Sakit tenggorokan, atau faringitis, adalah kondisi umum yang seringkali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Namun, ketika rasa sakitnya menjadi sakit tenggorokan parah, ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari menelan air liur hingga berbicara. Kondisi parah ini memerlukan perhatian lebih serius karena bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih mendasar.
Tenggorokan yang terasa sangat sakit sering kali melibatkan tingkat inflamasi (pembengkakan) yang tinggi di area faring. Beberapa penyebab utama yang memicu tingkat keparahan tersebut antara lain:
Tidak semua sakit tenggorokan memerlukan tindakan segera. Namun, jika Anda mengalami gejala berikut bersamaan dengan nyeri hebat, segera konsultasikan dengan dokter:
Tanda Bahaya yang Tidak Boleh Diabaikan:
Kondisi seperti abses peritonsil (penumpukan nanah di sekitar amandel) adalah komplikasi yang jarang namun serius dari sakit tenggorokan parah yang memerlukan penanganan darurat.
Untuk meredakan rasa sakit saat menunggu konsultasi atau jika penyebabnya diduga kuat adalah virus, beberapa langkah penanganan mandiri sangat membantu:
Tenggorokan kering memperparah rasa sakit. Pastikan Anda minum banyak cairan hangat (bukan panas mendidih), seperti air putih, teh herbal (kamomil atau jahe), atau kaldu bening. Menghisap es batu atau permen pelega tenggorokan juga dapat menjaga kelembaban lokal.
Berkumur dengan larutan air garam hangat adalah cara klasik yang sangat efektif. Garam membantu menarik cairan keluar dari jaringan yang meradang, mengurangi pembengkakan, dan membersihkan area tersebut dari iritan. Gunakan 1/2 sendok teh garam dalam segelas air hangat, ulangi setiap beberapa jam.
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen atau obat pereda nyeri berbasis parasetamol dapat sangat efektif mengurangi rasa sakit dan peradangan. Selalu ikuti dosis yang dianjurkan pada kemasan.
Jika sakit tenggorokan parah berlanjut lebih dari 48 jam, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Pemeriksaan mungkin meliputi usapan tenggorokan (throat swab) untuk mengidentifikasi keberadaan bakteri Streptococcus.
Jika hasil swab positif, antibiotik akan diresepkan. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik sesuai instruksi, meskipun Anda sudah merasa lebih baik setelah beberapa hari. Menghentikan antibiotik terlalu cepat adalah penyebab utama kegagalan pengobatan dan resistensi obat.
Untuk kasus yang disebabkan oleh refluks asam, dokter mungkin meresepkan obat penekan asam lambung. Sementara itu, untuk kasus parah yang melibatkan abses, prosedur drainase atau pengangkatan amandel mungkin diperlukan sebagai tindakan definitif.
Pada akhirnya, sakit tenggorokan parah adalah alarm dari tubuh Anda. Jangan hanya mengandalkan pereda nyeri; cari tahu penyebab utamanya untuk memastikan pemulihan total dan mencegah komplikasi di masa mendatang.