekat)
3. Either money **or time is** required for this task.
2.3. Konektor dengan "As Well As" atau "In Addition To"
Kata-kata penghubung seperti as well as, in addition to, along with, together with, dan accompanied by tidak membuat subjek menjadi majemuk. Kata kerja harus tetap setuju dengan subjek utama, yaitu subjek yang disebutkan pertama kali.
1. **The manager**, as well as his staff, **is** responsible.
2. **The documents**, along with the receipt, **are** missing.
3. **The main challenge**, in addition to the delays, **is** the cost.
3. Pronomina Indefinit (Indefinite Pronouns) dan Kata Benda Tak Terhitung
3.1. Pronomina Indefinit Tunggal
Pronomina indefinit yang diakhiri dengan -one, -body, atau -thing, meskipun secara makna bisa merujuk pada banyak orang, selalu dianggap tunggal secara gramatikal dan menggunakan ‘is’.
Pronomina Tunggal:
- **Everyone is** required to attend.
- **Somebody is** knocking at the door.
- **Nothing is** impossible if you try.
- **Each** of the candidates **is** qualified.
- **Every** piece of data **is** important.
3.2. Pronomina Indefinit Jamak
Beberapa pronomina indefinit secara inheren jamak dan harus menggunakan ‘are’.
Pronomina Jamak:
- **Both are** excellent solutions.
- **Few are** willing to take the risk.
- **Many are** concerned about the situation.
- **Several are** still waiting outside.
3.3. Pronomina "None" dan "Any"
Kata ‘none’ dan ‘any’ dapat dianggap tunggal atau jamak, tergantung pada konteks dan niat penulis. Namun, dalam tata bahasa formal, ‘none’ sering diperlakukan sebagai tunggal ketika merujuk pada 'not one'.
Contoh "None" dan "Any":
1. **None of the money is** left. (Money = non-count, tunggal)
2. **None of the students are** here yet. (Students = jamak, ‘are’ lebih umum)
3. **Is any** of this food fresh? (Food = non-count)
3.4. Kata Benda yang Tidak Dapat Dihitung (Non-Count Nouns)
Kata benda seperti advice, homework, luggage, progress, research, traffic, dan water tidak dapat dihitung dan secara gramatikal selalu diperlakukan sebagai tunggal (menggunakan ‘is’).
1. **The research is** highly sensitive.
2. **Too much traffic is** slowing us down.
3. **The advice is** appreciated.
4. **All the machinery is** brand new.
4. Struktur Kalimat Khusus: "There Is" dan "There Are"
Dalam kalimat yang diawali dengan There is atau There are, kata kerja (‘is’ atau ‘are’) tidak mengikuti kata ‘there’. Sebaliknya, kata kerja harus setuju dengan subjek yang sesungguhnya, yang muncul setelah kata kerja tersebut (subjek yang ditunda).
4.1. "There Is" (Subjek Tunggal Setelah Kata Kerja)
Gunakan ‘is’ jika subjek yang mengikuti kata kerja adalah tunggal atau tidak dapat dihitung.
1. There **is** **a large gap** in the data.
2. There **is** **no hope** left.
3. There **is** **only one solution** available.
4. There **is** **some coffee** in the pot.
4.2. "There Are" (Subjek Jamak Setelah Kata Kerja)
Gunakan ‘are’ jika subjek yang mengikuti kata kerja adalah jamak.
1. There **are** **three errors** in this report.
2. There **are** **many reasons** for the delay.
3. There **are** **several books** missing from the shelf.
4. There **are** **two people** waiting outside.
Urutan Subjek Ganda
Jika subjek yang ditunda adalah majemuk yang dihubungkan oleh ‘and’, biasanya menggunakan ‘are’, karena subjek secara kolektif jamak.
There **are** **a chair and a desk** in the room.
