Ilustrasi: Simbol informasi umum
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah spiritus dan alkohol. Keduanya seringkali disamakan atau dianggap memiliki fungsi yang serupa, terutama dalam konteks cairan yang mudah terbakar atau digunakan untuk keperluan sterilisasi. Namun, sebenarnya terdapat perbedaan mendasar antara keduanya, baik dari segi komposisi, tujuan penggunaan, maupun tingkat kemurniannya.
Secara kimia, alkohol merujuk pada senyawa organik yang memiliki satu atau lebih gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon. Dalam percakapan sehari-hari, ketika kita menyebut "alkohol", biasanya merujuk pada etanol (C2H5OH). Etanol adalah jenis alkohol yang umum ditemukan dalam minuman beralkohol, digunakan sebagai bahan bakar, pelarut, dan juga sebagai antiseptik. Etanol murni adalah cairan bening, tidak berwarna, dan mudah menguap. Tingkat kemurnian etanol bisa bervariasi, mulai dari alkohol yang digunakan dalam minuman (biasanya sekitar 12-40%) hingga alkohol absolut yang hampir 100% murni.
Spiritus, atau sering juga disebut alkohol teknis atau alkohol denaturasi, adalah etanol yang telah dicampur dengan zat lain untuk membuatnya tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Penambahan zat-zat ini, yang disebut zat denaturan, bertujuan untuk menghindari pengenaan pajak minuman beralkohol yang lebih tinggi dan mencegah penyalahgunaannya sebagai minuman. Zat denaturan yang umum digunakan antara lain metanol, piridin, minyak terpentin, dan berbagai bahan kimia lainnya.
Karena telah dicampur dengan zat lain, spiritus tidak aman untuk diminum. Bahkan, beberapa zat denaturan seperti metanol sangat beracun dan dapat menyebabkan kebutaan atau kematian jika tertelan.
Mari kita uraikan perbedaan utamanya:
Memahami perbedaan antara spiritus dan alkohol (dalam artian etanol murni) sangat krusial untuk memastikan penggunaan yang aman dan tepat. Alkohol dalam bentuk etanol murni memiliki beragam aplikasi, sementara spiritus adalah etanol yang telah dicampur dengan zat lain agar tidak dikonsumsi, sehingga lebih cocok untuk keperluan industri dan teknis. Selalu perhatikan label produk dan gunakan cairan kimia sesuai dengan petunjuk dan peruntukannya untuk menghindari risiko kesehatan dan keselamatan.
Ingat, spiritus tidak untuk diminum!