Panduan Lengkap Surat An-Nahl (Lebah)

سورة النحل

Surat An-Nahl (QS. 16)

Surat ke-16 dalam urutan Mushaf, terdiri dari 129 ayat.

Keutamaan dan Konteks Surat

Surat An-Nahl (Lebah) adalah surat Makkiyah yang kaya akan dalil-dalil keesaan Allah (Tauhid), peringatan akan kekuasaan-Nya, dan anugerah nikmat yang diberikan kepada manusia dan alam semesta. Nama surat ini diambil dari ayat ke-68 yang menceritakan tentang wahyu Allah kepada lebah, sebuah makhluk kecil yang menghasilkan madu dengan manfaat luar biasa bagi manusia.

Surat ini sering kali membahas tentang bagaimana nikmat-nikmat Allah yang tampak dalam ciptaan-Nya—mulai dari air, makanan, hewan ternak, hingga bintang-bintang di langit—seharusnya menjadi bukti nyata bagi akal untuk menyembah hanya kepada Sang Pencipta. An-Nahl juga berisi penekanan kuat terhadap keadilan, larangan berbuat zalim, serta pentingnya menunaikan janji dan amanah.

Dalam konteks dakwah, surat ini memberikan arahan tentang cara berinteraksi dengan orang-orang musyrik, menganjurkan dialog yang bijaksana (hikmah), dan mengingatkan bahwa hanya Allah yang mengetahui siapa yang benar-benar tersesat dari jalan-Nya.

Ilustrasi Lebah dan Bunga Tanda Kekuasaan Allah

Contoh Ayat Pilihan dari An-Nahl

Berikut adalah beberapa kutipan dari Surat An-Nahl yang menunjukkan kekayaan hikmah di dalamnya.

اِقْتَرَبَ أَمْرُ اللَّهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Iqtaraba amrullahi fala tastaj'iluhu, subhanahu wata'ala 'amma yusyrikun.
Telah dekat datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar itu datang dipercepat. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.
وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ ﴿٦٨﴾ ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ ﴿٦٩﴾
Wa awha robbuka ilan-nahl an ittakhidzi minal jibali buyutan wa minasy-syajari wa mimma ya'risyun (68). Tsumma kuli min kullits-tsamaroti fasluki subula robbiki dzulula. Yakhruju min butuniha syarabum mukhtalifun alwanuhu fiihi syifa'un lin-nas. Inna fii dzalika la'ayatan liqoumin yatafakkarun (69).
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di bangunan-bangunan yang mereka buat (68). Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)." Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir (69).
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Wallahu akhrajakum min buthuni ummahatikum la ta'lamuna syaia, waja'ala lakumus-sam'a wal-abshara wal-af'idata la'allakum tatskarun.
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Innallaha ya'muru bil-'adli wal-ihsaani wa iitaa'i dzil-qurba wa yanhaa 'anil-fahsaai wal-munkari wal-baghyi. Ya'idhukum la'allakum tadzakarun.
Sesungguhnya Allah memerintahkan berlaku adil dan berbuat baik, serta memberikan pertolongan kepada kaum kerabat, dan melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Refleksi dan Pemahaman Mendalam

Surat An-Nahl mengajak umat Islam untuk merenungkan setiap elemen kehidupan. Ketika kita memandang lebah yang bekerja keras, tanpa perlu diajari oleh manusia, kita diingatkan bahwa Allah telah memberikan insting dan panduan terbaik bagi setiap makhluk. Hal ini menegaskan bahwa manusia, sebagai makhluk paling mulia, seharusnya lebih peka terhadap petunjuk ilahi.

Pelajaran mengenai pendengaran, penglihatan, dan akal (hati) pada ayat 78 adalah sebuah anugerah yang menuntut rasa syukur. Anugerah ini adalah alat untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah (ayat) yang tersebar di alam semesta maupun dalam wahyu-Nya. Tanpa syukur, alat-alat tersebut menjadi sia-sia atau bahkan digunakan untuk menyekutukan-Nya.

Lebih lanjut, penekanan pada keadilan dan ihsan (kebaikan) di ayat 90 menunjukkan bahwa ibadah vertikal (kepada Allah) tidak terpisahkan dari ibadah horizontal (kepada sesama manusia). Islam menuntut umatnya untuk menjadi agen perdamaian dan kebenaran, menjauhi segala bentuk kezaliman.

Mempelajari Surat An-Nahl secara keseluruhan (Arab, Latin, dan terjemahannya) bukan sekadar menghafal teks, melainkan menginternalisasi prinsip-prinsip hidup yang membawa rahmat, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Pemahaman yang utuh terhadap maknanya adalah kunci untuk menerapkan ajaran Islam secara komprehensif dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan total 129 ayat, surat ini menyajikan narasi yang utuh tentang pertanggungjawaban di hadapan Allah, balasan bagi orang yang taat, dan peringatan keras bagi mereka yang menolak kebenaran meskipun telah diperlihatkan begitu banyak bukti keajaiban alam ciptaan-Nya.

🏠 Homepage