Namun, jika urutan subjek yang ditunda terdiri dari tunggal dan jamak, dan dihubungkan oleh "or," aturan kedekatan tetap berlaku, meskipun sering dihindari dalam penulisan formal untuk menghindari kebingungan:
There **is** either **one car** or several trucks parked outside. (One car = terdekat)
There **are** either **several trucks** or one car parked outside. (Several trucks = terdekat)
5. Kasus Sulit, Kolektif, dan Pengecualian Utama
Beberapa kategori subjek menimbulkan kesulitan karena bentuknya mungkin jamak tetapi maknanya tunggal, atau sebaliknya.
5.1. Kata Benda Kolektif (Collective Nouns)
Kata benda kolektif (seperti team, family, committee, group, jury, audience) merujuk pada sekelompok individu. Penggunaan ‘is’ atau ‘are’ bergantung pada apakah kelompok tersebut bertindak sebagai satu unit yang bersatu (tunggal) atau sebagai individu yang bertindak secara terpisah (jamak).
Satu Unit (IS): Jika semua anggota kelompok melakukan hal yang sama sebagai satu kesatuan.
Individu (ARE): Jika anggota kelompok melakukan tindakan yang berbeda, menekankan keanekaragaman anggota.
Tindakan sebagai Satu Unit (IS):
1. The **committee is** meeting tomorrow morning.
2. The **audience is** cheering loudly.
3. My **family is** traveling together this summer.
Tindakan sebagai Individu (ARE):
1. The **committee are** arguing among themselves about the budget. (Anggota bertindak terpisah)
2. The **team are** putting on their separate uniforms. (Anggota melakukan tindakan individu)
Catatan: Dalam bahasa Inggris Amerika, preferensi cenderung kuat terhadap penggunaan ‘is’ (tunggal) untuk sebagian besar kata benda kolektif. Bahasa Inggris British lebih fleksibel dalam menggunakan ‘are’ (jamak).
5.2. Kata Benda yang Berakhir dengan "-s" Tetapi Tunggal
Beberapa kata benda yang tampak jamak (karena berakhiran -s) secara gramatikal selalu tunggal dan menggunakan ‘is’. Ini termasuk nama-nama penyakit, mata pelajaran, dan beberapa nama geografis.
1. **Mathematics is** a challenging subject.
2. **News is** spreading quickly across the globe.
3. **Mumps is** a viral disease.
4. **The United States is** a large country.
5.3. Kata Benda yang Selalu Jamak (Pluralia Tantum)
Ini adalah kata benda yang hanya ada dalam bentuk jamak dan selalu menggunakan ‘are’, meskipun merujuk pada satu item yang terdiri dari dua bagian.
1. My new **scissors are** very sharp.
2. The **trousers are** too long.
3. Where **are** my **glasses**?
4. The **police are** investigating the matter. (Dalam konteks Inggris/Amerika, 'police' selalu jamak).
5.4. Pengukuran Waktu, Uang, dan Jarak
Ketika unit pengukuran (waktu, uang, jarak) dianggap sebagai satu kuantitas tunggal, mereka menggunakan ‘is’, meskipun angkanya jamak.
1. **Ten dollars is** a high price for a coffee.
2. **Five miles is** too far to walk.
3. **Twenty years is** a long time to wait.
4. **Two-thirds of the budget is** allocated to marketing.
Pengecualian: Jika unit-unit tersebut dipandang sebagai entitas terpisah, gunakan ‘are’: The ten-dollar bills are wrinkled.
Alt Text: Ilustrasi timbangan yang miring, menunjukkan bahwa penentuan "IS" sering kali melibatkan subjek yang lebih rumit seperti kata benda kolektif atau ukuran tunggal.
6. Penggunaan "Is" dan "Are" dalam Tenses Berkelanjutan dan Pasif
Selain berfungsi sebagai kata kerja utama (kata kerja penghubung), ‘is’ dan ‘are’ juga berperan penting sebagai kata kerja bantu (auxiliary verbs) dalam dua struktur utama: Present Continuous Tense dan Kalimat Pasif.
6.1. Present Continuous Tense
Tense ini digunakan untuk menyatakan tindakan yang sedang berlangsung saat ini. Strukturnya adalah: Subjek + (Is/Are) + Kata Kerja Bentuk -ing.
