Penyebab Umum Penyakit Tenggorokan dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi Infeksi Tenggorokan

Sakit tenggorokan adalah keluhan umum yang sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari. Rasa nyeri, gatal, atau sensasi terbakar di area tenggorokan membuat menelan menjadi tidak nyaman. Meskipun sering dianggap sepele, memahami penyebab penyakit tenggorokan sangat penting untuk penanganan yang tepat.

1. Infeksi Virus (Penyebab Paling Umum)

Mayoritas kasus sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang paling sering bertanggung jawab adalah yang menyebabkan flu biasa dan pilek. Ketika tubuh terserang virus ini, sistem kekebalan akan bekerja keras, yang sering kali mengakibatkan peradangan pada lapisan tenggorokan (faringitis).

Sakit tenggorokan karena virus biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 5 hingga 7 hari tanpa memerlukan antibiotik.

2. Infeksi Bakteri

Meskipun lebih jarang dibandingkan virus, infeksi bakteri dapat menyebabkan sakit tenggorokan yang lebih serius dan memerlukan pengobatan medis. Bakteri yang paling terkenal adalah Streptococcus pyogenes, yang menyebabkan radang tenggorokan Streptokokus (Strep Throat).

Gejala strep throat seringkali lebih menonjol dibandingkan sakit tenggorokan karena virus, seperti demam tinggi, bintik putih atau nanah pada amandel, dan tidak disertai batuk atau pilek. Jika tidak diobati, infeksi bakteri dapat berkembang menjadi komplikasi serius seperti demam reumatik.

3. Alergi dan Iritasi Lingkungan

Terkadang, penyebab penyakit tenggorokan bukanlah mikroorganisme, melainkan reaksi tubuh terhadap zat-zat di sekitar kita. Alergi adalah pemicu yang sangat umum.

4. Refluks Asam Lambung (GERD)

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan terkadang mencapai tenggorokan. Asam ini sangat korosif dan dapat menyebabkan peradangan kronis pada tenggorokan, yang seringkali dirasakan sebagai rasa panas atau nyeri yang memburuk setelah makan atau saat berbaring.

Penderita GERD sering mengalami sakit tenggorokan di pagi hari, suara serak, dan rasa mengganjal di tenggorokan, meskipun mereka tidak sedang sakit flu.

5. Penggunaan Suara Berlebihan

Aktivitas yang melibatkan penggunaan suara secara berlebihan atau terus menerus merupakan pemicu mekanis. Guru, penyanyi, petugas telemarketing, atau siapa pun yang sering berteriak dapat mengalami ketegangan pada pita suara. Ketegangan ini menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit pada laring (kotak suara) dan faring.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Meskipun sebagian besar sakit tenggorokan akan membaik dengan istirahat dan cairan hangat, ada beberapa tanda bahaya yang memerlukan pemeriksaan dokter segera:

  1. Sakit tenggorokan yang berlangsung lebih dari satu minggu.
  2. Kesulitan bernapas atau menelan secara signifikan.
  3. Demam tinggi (di atas 38.5°C) yang tidak turun.
  4. Pembengkakan kelenjar getah bening yang parah di leher.
  5. Adanya darah dalam air liur atau dahak.

Memahami penyebab penyakit tenggorokan Anda adalah langkah awal menuju pemulihan. Dengan identifikasi penyebab yang tepat—apakah itu virus, bakteri, alergi, atau refluks—penanganan seperti istirahat, hidrasi, atau antibiotik (jika perlu) dapat diterapkan secara efektif.

🏠 Homepage