Gambar Ilustrasi: Posisi Tonsil (Amandel)
Tonsil, atau yang lebih umum dikenal sebagai amandel, merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang terletak di kedua sisi bagian belakang tenggorokan. Keberadaan tonsil di tenggorokan ini berfungsi sebagai garis pertahanan pertama tubuh kita terhadap berbagai patogen yang masuk melalui mulut dan hidung, seperti bakteri dan virus. Meskipun perannya vital, tonsil sering kali menjadi sumber masalah kesehatan, mulai dari pembengkakan ringan hingga infeksi kronis yang memerlukan intervensi medis.
Secara anatomis, tonsil adalah jaringan limfoid yang mengandung sel-sel kekebalan. Ketika kita masih anak-anak, jaringan ini sangat aktif. Ada empat jenis utama tonsil, namun yang paling sering kita bicarakan adalah tonsil palatina (amandel yang terlihat saat membuka mulut lebar-lebar) dan adenoid (yang terletak di bagian atas tenggorokan, di belakang hidung). Kedua struktur ini bekerja sama untuk menangkap kuman.
Fungsi utama dari tonsil di tenggorokan adalah memproduksi antibodi dan menyaring bakteri atau virus. Ketika kuman berhasil melewati pertahanan awal seperti lapisan lendir hidung, mereka akan bertemu dengan tonsil. Jika respons imun berhasil, infeksi dapat dicegah. Namun, terkadang, kuman yang terlalu banyak atau terlalu kuat justru menginfeksi jaringan tonsil itu sendiri.
Masalah paling umum yang terkait dengan tonsil di tenggorokan adalah tonsilitis, yaitu peradangan pada tonsil. Tonsilitis dapat disebabkan oleh infeksi virus (paling sering) atau infeksi bakteri, seperti bakteri *Streptococcus*.
Ketika tonsil meradang, gejala yang muncul biasanya cukup mengganggu, antara lain:
Pada beberapa kasus, tonsilitis berulang dapat menyebabkan kondisi kronis. Selain itu, pembesaran tonsil (hipertrofi) juga bisa terjadi tanpa infeksi aktif, yang sering kali menyebabkan masalah pernapasan saat tidur, seperti mendengkur atau *sleep apnea* obstruktif, terutama pada anak-anak. Memahami kondisi tonsil di tenggorokan sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat.
Meskipun tonsilitis ringan akibat virus seringkali sembuh sendiri dengan istirahat dan hidrasi yang cukup, ada beberapa tanda bahaya yang memerlukan evaluasi medis segera. Jika sakit tenggorokan Anda sangat parah sehingga Anda tidak bisa minum, demam tinggi tidak turun, atau Anda mengalami kesulitan bernapas, ini adalah situasi darurat.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik pada tonsil di tenggorokan Anda. Jika dicurigai disebabkan oleh bakteri, tes usap tenggorokan (throat swab) mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi diagnosis streptokokus. Pengobatan yang tepat akan diberikan, yang mungkin berupa antibiotik jika penyebabnya bakteri.
Untuk tonsilitis ringan, perawatan di rumah meliputi: istirahat total, minum banyak cairan hangat (teh madu atau air lemon), berkumur dengan air garam hangat, dan mengonsumsi pereda nyeri yang dijual bebas.
Namun, jika tonsilitis terjadi berulang kali (misalnya lebih dari 5-7 kali dalam setahun) atau jika tonsil yang membesar menyebabkan komplikasi serius seperti kesulitan bernapas, prosedur operasi pengangkatan tonsil (tonsilektomi) mungkin menjadi pilihan. Keputusan untuk melakukan tonsilektomi selalu didasarkan pada penilaian risiko dan manfaat oleh dokter spesialis THT. Meskipun tonsil diangkat, sistem kekebalan tubuh umumnya tidak terlalu terpengaruh karena masih banyak jaringan limfoid lain yang tersebar di seluruh tubuh.
Secara keseluruhan, tonsil di tenggorokan adalah komponen penting pertahanan tubuh. Menjaga kebersihan mulut dan tenggorokan serta segera mencari pertolongan medis ketika terjadi peradangan yang mengganggu adalah kunci untuk menjaga kesehatan sistem pernapasan bagian atas Anda.