1. **She is** writing a new book.
2. **The managers are** discussing the merger.
3. **It is** raining heavily outside.
4. **We are** leaving the office soon.
6.2. Kalimat Pasif (Passive Voice)
Dalam kalimat pasif, fokus diberikan pada objek yang menerima tindakan. ‘Is’ atau ‘are’ digunakan sebagai kata kerja bantu diikuti oleh kata kerja bentuk ketiga (Past Participle).
Struktur Present Simple Passive: Subjek Penerima + (Is/Are) + Past Participle.
1. The **report is** completed by the analyst. (Report = tunggal)
2. The **decisions are** made by the CEO. (Decisions = jamak)
3. The **system is** being updated right now (Present Continuous Passive).
6.3. Relasi dengan Kata Sifat (Adjectives)
‘Is’ dan ‘are’ sering menghubungkan subjek dengan kata sifat (adjective) atau frasa kata sifat, mendeskripsikan kondisi atau kualitas subjek.
1. The **building is** tall.
2. The **results are** unsatisfactory.
3. **He is** very talented.
4. **These methods are** efficient.
7. Frasa Kuantitas, Fraksi, dan Persentase
Ketika subjek adalah frasa kuantitas seperti persentase, fraksi, atau kuantifier (seperti *all, some, most*), kata kerja (‘is’ atau ‘are’) ditentukan oleh objek dari preposisi ‘of’.
7.1. Aturan Objek Preposisi
Jika objek 'of' adalah kata benda tunggal atau tidak dapat dihitung, gunakan ‘is’. Jika objek 'of' adalah kata benda jamak, gunakan ‘are’.
Objek Tunggal/Non-Count (IS):
1. **Sixty percent of the water is** contaminated.
2. **One-third of the pizza is** already eaten.
3. **All of the equipment is** stored safely.
Objek Jamak (ARE):
1. **Sixty percent of the employees are** receiving a bonus.
2. **One-third of the students are** absent today.
3. **All of the files are** corrupted.
7.2. Frasa "A Number of" vs. "The Number of"
Perbedaan kecil pada artikel menentukan SVA secara radikal:
A number of: Bertindak sebagai kuantifier jamak (sama dengan ‘many’). Selalu diikuti oleh kata kerja jamak (‘are’).
The number of: Frasa ini merujuk pada 'jumlah' sebagai satu unit hitungan. Selalu diikuti oleh kata kerja tunggal (‘is’).
1. **A number of** complaints **are** recorded every day.
2. **The number of** complaints **is** increasing rapidly.
7.3. "More Than One"
Meskipun maknanya jamak, frasa More than one secara gramatikal memerlukan kata benda tunggal dan kata kerja tunggal (‘is’).
**More than one** analyst **is** suggesting a change in strategy.
8. Is/Are dalam Klausa Relatif dan Struktur Inversi
8.1. Kata Ganti Relatif (Who, Which, That)
Ketika ‘is’ atau ‘are’ muncul dalam klausa relatif, kesesuaian ditentukan oleh anteseden (kata benda yang digantikan oleh kata ganti relatif tersebut).
1. The **designer** who **is** responsible for this project is unavailable. (Designer = tunggal)
2. The **reports** that **are** due tomorrow need checking. (Reports = jamak)
3. She is one of the **scientists** who **are** presenting their research. (Antesedennya adalah *scientists*, jamak)
Kasus Spesial: "One of the..."
Dalam frasa "one of the [plural noun] who/that/which," kata kerja relatif biasanya jamak karena klausa tersebut mendeskripsikan banyak individu (the plural noun), bukan 'one'.
This **is** one of the **phones** that **are** waterproof. (Banyak telepon yang tahan air).
Pengecualian: Jika ditambahkan ‘only’, maka fokus kembali ke 'one', sehingga menggunakan ‘is’: This is the **only one** of the phones that **is** waterproof.
