Pertanyaan mengenai apakah aluminium bisa berkarat adalah salah satu topik yang sering membingungkan dalam ilmu material. Berbeda dengan besi yang sangat rentan terhadap korosi (menghasilkan karat merah yang kita kenal), aluminium menunjukkan perilaku yang berbeda ketika terpapar udara dan kelembaban. Singkatnya, **aluminium tidak berkarat seperti besi, tetapi ia mengalami proses yang disebut oksidasi yang justru melindunginya.**
Ketika kita berbicara tentang "karat," kita biasanya merujuk pada korosi yang terjadi pada besi (Fe) yang membentuk ferum oksida. Karat besi bersifat berpori, rapuh, dan terus mengelupas, membuka lapisan logam di bawahnya untuk korosi lebih lanjut. Inilah sebabnya mengapa struktur besi yang tidak dilindungi dapat hancur seiring waktu.
Aluminium (Al) bereaksi dengan oksigen di udara jauh lebih cepat daripada besi. Namun, hasil reaksinya sangat berbeda. Aluminium membentuk lapisan pelindung yang disebut aluminium oksida (Al₂O₃). Lapisan ini terbentuk hampir seketika saat aluminium terpapar atmosfer.
Keunggulan aluminium terletak pada sifat lapisan oksida yang terbentuk secara alami ini. Lapisan Al₂O₃ memiliki beberapa karakteristik penting:
Karena sifat pelindungnya ini, selama lapisan oksida ini utuh, proses korosi lebih lanjut pada logam aluminium di bawahnya akan berhenti total. Inilah mengapa aluminium sangat umum digunakan di luar ruangan, pada badan pesawat terbang, dan dalam konstruksi bangunan.
Meskipun sangat tahan korosi, aluminium tidak sepenuhnya kebal terhadap kerusakan. Terdapat beberapa kondisi di mana lapisan oksida pelindung dapat terganggu:
Untuk meningkatkan ketahanan korosi dan daya tahan terhadap abrasi fisik, seringkali aluminium menjalani proses yang disebut anodizing. Proses elektrokimia ini secara artifisial menebalkan lapisan oksida alami, membuatnya jauh lebih tebal, lebih keras, dan seringkali diberi warna sesuai kebutuhan estetika atau fungsional.
Sebagai kesimpulan, aluminium tidak mengalami "karat" merah yang merusak seperti besi. Ia membentuk lapisan oksida pelindung yang kuat. Selama lingkungan operasionalnya berada dalam rentang pH netral dan tidak terjadi kontak galvanik merusak, aluminium akan mempertahankan kekuatan dan penampilannya selama bertahun-tahun, menjadikannya pilihan material yang unggul dalam berbagai aplikasi teknis.