Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil atau amandel, yaitu dua organ limfoid kecil yang terletak di kedua sisi tenggorokan. Tonsil berfungsi sebagai lini pertahanan pertama tubuh melawan bakteri dan virus yang masuk melalui mulut. Ketika mereka terinfeksi dan meradang, kondisinya disebut tonsilitis. Kondisi ini sangat umum terjadi, terutama pada anak-anak usia sekolah.
Gejala utama tonsilitis seringkali mencakup sakit tenggorokan hebat, kesulitan menelan (odinofagia), demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Meskipun seringkali sembuh sendiri, tonsilitis yang parah atau berulang memerlukan perhatian medis karena dapat menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat.
Memahami penyakit tonsilitis adalah akibat dari infeksi. Mayoritas kasus tonsilitis disebabkan oleh mikroorganisme infeksius. Meskipun demikian, penyebabnya dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama: infeksi virus dan infeksi bakteri.
Sekitar 70 hingga 90 persen kasus tonsilitis pada anak-anak disebabkan oleh infeksi virus. Virus-virus ini seringkali menyertai infeksi saluran pernapasan atas lainnya. Beberapa jenis virus yang umum menyebabkan tonsilitis meliputi:
Tonsilitis virus cenderung mereda dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu minggu dan biasanya tidak memerlukan pengobatan antibiotik.
Meskipun lebih jarang dibandingkan infeksi virus, tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri memerlukan penanganan khusus. Penyebab bakteri yang paling sering adalah Streptococcus pyogenes, yang juga dikenal sebagai Grup A Streptococcus (GAS). Infeksi bakteri inilah yang menyebabkan kondisi yang lebih dikenal sebagai "strep throat" atau radang tenggorokan akibat streptokokus.
Infeksi bakteri ini penting untuk diidentifikasi dan diobati dengan antibiotik karena jika tidak diobati, berpotensi menyebabkan komplikasi serius seperti demam rematik atau glomerulonefritis pasca-streptokokus (gangguan ginjal).
Selain patogen langsung, beberapa faktor dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap tonsilitis:
Penentuan penyebab penyakit tonsilitis adalah langkah krusial dalam menentukan penanganan yang tepat. Jika dokter mencurigai adanya infeksi bakteri (biasanya ditandai dengan adanya nanah pada amandel dan tidak disertai gejala flu seperti batuk atau hidung meler), tes usap tenggorokan (strep test) mungkin dilakukan.
Jika hasilnya positif bakteri, antibiotik akan diresepkan. Jika hasilnya negatif bakteri (kemungkinan besar virus), pengobatan akan berfokus pada manajemen gejala, yaitu istirahat yang cukup, cairan yang banyak, dan obat pereda nyeri atau penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen.
Tonsilitis yang kambuh berulang kali (kronis) atau yang sangat parah hingga menyebabkan penyumbatan napas atau kesulitan makan mungkin memerlukan prosedur operasi pengangkatan tonsil (tonsilektomi).