8.2. Struktur Inversi (Pertanyaan)
Dalam kalimat tanya, kata kerja ‘is’ atau ‘are’ dipindahkan ke awal kalimat, mendahului subjek. Aturan SVA tetap sama: kata kerja harus setuju dengan subjek, yang sekarang terletak setelahnya.
1. **Is** the **manager** here? (Manager = tunggal)
2. **Are** the **files** organized? (Files = jamak)
3. **Is** that **information** accurate? (Information = non-count)
9. Perbandingan Is/Are dengan Bentuk "To Be" Lain
Meskipun fokus utama adalah pada ‘is’ dan ‘are’ (Present Tense), penting untuk memahami di mana keduanya berada dalam spektrum kata kerja ‘to be’ secara keseluruhan.
9.1. Is/Are vs. Am
‘Am’ secara eksklusif digunakan hanya dengan kata ganti orang pertama tunggal ‘I’. Ia tidak dapat digantikan oleh ‘is’ atau ‘are’.
1. **I am** responsible for the inventory.
2. **I am** having a productive day.
9.2. Is/Are vs. Was/Were (Past Tense)
Jika ‘is’ dan ‘are’ merujuk pada kejadian atau kondisi saat ini, ‘was’ dan ‘were’ digunakan untuk merujuk pada kejadian atau kondisi di masa lampau. Aturan SVA yang sama berlaku:
Was: Digunakan untuk subjek tunggal (He, She, It, I, Subjek Tunggal).
Were: Digunakan untuk subjek jamak (You, We, They, Subjek Jamak).
Present: The **weather is** cold.
Past: The **weather was** cold yesterday.
Present: The **reports are** finished.
Past: The **reports were** finished last week.
10. Tinjauan Kesalahan Umum dan Koreksi
Kesalahan paling sering terjadi ketika SVA terganggu oleh frasa preposisi yang panjang atau ketika subjek diposisikan jauh dari kata kerjanya. Memahami struktur inti kalimat (subjek inti) adalah pertahanan terbaik melawan kesalahan ini.
10.1. Mengabaikan Subjek Inti
Frasa preposisi (misalnya, of the chairs, in the box, among the issues) yang muncul di antara subjek dan kata kerja tidak boleh memengaruhi SVA. Kata kerja harus setuju dengan kata benda inti (kepala subjek).
Kesalahan Umum: The **quality** of the raw materials **are** low.
Koreksi: The **quality** of the raw materials **is** low. (Subjek inti adalah *quality*, tunggal).
1. **WRONG:** The box of expensive cigars **are** missing.
**RIGHT:** The **box** of expensive cigars **is** missing.
2. **WRONG:** One of the main concerns **are** budget cuts.
**RIGHT:** **One** of the main concerns **is** budget cuts.
10.2. Kesalahan Dalam Penggunaan Gelar dan Nama
Ketika sebuah nama atau judul buku/film adalah jamak, tetapi merujuk pada satu karya, kata kerja harus tunggal (‘is’).
1. "**The Chronicles of Narnia is** a classic series." (Satu seri)
2. "**The Beatles is** a legendary band." (Nama band sebagai satu unit).
10.3. Subjek yang Dipisahkan oleh Koma atau Tanda Kurung
Informasi tambahan yang disajikan dalam koma atau tanda kurung (appositive phrase) tidak memengaruhi SVA. Fokus tetap pada subjek sebelum koma.
1. **My car**, a sedan, **is** parked in the back.
2. **The employees**, especially those in finance, **are** demanding higher pay.
Menguasai penggunaan ‘is’ dan ‘are’ bukan hanya tentang menghafal aturan tunggal vs. jamak, tetapi tentang mengembangkan intuisi tata bahasa yang kuat terhadap berbagai subjek yang kompleks dan pengecualian. Dengan praktik yang konsisten dan fokus pada subjek inti kalimat, keakuratan penggunaan kedua kata kerja dasar ini dapat ditingkatkan secara signifikan, memperkuat keseluruhan komunikasi dalam bahasa Inggris.